Selama menjalani puasa, stamina tubuh tidak boleh kendor. Ya, kebiasaan minum dan makan yang berubah tak lantas membuat Anda jadi lemas seharian. Anda tetap perlu menjalani berbagai aktivitas setiap harinya. Jadi, adakah tips menjaga stamina saat puasa tetap baik? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Menjaga stamina saat menjalani puasa
Perubahan pola makan dan tidur saat puasa membuat tubuh perlu beradaptasi. Tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam.
Anda perlu mengatur pola hidup dengan baik selama bulan puasa sehingga kebugaran jasmani dan stamina bisa terjaga dengan baik.
Ketika stamina tidak terjaga dengan baik, sistem imun bisa melemah dan Anda jadi mudah sakit. Ini biasanya terjadi ketika Anda tak bisa mengatur waktu tidur, tidak memperhatikan asupan nutrisi, dan memaksakan diri bekerja.
Nah, cara berikut ini bisa Anda ikuti untuk meningkatkan stamina selama berpuasa.
1. Sahur dengan makanan bernutrisi tinggi
Menjaga stamina saat puasa diawali dengan sahur yang sehat. Pilih makanan sahur yang sehat, seperti makanan karbohidrat kompleks, tinggi serat, dan protein.
Makanan karbohidrat kompleks akan menjadi gula di dalam darah dan digunakan sebagai energi tubuh secara perlahan sepanjang hari. Dengan begitu, makanan ini membuat tubuh tetap berenergi.
Asupan karbohidrat kompleks meliputi gandum, kacang-kacangan, oatmeal, dan nasi. Sementara itu, makanan tinggi serat membantu Anda kenyang lebih lama. Tentunya, ini bisa diperoleh dari konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Jangan lupakan makanan sumber protein, seperti daging sapi dan ayam, ikan, maupun telur. Makanan berprotein ini mendukung agar tubuh tetap berenergi sepanjang hari.
2. Atur jadwal minum
Selama berpuasa, kebutuhan cairan tubuh tetap harus terpenuhi untuk menjaga stamina tubuh. Pasalnya, kekurangan cairan bisa membuat tubuh jadi lemas sehingga tidak dapat beraktivitas secara optimal.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menjelaskan aturan untuk minum air selama menjalani puasa.
- Sebelum tidur.
- Setelah bangun sahur.
- Selepas sahur.
- Saat berbuka puasa.
- Setelah shalat magrib.
- Sehabis makan malam.
- Setelah shalat isya.
- Setelah shalat tarawih.
Ingat, saat sahur lebih baik hindari minuman yang bersifat diuretik atau yang memicu tubuh terus berkemih, contohnya kopi atau minuman bersoda.
Selain itu, hindari juga minum air dingin saat berbuka agar perut Anda tidak kaget. Lebih baik, konsumsi air putih dalam suhu ruang saat puasa untuk kebaikan kesehatan Anda.
3. Olahraga rutin
Jika kebutuhan makanan dan cairan terpenuhi, langkah selanjutnya untuk menjaga stamina tubuh adalah dengan tetap rutin olahraga saat puasa.
Puasa tidak menjadi hambatan bagi Anda untuk berolahraga. Anda hanya perlu menyesuaikan waktu olahraga saat puasa dan jenis latihannya.
Anda bisa memilih olahraga di sore hari menjelang berbuka karena setelahnya Anda bisa langsung minum dan makan untuk mengisi kembali energi yang hilang.
Tidak perlu setiap hari, Anda cukup melakukan aktivitas ini selama bulan puasa sebanyak 2 hingga 3 kali per minggu dengan lamanya latihan 30 – 45 menit.
Untuk jenis latihannya, sebaiknya Anda lebih fokus pada latihan kekuatan untuk menghindari kehilangan massa otot selama bulan Ramadan.
Anda bisa memilih aktivitas aerobik, seperti joging, berenang, bersepeda, atau jalan cepat. Kombinasikan dengan latihan kekuatan seperti plank, push-up, atau sit-up.