Saat hamil, perempuan memang harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan, minuman, dan bahkan produk skincare.
Meski tidak langsung dikonsumsi, kandungan zat kimia dalam skincare dapat meresap ke kulit, terbawa aliran darah, hingga masuk ke plasenta.
Lantas, apa saja produk skincare yang boleh Anda saat hamil? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini!
Bahan skincare yang aman untuk ibu hamil
Banyak ibu hamil mengeluhkan berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat, kulit kering, hingga warna kulit yang menjadi lebih gelap dari sebelumnya.
Kendati penggunaan skincare bisa mengatasi berbagai masalah tersebut, Anda perlu lebih berhati-hati dalam memilih produk yang tepat selama kehamilan.
Berikut adalah beberapa produk skincare yang dinilai aman bagi ibu hamil.
1. Glycolic acid
Ibu hamil mungkin membutuhkan skincare untuk menghilangkan jerawat atau mengurangi hiperpigmentasi (bercak kecokelatan pada kulit).
Untuk mengatasi masalah kulit tersebut, Anda bisa menggunakan salah satu golongan AHA, yaitu glycolic acid.
Akan tetapi, ibu hamil sebaiknya memilih produk skincare dengan kandungan glycolic acid kurang dari tujuh persen.
2. Salicylic acid
Asam salisilat atau salicylic acid masuk ke daftar kandungan skincare yang tidak membahayakan kehamilan.
Golongan BHA ini berfungsi untuk mengurangi minyak pada permukaan wajah dan membersihkan pori-pori.
Namun, saat memilih sabun cuci muka selama kehamilan dengan kandungan salicylic acid, pastikan untuk mencari yang kandungannya kurang dari dua persen.
3. Niacinamide
Jerawat hormonal merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi ibu hamil. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan skincare dengan kandungan niacinamide.
Niacinamide termasuk kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil karena bahan aktif ini merupakan salah satu bentuk vitamin B3.
Meski begitu, pilihlah produk niacinamide kurang dari 5% agar tidak terlalu keras pada kulit ibu hamil yang sensitif.
4. Kojic acid
Kulit kusam saat hamil? Kojic acid atau asam kojik bisa menjadi salah satu bahan skincare yang ampuh untuk mengatasinya.
Bahan skincare ini terbuat dari berbagai jenis jamur. Cara kerjanya adalah dengan menghambat tirosinase, senyawa yang berperan dalam produksi melanin pada kulit.
Kojic acid dapat ditemukan dalam sabun wajah, pelembap, hingga serum. Pastikan produk yang Anda beli mengandung kurang dari 1% kojic acid.
5. Titanium dioxide
Sebagai salah satu bahan skincare yang aman bagi pemilik kulit sensitif, titanium dioxide juga aman dipakai saat hamil.
Salah satu produk skincare yang mengandung titanium dioxide adalah sunscreen atau tabir surya.
Dalam sunscreen, titanium dioxide berfungsi untuk menangkal sinar UVA dan UVB. Produk ini aman digunakan karena memiliki risiko iritasi yang rendah.
6. Pakai zinc oxide dalam skincare saat hamil
Sejalan dengan titanium dioxide, zinc oxide juga menjadi bahan sunscreen yang boleh dipakai saat hamil. Zinc oxide akan memantulkan sinar UV yang berbahaya untuk kesehatan kulit.
Titanium dioxide dan zinc oxide dapat ditemukan dalam mineral sunscreen (juga disebut physical sunscreen).
Mengutip laman Medical Advocacy and Outreach, mineral sunscreen tabir surya mineral) memang lebih aman digunakan saat hamil dibandingkan chemical sunscreen (tabir surya kimiawi).
Penting untuk diingat
Meski dinilai lebih praktis, ibu hamil tidak disarankan untuk menggunakan sunscreen spray atau semprot. Jenis sunscreen ini berisiko terhirup dan dikhawatirkan membahayakan janin.
7. Propylene glycol
Perkembangan janin akan membuat kulit meregang sehingga terasa lebih kering. Maka dari itu, produk skincare yang Anda pakai saat hamil idealnya mampu melembapkan kulit.
Saat mencari pelembap untuk ibu hamil, Anda bisa mempertimbangkan merk yang mengandung propylene glycol. Bahan ini akan mengatasi kulit kering dengan menarik air dari lapisan kulit terdalam.
8. Vitamin C
Kandungan vitamin C dalam skincare tetap boleh digunakan saat hamil. Anda bisa menemukannya dalam pembersih wajah, toner, serum, hingga masker.
Vitamin C dalam skincare berfungsi untuk merangsang produksi kolagen sehingga garis halus dan kerutan bekas luka bisa berkurang.
Dengan manfaat ini, vitamin C bisa menggantikan peran retinoid. Retinoid merupakan salah satu bahan skincare yang harus dihindari bumil.
Beberapa orang mungkin tidak diizinkan menggunakan bahan skincare di atas atau memiliki toleransi yang lebih rendah karena kondisi tertentu selama kehamilan.
Jadi, meski bahan-bahan skincare tersebut relatif aman untuk ibu hamil, tetaplah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Selain untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan, hal ini juga bertujuan untuk mencegah masalah lebih lanjut pada kulit ibu hamil yang biasanya lebih sensitif.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]