backup og meta

Prolaktinoma

Prolaktinoma

Definisi prolaktinoma

Apa itu prolaktinoma?

Prolaktinoma adalah tumor jinak yang terdapat pada kelenjar pituitari. Ini artinya, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena ini masih belum tergolong sebagai kanker. Tumor ini menyebabkan kelenjar pituitari memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah berlebihan.

Nah, efek paling besar yang mungkin terjadi jika Anda mengalami kondisi ini adalah menurunnya kadar hormon seks dalam tubuh, yaitu estrogen pada wanita dan testosteron pada pria.

Kondisi ini sebenarnya tak tergolong berbahaya, tetapi dapat menyebabkan beberapa kondisi serius lainnya, seperti gangguan penglihatan, infertilitas, dan lain sebagainya.

Namun, jangan khawatir karena dokter bisa mengatasi sebagian besar pasien yang mengalami kondisi ini dengan meresepkan obat-obatan untuk mengembalikan kadar hormon prolaktin.

Bahkan, jika memang diperlukan, dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat tumor pituitari demi membantu mengatasi kondisi ini.

Seberapa umumkah prolaktinoma?

Setiap orang memiliki risiko terserang prolaktinoma, tetapi umumnya penyakit ini terjadi pada wanita usia 20-34 tahun.

Anda dapat meminimalkan risiko atau kemungkinan terkena prolaktinoma dengan mengurangi faktor risiko. Silakan untuk mendiskusikan dengan dokter demi mendapatkan informasi lebih lanjut.

Tanda & gejala prolaktinoma

Apa saja tanda-tanda dan gejala prolaktinoma?

Pada dasarnya, prolaktinoma tidak akan menunjukkan gejala yang berarti. Akan tetapi, kelebihan hormon prolaktin dalam darah atau tekanan yang terjadi pada jaringan sekitar tumor dapat menimbulkan gejala tertentu.

Mengingat kadar hormon prolaktin yang meningkat dapat mengganggu sistem reproduksi, gejala yang muncul pada pria dan wanita sangat spesifik dan berbeda, seperti berikut:

Gejala prolaktinoma pada wanita:

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
  • Keluarnya cairan ASI dari payudara meski tidak hamil atau menyusui.
  • Rasa sakit saat berhubungan seks karena vagina dalam kondisi terlalu kering.
  • Muncul jerawat dan pertumbuhan bulu pada wajah dan tubuh yang berlebihan.

Gejala prolaktinoma pada pria:

  • Disfungsi ereksi.
  • Berkurangnya bulu pada tubuh dan wajah.
  • Payudara yang berukuran besar dan terlihat tidak wajar.

Sementara itu, berikut adalah gejala umum yang mungkin terjadi baik pada pria maupun wanita:

  • Kepadatan tulang yang rendah.
  • Berkurangnya produksi hormon lain pada kelenjar pituitari.
  • Hilangnya hasrat berhubungan seksual.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan penglihatan.
  • Infertilitas.

Dalam menyadari gejala, wanita biasanya lebih peka terhadap apa yang terjadi pada tubuhnya daripada pria. Hal tersebut tentunya dapat memengaruhi kondisi serta tahapan pengobatan.

Pasalnya, wanita biasanya menyadari kondisinya saat tumor masih berukuran kecil, sementara pria baru menyadari saat tumor sudah menyebabkan gejala yang parah atau ukuran tumor sudah besar.

Kemungkinan terdapat beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai kekhawatiran terhadap gejala tertentu, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter. Tubuh setiap orang berbeda-beda. Selalu diskusikan dengan dokter untuk menangani masalah Anda.

Penyebab prolaktinoma

Apa penyebab prolaktinoma?

Saat ini, para ahli masih belum mengetahui secara pasti penyebab dari prolaktinoma.

Akan tetapi, dokter menduga bahwa kemungkinan, penyebab dari kondisi ini adalah penggunaan obat-obatan tertentu, jenis lain dari tumor pada kelenjar pituitari, kelenjar tiroid yang kurang aktif, cedera pada dada, kehamilan, dan menyusui.

Faktor risiko prolaktinoma

Apa yang meningkatkan risiko prolaktinoma?

Salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami prolaktinoma adalah kadar hormon prolaktin yang berlebihan.

Nah, umumnya, kadar hormon tersebut dalam tubuh memang akan meningkat saat Anda hamil atau menyusui. Oleh sebab itu, orang berjenis kelamin perempuan memang memiliki risiko yang lebih tinggi daripada laki-laki.

Namun, ada pula beberapa kondisi yang mungkin dapat meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh, meski hanya dalam jumlah sedikit, seperti:

  • Stres fisik.
  • Olahraga tertentu.
  • Makanan tertentu.
  • Berhubungan seks.
  • Stimulasi puting payudara.
  • Cedera pada area dada.
  • Kejang epilepsi.

