backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Valvuloplasty

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    Valvuloplasty

    Jantung memiliki empat katup yang bertugas seperti pintu untuk menjaga aliran keluar masuknya dara. Bagian katup jantung ini bisa saja menebal, menyatu, maupun menyempit sehingga mengganggu aliran darah normal. Nah, salah satu cara mengatasi penyakit katup jantung adalah dengan menjalani prosedur valvuloplasty.

    Seperti apa prosedur medis ini? Yuk, kenali lebih dalam pengobatan penyakit jantung ini!

    Definisi valvuloplasty

    Apa itu valvuloplasty?

    Valvuloplasty atau valvotomy (valvuloplasti) merupakan prosedur nonbedah yang bertujuan untuk memperbaiki katup jantung yang berlubang dan menyempit. Hal ini disebabkan kondisi penutup katup menjadi lebih tebal, kaku, dan menyatu (stenosis). Akibatnya, aliran darah tidak mengalir melalui katup dengan lancar.

    Dengan menjalani prosedur ini, aliran darah dapat kembali meningkat dan mengurangi gejala yang ditimbulkan.

    Dalam menjalankan prosedur ini, dokter akan menggunakan kateter (tabung tipis dan fleksibel) yang dimasukkan ke dalam vena atau arteri di selangkangan menuju katup jantung. Setelah kateter mencapai katup yang kaku, dokter akan menggelembungkan balon di tepi kateter sampai penutup (selebaran) katup terdorong dan terbuka.

    Setelah penutup katup terbuka, balon akan dikempiskan dan ditarik ke luar tubuh bersama kateter.

    Kapan saya perlu menjalani valvuloplasty?

    Dikutip dari situs Penn Medicine, dokter akan merekomendasikan prosedur ini ketika Anda memiliki masalah kesehatan berikut ini.

  • Stenosis katup mitral. Kondisi katup mitral jantung yang menyempit atau tidak terbuka dengan benar. Ventrikel kiri seorang yang mengidap stenosis katup mitral tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Padahal ventrikel ini berfungsi sebagai ruang utama untuk memompa darah pada jantung.
  • Stenosis pulmonal. Kondisi kelainan dekat katup pulmonal yang akhirnya memperlambat aliran darah. Katup pulmonal yang bermasalah ini dekat dengan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Biasanya, stenosis pulmonal terjadi pada anak-anak, tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya sebagai bentuk komplikasi dari penyakit lain.
  • Stenosis aorta. Kondisi penyempitan pada pembukaan katup aorta, sehingga membatasi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Orang yang mengidap stenosis aorta juga mengalami perubahan tekanan pada atrium kiri.
  • Valvuloplasty biasanya direkomendasikan untuk mengobati penyakit pada katup jantung. Namun, tidak semua orang yang mengidap penyakit katup jantung bisa menjalani prosedur medis ini.

    Oleh karena itu, dokter akan mengevaluasi gejala yang Anda alami lebih dahulu dan meminta Anda melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan.

    Peringatan & pencegahan valvuloplasty

    Dokter dan pasien wanita muslim

    Sebelum menjalani pengobatan, Anda perlu memberitahukan kondisi kesehatan, obat yang sedang diminum saat itu, maupun kehamilan. Begitu juga jika Anda menggunakan alat pacu jantung atau memiliki alergi pada kandungan suatu obat, terutama yodium.

    Proses valvuloplasty

    jahitan operasi

    Bagaimana persiapan sebelum menjalani valvuloplasty?

    Dokter akan memberi tahu Anda mengenai berbagai hal yang perlu Anda ikuti sebelum menjalani pengobatan. Beberapa hal yang umumnya harus dipersiapkan adalah seperti di bawah ini.

    • Berpuasa selama waktu yang telah dokter tentukan.
    • Berhenti menggunakan obat pengencer darah, seperti aspirin. Anda boleh meminumnya lagi jika dokter sudah memberikan lampu hijau.
    • Menjalani tes darah untuk mengetahui durasi tubuh dalam proses membekukan darah.
    • Melepaskan perhiasan atau aksesosis yang bisa menganggu prosedur. Namun, gigi palsu atau alat bantu dengar tetap boleh Anda pakai.
    • Mengganti pakaian khusus bedah dan dokter akan meminta Anda untuk mengosongkan kandung kemih alias buang air kecil.

    Bagaimana proses valvuloplasty?

    • Tim medis akan memasang infus pada tangan atau lengan Anda jika diperlukan.
    • Jika ada rambut berlebihan di area untuk pemasangan kateter, tim medis akan mencukur rambut di area tersebut.
    • Tubuh Anda akan dihubungkan dengan elektrokardiogram (EKG) untuk memantau dan merekam aktivitas kelistrikan jantung. Selain itu, detak jantung normal, laju pernapasan, dan tingkat oksigen akan dipantau selama prosedur.
    • Obat penenang akan disuntikkan untuk membantu Anda lebih rileks dan tim medis memeriksa denyut nadi sebelum dan sesudah pemberian obat tersebut.
    • Anestesi lokal akan disuntikkan di area kulit yang akan ditempatkan kateter.
    • Setelah anestesi lokal mulai bekerja, dokter akan memasukkan selubung ke dalam pembuluh darah, yakni tabung plastik tempat kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan masuk ke jantung.
    • Dokter Anda akan memasukkan kateter valvuloplasty melalui selubung ke dalam pembuluh darah dan ke jantung.
    • Setelah kateter terpasang, dokter menyuntikkan pewarna kontras melalui kateter ke dalam katup untuk melihat area tersebut. Anda mungkin merasakan beberapa efek sensasi kemerahan, rasa asin atau logam di mulut, atau sakit kepala singkat. Efek ini biasanya berlangsung selama beberapa saat.
    • Beri tahu dokter jika Anda merasakan kesulitan bernapas, berkeringat, mati rasa, gatal, kedinginan, mual atau muntah, atau jantung berdebar.
    • Dokter akan mengamati injeksi pewarna kontras pada monitor. Dia mungkin meminta Anda untuk menarik napas dalam-dalam dan menahannya selama beberapa detik.
    • Setelah balon berada di tempatnya dan telah dipompa, Anda mungkin merasakan pusing dan sensasi tidak nyaman di dada. Efek ini akan mereda ketika balon mengempis. Namun, jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang parah, seperti nyeri dada, nyeri leher atau rahang, nyeri punggung, nyeri lengan, sesak napas, atau kesulitan bernapas, beri tahu dokter.
    • Balon ada dalam tubuh Anda kan dikembangkempiskan beberapa kali hingga katup terdorong dan terbuka.
    • Setelah katup terbuka, dokter Anda akan melepas kateter.
    • Bekas masuknya keteer akan ditutup dengan kolagen, jahitan, atau dengan tekanan manusal agar pembuluh darah tidak berdarah.
    • Kemudian, dokter akan membalut area tersebut dengan perban ketat setelah darah berhenti keluar.
    • Selubung yang sebelumnya terpasang akan dilepas setalah 4 hingga 6 jam dan Anda perlu berbaring telentang. Jika prosedur dilakukan pada area selangkanan, Anda tidak boleh menekuk kaki selamam beberapa jam.
    • Selanjutnya Anda akan dipindahkan ke ruangan pemulihan.

    Apa yang perlu saya lakukan setelah menjalani valvuloplasty?

    Pengobatan di rumah sakit

    Selama di ruang pemulihan, Anda perlu beristirahat dalam dua hingga enam jam. Perawat akan memantau kondisi Anda, termasuk efek samping yang mungkin terjadi. Jika Anda merasa nyeri dada, sesak, maupun perdarahan segera beri tahu perawat.

    Dalam beberapa kasus, selubung atau pengantar mungkin tertinggal di tempat penyisipan. Jika demikian, Anda perlu beristirahat lebih lama. Pada masa pemulihan ini, Anda akan diperintahkan minum banyak air untuk mengeluarkan zat pewarna yang masuk ke tubuh.

    Bila waktu istirahat sudah mencukupi, perawat akan kembali memeriksa tekanan darah saat Anda berbaring, berdiri, dan duduk. Anda juga akan diminta untuk bergerak perlahan dari tempat tidur dan dibolehkan pulang ke rumah.

    Perawatan di rumah

    Tetap beristirahat di rumah dan jalani diet jika memang dokter memintanya. Pantau kondisi kesehatan tubuh dan merawat kebersihan luka bekas prosedur.

    Komplikasi valvuloplasty

    kardiomiopati

    Seperti pengobatan penyakit jantung lainnya, prosedur ini juga bisa menimbulkan efek samping sebagai berikut.

    • Perdarahan pada tempat pemasangan kateter dan kehilangan banyak darah sehingga membutuhkan transfusi darah.
    • Pembekuan darah atau kerusakan pembuluh darah pada area penyisipan kateter.
    • Infeksi pada bekas pemasangan kateter.
    • Aritmia (detak jantung tidak beraturan).
    • Gagal ginjal karena adanya gangguan peredaran darah.
    • Katup mengalami kebocoran atau bahkan pecah, hingga meningkatkan risiko kematian.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan