Definisi
Apa itu kanker ginjal?
Kanker ginjal adalah penyakit kanker yang munculnya berawal dari dalam ginjal. Ginjal sendiri merupakan dua organ saluran kandung kemih, berbentuk seperti kacang berukuran sekepalan tangan.
Fungsinya untuk memproduksi air seni dengan membuang sampah hasil pencernaan makanan dan kelebihan cairan dari darah Anda. Di samping itu, organ ini juga bertugas untuk mengontrol tekanan darah dan memastikan tubuh memiliki cukup sel darah merah dengan membuat hormon renin dan eritropoietin.
Kanker yang menyerang ginjal ini terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
- Karsinoma sel ginjal: Jenis kanker ginjal yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Sel abnormal biasanya mulai tumbuh di dalam ginjal ditandai dengan 2 atau lebih tumor pada satu atau kedua pasang ginjal secara bersamaan.
- Karsinoma sel ginjal bening: Tipe kanker yang cukup umum terjadi dan bila dilihat di laboratorium, sel abnormal tampak bening dan pucat.
- Non-karsinoma sel ginjal bening: Jenis kanker ini terbagi menjadi karsinoma sel ginjal kapiler (kanker pada kapiler berbentuk seperti jari), karsinoma sel ginjal kromofob dan jenis langka seperti karsinoma meduler, karsinoma sel spindel, dan karsinoma tubular.
- Wilms’ tumor (nefroblastoma): Jenis kanker yang umum terjadi pada anak-anak di usia 3-4 tahun.
- Jenis kanker lainnya: Tipe kanker lainnya yang cukup langka terjadi adalah karsinoma sel transisi (lapisan pertemuan uretra dengan ginjal) dan sarkoma ginjal (pembuluh darah atau jaringan ikat ginjal).
Seberapa umumkah kanker ini?
Kanker ini termasuk kanker bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Hanya saja pada orang dewasa, jenis kanker yang umum menyerang adalah karsinoma sel ginjal sedangkan pada anak-anak adalah jenis Wilms’ tumor.
Berdasarkan data Globocan 2018, jumlah kasus baru kanker ini di Indonesia sebanyak 2112 jiwa dengan angka kematian mencapai 1225 jiwa.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker ginjal?
Pada stadium awal, kanker ini umumnya tidak menimbulkan ciri-ciri apa pun. Gejala akan muncul ketika penyakit kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Gejala kanker ginjal yang umumnya dialami orang dewasa adalah:
- Ada darah dalam urine (hematuria).
- Nyeri punggung bawah di satu sisi.
- Ada benjolan di bagian punggung bawah atau punggung samping.
- Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas dan nafsu makan memburuk.
- Demam yang tidak kunjung sembuh.
- Anemia (jumlah sel darah merah yang rendah).
Sementara penyakit kanker ginjal tipe Wilms’ tumor pada anak menimbulkan gejala lain, seperti:
- Terjadi pembengkakan pada perut disertai rasa nyeri.
- Mengalami mual, muntah, atau sembelit.
- Sesak napas dan tekanan darah tinggi.
Setiap orang mengalami gejala yang berbeda-beda sehingga mungkin saja ada gejala lain yang tidak disebutkan di atas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda atau si kecil mengalami gejala di atas dan mencurigainya sebagai pertanda kanker, segera periksa ke dokter. Terutama jika gejala tidak membaik setelah berminggu-minggu dan Anda sudah melakukan perawatan sederhana.
Penyebab
Apa penyebab kanker ginjal?
Pada banyak kasus, penyebab kanker ginjal tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ilmuwan berpendapat bahwa penyebab dari kanker ini berkaitan dengan mutasi DNA pada sel.
DNA sendiri memuat serangkaian perintah bagi sel untuk membelah, tumbuh, dan mati secara teratur. Ketika mutasi terjadi, perintah sel mengalami kerusakan sehingga sel berfungsi menjadi abnormal. Sel akan terus membelah tanpa kendali dan tidak mati. Akibatnya, kondisi ini akan menimbulkan penumpukan sel dan membentuk tumor.
Mutasi gen juga bisa diwariskan dari orangtua dan hal inilah yang diyakini ilmuwan sebagai penyebab kanker jenis ini pada anak, yakni penyakit Wilms; tumor.
Salah satunya adalah gen VHL, yakni gen yang menyebabkan penyakit non Hippel-Lindau (VHL). Mutasi gen bisa menyebabkan pertumbuhan sel abnormal sehingga kanker ini lebih mungkin berkembang.
Selain gen VHL, ada juga gen yang diwariskan orangtua dan rentan bermutasi sehingga bisa jadi penyebab kanker ginjal, seperti:
- Gen FH menyebabkan fibroid di kulit dan rahim.
- Gen FLCN dapat menyebabkan sindrom Birt-Hogg-Dube.
- Gen SDHB dan SDHD yang jadi penyebab tingginya risiko kanker jenis ini berkembang di keluarga.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko kanker ginjal?
Meskipun penyebab kanker jenis ini tidak diketahui secara pasti, ilmuwan sudah menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya:
- Kebiasaan merokok
Asap rokok mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko karsinoma sel ginjal. Risikonya akan semakin besar jika kebiasaan buruk berlangsung selama bertahun-tahun.
- Obesitas
Kondisi berat badan berlebihan ini bisa memperbesar risiko terjadinya karsinoma sel ginjal. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh kadar hormon yang tidak seimbang karena tubuh kelebihan berat badan.
- Hipertensi
Orang dengan hipertensi memiliki kemungkinan besar terkena kanker pada saluran kandung kemih. Risikonya tidak berkurang, sekalipun orang tersebut mengonsumsi obat penurun tekanan darah.
- Keturunan atau genetik
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan jenis kanker ini, punya risiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama.
- Obat dan paparan bahan kimia
Penggunaan obat pereda nyeri dan paparan trichloroethylene dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko karsinoma sel ginjal.
- Riwayat penyakit ginjal
Orang yang memiliki penyakit ginjal dan membutuhkan dialisis, memiliki risiko tinggi dengan karsinoma sel ginjal.
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan mendiagnosis kanker ginjal?
Guna menegakkan diagnosis kanker dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan, di antaranya:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda dan keluarga sekaligus mengecek tanda-tanda perubahan pada tubuh, seperti benjolan pertanda kanker.
- Tes darah. Jenis tes darah yang direkomendasikan adalah tes CBC (complete blood count) untuk mengukur jumlah sel darah dan tes kimia darah untuk melihat kadar enzim dan kalsium dalam darah. Kadang, tes urine dibutuhkan karena adanya gejala urine berdarah.
- Tes pencitraan. Guna mendapatkan lokasi tumor dan menentukan ukurannya, tes pencitraan dibutuhkan, mulai dari USG, rontgen dada, dan angiografi (rontgen pembuluh darah).
- Biopsi ginjal. Dokter mungkin akan melakukan biopsi ginjal, yakni mengambil sebagian kecil jaringan abnormal untuk melihat apakah jaringan tersebut adalah kanker atau bukan.
Bagaimana stadium kanker ginjal?
Tes kesehatan di atas tidak hanya dilakukan untuk memantapkan diagnosis, tapi juga membantu menentukan stadium kanker. Tahapan kanker ginjal berkisar dari 1 stadium 1 (awal), 2, 3, hingga 4 (lanjut).
Dalam hasil laporan tes biasanya angka stadium akan dilengkapi dengan sistem TNM (tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis). Sistem ini menandakan seberapa besar ukuran tumor, seberapa banyak kelenjar getah bening yang terserang, dan seberapa jauh penyebarannya.
Berikut ini beberapa contoh hasil laporan diagnosis stadium kanker:
- Stadium 1 T1 N0 M0: tumor berukuran 7 atau lebih kecil, hanya ada di ginjal.
- Stadium 2 T2 N0 Mo: tumor lebih besar dari 7 cm tapi masih berada di ginjal.