Kondisi-kondisi tersebut memang dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dalam tubuh, tetapi hanya dalam jumlah sedikit dan bersifat sementara.

Sementara itu, ada kondisi lain yang mungkin dapat meningkatkan risiko Anda mengalami prolaktinoma, seperti:

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antipsikotik, obat tekanan darah, obat untuk mengatasi mual dan muntah, serta beberapa jenis obat pereda rasa sakit.
  • Kondisi kesehatan lain, seperti penyakit ginjal, hipotiroidisme, dan shingles.
  • Adanya tumor lain pada kelenjar pituitari.

Diagnosis & pengobatan untuk prolaktinoma

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk prolaktinoma?

Ada beberapa tes yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti:

  • Tes darah, untuk mendeteksi adanya kadar hormon prolaktin yang berlebihan.
  • Pencitraan otak, seperti MRI atau CT scan kepala, untuk mendeteksi tumor pituitari.
  • Tes penglihatan, untuk menentukan apakah tumor pituitari telah mengganggu penglihatan.

Selain itu, dokter mungkin juga akan merekomendasikan Anda menjalani tes tambahan dengan dokter yang menangani penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin.

Apa saja pilihan pengobatan untuk prolaktinoma?

Tujuan menjalani pengobatan untuk kondisi ini adalah menurunkan kadar hormon prolaktin agar normal kembali, mengembalikan fungsi kelenjar pituitari, mengurangi ukuran tumor pituitari, dan meredakan berbagai gejala yang berkaitan dengan kondisi ini.

Nah, upaya pengobatan yang biasanya dokter lakukan sangat tergantung pada ukuran tumor serta efeknya terhadap kesehatan Anda secara menyeluruh.

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa metode pengobatan untuk prolaktinoma:

1. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan obat minum sering kali dapat mengurangi produksi hormon prolaktin dan meredakan gejala yang Anda rasakan.

Tak hanya itu, obat-obatan juga dapat mengecilkan ukuran tumor. Akan tetapi, untuk mengatasi kondisi ini, Anda memang memerlukan pengobatan jangka panjang dengan obat.

Dokter biasanya menggunakan obat seperti dopamine agonists untuk mengatasi kondisi ini. Obat-obatan tersebut meniru efek dari dopamine, zat kimia yang terdapat pada otak dan biasanya bertugas untuk mengontrol produksi prolaktin.

2. Operasi

Operasi untuk mengangkat tumor adalah pengobatan yang umumnya akan dokter rekomendasikan jika menggunakan obat-obatan tidak dapat mengatasi kondisi Anda.

Prosedur medis ini biasanya dapat membantu meredakan tekanan pada saraf yang mengontrol pandangan. Ada beberapa jenis operasi yang mungkin akan dokter laksanakan demi mengatasi kondisi ini, tergantung pada ukuran tumor, seperti:

  • Operasi nasal.
  • Operasi transkranial.

Hasil dari operasi tergantung dari ukuran dan lokasi tumor dan kadar prolaktin sebelum operasi, begitu pula dengan keahlian dari dokter bedah yang membantu mengatasi kondisi Anda.

Semakin tinggi kadar prolaktin dalam tubuh, semakin kecil kemungkinannya produksi prolaktin akan kembali normal setelah operasi.

3. Terapi radiasi

Bagi sebagian orang yang tidak merespons pengobatan dengan obat dan tidak bisa menjalani operasi, terapi radiasi (radioterapi) adalah salah satu pengobatan alternatif terbaik untuk mengatasi kondisinya.

Pengobatan prolaktinoma di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi prolaktinoma?

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi prolaktinoma.

  • Memeriksa kesehatan secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan juga kesehatan.
  • Mengikuti petunjuk dokter.
  • Memberi tahu dokter mengenai seluruh obat yang Anda konsumsi.
  • Menginformasikan kepada dokter jika sedang hamil atau sedang menjalani program hamil.
  • Memberi tahu dokter atau segera ke rumah sakit jika sedang demam, leher kaku, sakit kepala, atau penglihatan mendadak buram.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Prolactinoma. Retrieved 28 June 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/prolactinoma#casuses

Prolactinoma. Retrieved 28 June 2021, from http://pituitary.ucla.edu/prolactinoma

Prolactinoma. Retrieved 28 June 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prolactinoma/diagnosis-treatment/drc-20376962

Versi Terbaru

19/07/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

9 Gejala Tumor Otak yang Harus Diwaspadai

8 Jenis Tumor Otak dari yang Jinak hingga Paling Ganas


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan