backup og meta

5 Perbedaan antara Olahraga Kardio dan Resistance Training

5 Perbedaan antara Olahraga Kardio dan Resistance Training

Walaupun sama-sama menyehatkan tubuh dan memperkuat otot, olahraga kardio dan resistance training merupakan dua jenis latihan yang berbeda. Mengetahui perbedaan keduanya berguna untuk mengetahui jenis latihan yang sesuai dengan tujuan olahraga atau kebutuhan Anda.

Perbedaan olahraga kardio dan resistance

Bagi Anda yang suka olahraga pasti sudah tidak asing lagi dengan olahraga kardio dan resistance training.

Kedua jenis olahraga ini sama-sama bermanfaat untuk tubuh, tetapi terdapat perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, di antaranya seberapa efektif olahraga tersebut untuk membakar lemak, manfaat latihannya secara rutin, serta jenisnya.

1. Pengertian

apakah boleh latihan otot setiap hari

Olahraga kardio atau kardiovaskular adalah serangkaian latihan fisik yang dapat membantu meningkatkan kekuatan jantung dan paru-paru. 

Latihan kardio biasanya melibatkan aktivitas yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan sehingga tubuh menggunakan oksigen lebih banyak.

Sementara itu, resistance training atau latihan kekuatan adalah jenis latihan yang berfokus pada peningkatan kekuatan dan daya tahan otot. 

Latihan resistance melibatkan penggunaan beban seperti dumbbell, barbel, mesin, atau bahkan berat tubuh sendiri sebagai resistensi untuk melatih dan memperkuat otot-otot tertentu.

2. Jumlah kalori terbakar

Perbedaan antara olahraga kardio dan latihan resistance juga dapat dilihat dari kemampuan keduanya dalam membakar kalori.

Olahraga kardio ternyata dapat membakar kalori lebih cepat dibandingkan dengan latihan kekuatan.

Mengutip Harvard Health, melakukan olahraga kardio seperti berenang selama 30 menit mampu membakar kalori sebanyak 180 – 252 kkal.

Sementara itu, resistance training dengan angkat beban dengan durasi yang sama dapat membakar kalori sebanyak 90 – 168 kkal.

3. Keampuhan mengurangi lemak perut

Rutin melakukan resistance training, seperti angkat beban, ternyata lebih baik untuk mengurangi lemak di perut dibandingkan dengan olahraga kardio.

Hal ini disebutkan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Obesity Penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang rutin melakukan latihan angkat beban selama 20 menit sehari mengalami penurunan lingkar pinggang yang lebih baik dibandingkan melakukan latihan aerobik. 

Latihan angkat beban dapat meningkatkan massa otot. Peningkatan massa otot ini dapat membantu meningkatkan metabolisme sehingga tubuh dapat membakar lemak lebih banyak. 

4. Manfaat olahraga

Kedua jenis olahraga ini juga dapat dibedakan berdasarkan dengan manfaatnya untuk kesehatan tubuh. 

Rutin melakukan olahraga kardio dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Pasalnya, saat melakukan olahraga kardio, jantung harus memompa darah lebih keras untuk mengalirkan oksigen. Seiring waktu, hal ini dapat memperkuat otot jantung.

Menurut studi dalam British Journal of Sports Medicine, melakukan olahraga kardio seperti berlari setidaknya seminggu sekali juga memiliki risiko lebih rendah dari kematian akibat kanker.  

Sementara itu, resistance training berfokus untuk melatih otot-otot tubuh sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot. 

Selain itu, rutin melakukan latihan kekuatan dapat meningkatkan kepadatan tulang dan memperkuat tulang.

5. Jenis olahraga

olahraga kardio

Perbedaan lain dari olahraga kardio dan resistance training adalah jenis latihan yang dilakukan. Olahraga kardio dapat dilakukan dari intensitas ringan, seperti berjalan kaki dan jogging, hingga intensitas berat, seperti panjat tebing dan mendayung.

Berikut ini beberapa contoh olahraga kardio yang bisa Anda coba.

  • Berenang.
  • Berdansa.
  • Bersepeda.
  • Naik-turun tangga.
  • Melakukan olahraga permainan seperti sepak bola, tenis, atau voli.

Tidak seperti olahraga kardio yang bisa dilakukan dalam waktu lama, resistance training cenderung dilakukan dalam waktu singkat. Berikut ini contoh resistance training.

  • Plank atau side plank, push-up, sit-up, squat, dan chin-up.
  • Angkat beban.
  • Flat bench press.
  • Latihan dengan dumbbell atau tali elastis.

Olahraga kardio dan resistance training memiliki fokus yang berbeda. Meski demikian, keduanya sama-sama memberikan manfaat untuk kebugaran tubuh.

Bahkan, akan lebih baik jika Anda melakukan keduanya sekaligus. Namun, jangan terburu-buru dalam melakukan kedua olahraga ini. 

Mulailah dengan memilih jenis olahraga yang mudah dan sesuaikan dengan kemampuan Anda. Begitu Anda mulai terbiasa, tingkatkan intensitasnya agar tubuh semakin terlatih.

Kesimpulan


Meski sama-sama menyehatkan, olahraga kardio dan resistance training berbeda, baik dari pengertiannya, jumlah kalori yang terbakar, keampuhan mengurangi lemak di perut, manfaatnya untuk kesehatan, serta jenis olahraganya. 

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Endurance Exercise (Aerobic). (2024). Retrieved 10 November 2024, from https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/endurance-exercise-aerobic 

Cardiovascular exercise. (n.d.). Retrieved 10 November 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/cardiovascular-exercise 

Resistance training – health benefits. Retrieved 10 November 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/resistance-training-health-benefits 

Calories burned in 30 minutes of leisure and routine activities. (2021). Harvard Health. Retrieved 10 November 2024,from https://www.health.harvard.edu/diet-and-weight-loss/calories-burned-in-30-minutes-for-people-of-three-different-weights 

Mekary, R. A., Grøntved, A., Despres, J. P., De Moura, L. P., Asgarzadeh, M., Willett, W. C., … & Hu, F. B. (2015). Weight training, aerobic physical activities, and long‐term waist circumference change in men. Obesity, 23(2), 461-467.

Pedisic, Z., Shrestha, N., Kovalchik, S., Stamatakis, E., Liangruenrom, N., Grgic, J., … & Oja, P. (2020). Is running associated with a lower risk of all-cause, cardiovascular and cancer mortality, and is the more the better? A systematic review and meta-analysis. British Journal of Sports Medicine, 54(15), 898-905.

WHO Physical Guide Activity. (n.d.). Retrieved 10 November 2024, from https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/337001/9789240014886-eng.pdf 

Versi Terbaru

14/11/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

9 Jenis Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil dan Manfaatnya

11 Alat Olahraga di Rumah untuk Jaga Tubuh Tetap Bugar


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan