backup og meta

Manfaat Sinar Matahari untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Manfaat Sinar Matahari untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Mencegah penyakit jantung (kardiovaskuler) dapat dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, rutin olahraga, hingga berjemur di bawah sinar matahari. Memangnya, apa manfaat sinar matahari untuk jantung? Jika Anda kurang terpapar sinar matahari, apa efeknya pada jantung?

Manfaat sinar matahari untuk kesehatan jantung

Tubuh Anda tidak bisa memproduksi vitamin D secara alami. Akan tetapi, Anda bisa mendapatkannya dari makanan, seperti ikan tuna, salmon, kuning telur, hati sapi, dan yogurt maupun susu yang difortifikasi vitamin D.

Sayangnya, mengandalkan makanan saja untuk memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari tidak cukup. Hampir 80% vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari.

Saat Anda berada di luar ruangan, sinar matahari mengenai lapisan kulit terluar (epidermis). Sel-sel di sekitar epidermis mengandung pigmen atau zat warna yang disebut melanin. Melanin inilah yang membantu tubuh memproduksi vitamin D dari paparan sinar matahari.

Vitamin D nantinya digunakan tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfat agar tulang, gigi, dan otot tetap sehat. Selain itu, vitamin D dari makanan dan sinar matahari juga memberi manfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

Lebih jelasnya, manfaat sinar matahari untuk kesehatan jantung, meliputi:

1. Mengurangi peradangan

Sebuah studi tahun 2013  pada jurnal Current Treatment Options in Cardiovascular Medicine menjelaskan potensi vitamin D dari makanan dan sinar matahari dalam melindungi jantung, yakni mengurangi peradangan.

Peradangan pada pembuluh darah menjadi salah satu penyebab penyakit jantung. Peradangan tersebut dipicu oleh kadar kolesterol tinggi yang kemudian membentuk plak dan mengiritasi pembuluh darah.

Tanpa perawatan, peradangan bisa menyebabkan jenis penyakit jantung umum, seperti aterosklerosis. Seseorang dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala penyakit jantung seperti sesak napas disertai nyeri dada.

Tidak hanya aterosklerosis, peradangan di pembuluh darah juga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung maupun stroke.

Adanya vitamin D, sel T (sel darah putih yang bertugas sebagai sistem imun) dapat menekan respons peradangan sehingga kondisinya tidak semakin memburuk.

2. Mencegah kenaikan tekanan darah

Penelitian berbasis tikus menunjukkan manfaat sinar matahari yang mengandung vitamin D untuk mengelola tekanan darah.

Vitamin D dapat menghambat produksi renin, yakni enzim khusus yang diproduksi ginjal untuk meningkatkan tekanan darah. Ketika produksi renin terhambat, maka tekanan darah tidak akan melonjak naik.

Perlu Anda ketahui bahwa tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler. Kondisi ini dapat mengurangi kelenturan pembuluhan darah arteri di jantung.

Manfaat vitamin D dari sinar matahari dan makanan untuk jantung memang sudah diamati lewat studi ini. Akan tetapi, tetap butuh penelitian lebih lanjut efeknya pada manusia.

3. Menurunkan kadar kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Pasalnya, kolesterol dapat menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak. Adanya plak membuat pembuluh darah jadi sempit dan menyulitkan darah kaya oksigen dan nutrisi mengalir ke jantung atau ke seluruh tubuh.

Nah, sinar matahari yang membantu tubuh memproduksi vitamin D ternyata memberikan manfaat untuk jantung dengan mengubah kolesterol yang terdapat dalam kulit menjadi calcitriol (Vitamin D3). Secara tidak langsung, mekanisme ini membantu tubuh menurunkan kadar kolesterolnya.

4. Memelihara kesehatan sel jantung dan pembuluh darah

Asupan vitamin D harian yang mencukupi membantu memelihara kesehatan sel-sel jantung dan pembuluh darah. Vitamin D akan berikatan dengan reseptor khusus di sel-sel dinding pembuluh untuk mengaktifkan nitrit oksida (NO) yang akan melebarkan dinding pembuluh darah dan mengurangi risiko penumpukan plak.

Vitamin D juga membuat otot jantung lebih kuat untuk memompa darah secara teratur, karena nitrit oksida mengurangi risiko peradangan di dalam jantung yang biasanya terjadi akibat terlalu banyak tumpukan lemak.

Semua kombinasi manfaat vitamin D ini bekerja sama mengelola tekanan darah agar selalu stabil. Hal ini penting karena peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Efek kekurangan sinar matahari pada jantung

Kurangnya paparan sinar matahari bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung karena vitamin D tidak tercukupi dengan baik.

