Kenapa kulit jadi kendur dan bergelambir setelah berat badan turun?
Kulit manusia dapat dianalogikan seperti balon. Di kondisi aslinya, tekstur karet balon kencang dan elastis, yang akan terus mengembang ketika diisi udara. Ketika kempis, balon tidak akan kembali ke ukuran semulanya. Karet balon malah akan melar dan mengendur. Begitu juga kulit manusia. Kulit akan meregangkan diri untuk mengakomodasi setiap tambahan berat badan yang didapat oleh tubuh.
Seiring waktu, elastisitas kulit dan jaringan ikatnya melemah karena terus-terusan dipaksa meregang. Oleh karena itu, ketika timbunan lemak berhasil disingkirkan, kulit tak lagi mampu untuk merapat kembali. Semakin lama kulit ditarik, semakin kecil kemungkinannya untuk kembali seperti semula.
Akan tetapi, bukan sama sekali mustahil bagi kulit untuk pulih dan memperbaiki dirinya. Kemampuan kulit untuk meregang dan mengencang kembali setelah kehilangan berat badan akan bergantung pada banyak faktor, seperti kualitas komponennya (seberapa banyak kolagen dan elastin yang dimiliki kulit), usia, genetik, sinar matahari, seberapa banyak berat badan yang hilang, dan apakah Anda merokok atau tidak.
Bagaimana cara mengencangkan kulit bergelambir setelah berat badan turun?
Tidak ada cara mudah untuk mengembalikan penampilan kulit yang kendur seperti semula setelah berat badan turun drastis. Sampai saat ini tidak ada krim pengencang kulit, obat minum, korset, atau kain “ajaib” yang dililit di perut yang bisa secara cepat mengencangkan kulit. Hanya ada empat cara yang terpercaya efektif untuk mengembalikan kulit kencang Anda, yaitu:
1. Membentuk otot
Selain memangkas lemak, diet ketat jangka panjang seringnya juga menghilangkan massa otot yang ada. Massa otot yang hilang akan semakin memperluas “kekosongan” di antara kulit dan jaringan di bawahnya.
Nah, membentuk otot adalah solusi utama dari masalah kulit ini karena otot akan hadir menggantikan posisi lemak untuk mengisi kelonggaran di kulit. Tubuh ideal yang berotot kemudian menciptakan tampilan fisik yang lebih sehat dan bugar, bukannya “kurus tapi gemuk” alias skinny fat yang banyak ditemui di luar sana.