- Stadium 3 T1-T3 N1 Mo: tumor berukuran lebih besar, mungkin berada di luar ginjal, dan telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
- Stadium 4 T4 any N Mo: tumor sudah tumbuh keluar dari ginjal tepat ke kelenjar adrenal, mungkin sudah atau tidak menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
Memahami hasil diagnosis tersebut tidak mudah, jadi jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut pada dokter yang menangani kondisi Anda.
Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker ginjal?
Agar kanker tidak bertambah parah dan tidak semakin meluas, pengobatan kanker ginjal yang biasanya dilakukan, meliputi:
Operasi
Operasi merupakan pilihan pengobatan kanker ginjal yang paling utama. Prosedur medis ini disebut nefrektomi dan bertujuan untuk mengangkat tumor pada ginjal atau sel kanker yang mungkin menyebar ke area sekitarnya.
Ahli bedah dapat mengangkat sebagian ginjal. Bisa juga mengangkat seluruh ginjal beserta kelenjar adrenal, jaringan lemak, dam kelenjar getah bening yang sudah terkena kanker. Pasien ini akan hidup dengan satu ginjal saja.
Operasi kanker ini dapat menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, infeksi, penggumpalan darah, dan gagal ginjal.
Radioterapi
Radioterapi mengandalkan radiasi untuk mengecilkan tumor sekaligus membunuh sel kanker. Perawatan ini menjadi pilihan bila seseorang tidak memungkinkan untuk menjalani operasi.
Akan tetapi, radioterapi tapi dapat menimbulkan efek samping, seperti luka terbakar, mual dan muntah, serta tubuh kelelahan.
Terapi target
Terapi target menggunakan obat-obatan yang bekerja menargetkan langsung sel kanker agar tidak berkembang dan mati.
Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target untuk mengobati kanker ginjal adalah sunitinib, sorafenib, pazopanib, cabozantinib, lenvatinib, bevacizumab, axitinib, dan temsirolimus.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat terapi target adalah hipertensi, penggumpalan darah, masalah hati, dan kolesterol tinggi.
Kemoterapi
Penyakit kanker ginjal biasanya tidak merespons obat-obatan yang digunakan saat kemoterapi dengan baik. Oleh karena itu, kemoterapi dijadikan pengobatan tambahan ketika pasien telah menjalani terapi target.
Beberapa obat kemoterapi untuk kanker ginjal, seperti cisplatin, 5-fluorouracil (5-FU), dan gemcitabine terbukti membantu beberapa pasien pasien. Efek samping dari pengobatan ini adalah rambut rontok, mual dan muntah, serta diare.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker ginjal?
Selain pengobatan, gaya hidup sehat yang sesuai untuk pasien kanker juga harus diterapkan. Tujuannya, untuk mendukung efektivitas pengobatan sekaligus mendukung kesehatan tubuh pasien secara menyeluruh.
Studi tahun 2011 pada jurnal Pharmacognosy magazine menyebutkan bahwa madu berpotensi sebagai obat herbal kanker ginjal karena bisa merangsang apoptosis sel (kematian sel-sel kanker). Meski begitu, konsumsi madu yang aman untuk pasien kanker tetap harus diawasi oleh dokter.
Pencegahan
Mengetahui penyebab kanker ginjal dapat membantu mencegah berkembangnya penyakit tersebut. Sayangnya, pada beberapa kasus penyebab yang memang tidak diketahui secara pasti.
Jika penyebab kanker mengarah pada mutasi gen yang diwariskan orangtua, maka hal ini tidak dapat dicegah. Namun, ilmuwan menyebutkan bahwa tindakan pencegahan kanker ini bisa dilakukan dengan mengurangi risikonya, seperti:
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok.
- Gaga pola makan dan tetap aktif sehingga berat badan menjadi terkontrol. Tingkatkan konsumsi sayur dan buah serta lakukan olahraga secara rutin.
- Hindari paparan zat berbahaya seperti trichloroethylene di tempat kerja.
- Konsultasi lebih lanjut pada dokter jika Anda memang termasuk golongan orang yang berisiko.
[embed-health-tool-bmi]