Menurut situs The Royal Women’s Hospital, sinar matahari berperan dalam mengatur hormon melatonin. Hormon ini berfungsi mengatur jam biologis tubuh, yakni mengatur jam bangun dan tidur. Bila Anda jarang terpapar sinar matahari, jam tidur bisa berantakan.

Pola tidur yang buruk ini bisa membuat suasana hati Anda jadi tidak stabil. Anda jadi lebih mudah marah, cemas, bahkan stres. Kondisi ini bisa memengaruhi kebiasaan makanan Anda, seperti ngemil makanan manis-manis yang memicu kenaikan berat badan.

Nah, pola tidur yang berantakan, mudah stres, dan berat badan yang tidak terkendali inilah yang bisa menurunkan kesehatan jantung. Jika tidak diatasi, seiring waktu risiko berbagai jenis penyakit jantung akan semakin meningkat. Bahkan, meningkatkan pula risiko penyakit kronis lain, seperti diabetes.

Tips memaksimalkan manfaat sinar matahari untuk jantung

Anda bisa mendapatkan manfaat sinar matahari bagi jantung dengan cara yang mudah, yakni berjemur. Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang direkomendasikan oleh para ahli adalah mulai pukul 10 pagi hingga 2 siang.

Waktu ini dianggap waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat sinar matahari sambil mengurangi risiko bahaya radiasi sinar UV. Anda bisa berjemur selama 15 hingga 20 menit setiap hari.

Jika Anda berkulit gelap, Anda bisa berjemur sedikit lebih lama karena melanin (zat yang membantu proses produksi vitamin D di kulit) lebih sedikit.

Anda tidak perlu lama-lama berjemur untuk mendapatkan manfaat sinar matahari bagi jantung. Terlalu lama menghabiskan waktu beraktivitas di bawah sinar matahari justru berisiko menyebabkan dehidrasi hingga bahkan heat stroke.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.

Manfaat sinar matahari untuk jantung tidak bisa didapat jika Anda berjemur di dekat jendela tanpa keluar rumah. Meskipun sinarnya mengenai kulit Anda, sinar UVB (yang dibutuhkan untuk menghasilkan vitamin D) tidak bisa menembus kaca jendela. Jadi, Anda hanya bisa mendapatkan manfaat sinar matahari untuk jantung jika berjemur langsung.

Tips selanjutnya yang perlu Anda ingat untuk mendapatkan manfaat sinar matahari yang paling optimal, usahakan berjemur tanpa lebih dulu mengoleskan tabir surya. Memakai tabir surya dapat menghambat kerja tubuh untuk memproduksi vitamin D saat terpapar sinar matahari.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Weller, R. (2016). Sunlight Has Cardiovascular Benefits Independently of Vitamin D. Blood Purification41(1-3), 130-134. doi:10.1159/000441266 [Accessed on June 9th, 2020]

Holick, Michael F. Biological Effects of Sunlight, Ultraviolet Radiation, Visible Light, Infrared Radiation and Vitamin D for Health. Anticancer Research. 2016;36:1345-1356. [Accessed on June 9th, 2020]

How to get more vitamin D from your food. (2020, January 27). Health Essentials from Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/how-to-get-more-vitamin-d-from-your-food/ [Accessed on June 9th, 2020]

Effects of sun exposure. (2017, January 26). familydoctor.org. https://familydoctor.org/effects-early-sun-exposure/ [Accessed on June 9th, 2020]

How to get vitamin D from sunlight. (2018, April 26). nhs.uk. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/how-to-get-vitamin-d-from-sunlight/ [Accessed on June 9th, 2020]

Danik, J. S., & Manson, J. E. (2012). Vitamin d and cardiovascular disease. Current treatment options in cardiovascular medicine14(4), 414–424. https://doi.org/10.1007/s11936-012-0183-8 [Accessed on June 9th, 2020]

Heart disease – Symptoms and causes. (2018, March 22). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/symptoms-causes/syc-20353118 [Accessed on June 9th, 2020]

Fight inflammation to help prevent heart disease. (n.d.). Johns Hopkins Medicine, based in Baltimore, Maryland. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/fight-inflammation-to-help-prevent-heart-disease [Accessed on June 9th, 2020]

Vitamin D deficiency: Symptoms & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15050-vitamin-d–vitamin-d-deficiency [Accessed on June 9th, 2020]

The Royal Women’s Hospital. (n.d.). Sleephttps://www.thewomens.org.au/health-information/periods/healthy-periods/sleep-sunshine-vitamin-d [Accessed on June 9th, 2020]

Versi Terbaru

08/10/2020

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Punya Kolesterol Tinggi, Apa Boleh Minum Alkohol?

15 Menit Berjemur Sinar Matahari Bisa Melindungi Anda dari Risiko Patah Tulang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/10/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan