Tubuh Anda terdiri dari banyak pembuluh darah yang berfungsi membawa darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah membentuk sirkuit yang berawal dan berakhir di jantung. Selain mengalami penyumbatan, pembuluh darah juga bisa pecah. Apa saja penyebab pembuluh darah pecah? Yuk, cari tahu penyebabnya sekaligus upaya pencegahannya pada ulasan berikut ini!
Berbagai penyebab pembuluh darah pecah
Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah ke organ dan jaringan di dalam tubuh. Darah yang mengalir ini mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh agar bisa berfungsi dengan normal.
Tidak hanya itu saja, pembuluh darah juga bertugas untuk membawa produk limbah dan karbon dioksida dari organ dan jaringan keluar dari tubuh.
Seperti halnya bagian tubuh lain, pembuluh darah juga bisa mengalami masalah, salah satunya pembuluh darah pecah. Ibarat selang karet yang bocor, air akan keluar dari selang tersebut. Pembuluh darah yang pecah pun demikian.
Perdarahan ini dapat muncul tepat di bawah permukaan kulit, yang ditandai titik-titik kecil berwarna merah, cokelat, atau ungu. Jika berupa bercak-bercak, maka ini dikenal dengan sebutan pupura.
Bahaya atau tidaknya kondisi ini bergantung dengan jenis pembuluh darah yang terkena. Terjadinya kondisi ini bisa sebabkan oleh banyak hal. Berikut adalah berbagai kondisi yang umumnya menjadi penyebab pembuluh darah pecah.
1. Cedera
Cedera seperti terjatuh atau terbentur bisa menyebabkan pembuluh kapiler yang berada di bawah kulit pecah. Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah kecil dengan dinding yang tipis. Ia berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dan nutrisi dengan karbon dioksidan dan limbah.
Pecahnya pembuluh darah kapiler, membuat sel darah merah bocor dan terkumpul di bawah kulit menimbulkan kulit memar. Kebanyakan memar tidak perlu dikhawatirkan dan akan hilang dengan sendirinya dalam 2 hingga 4 minggu.
Jika kemunculan memar diikuti dengan gejala nyeri dan pembengkakan, bisa jadi terjadinya patah tulang atau keseleo. Selain istirahat, Anda mungkin butuh obat-obatan untuk meredakan gejalanya.
2. Vaskulitis
Penyebab pembuluh darah pecah lainnya adalah vaskulitis. Kondisi ini menandakan terjadinya peradangan pada pembuluh darah kapiler atau pembuluh darah arteri besar, seperti aorta.
Saat meradang, pembuluh darah bisa melemah dan melebar sehingga bisa menyebabkan aneurisma. Aneurisma adalah pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah.
Vaskulitis juga menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah hingga menutup seluruhnya, kondisi ini disebut dengan oklusi. Jika aliran darah di pembuluh berkurang atau berhenti, jaringan tidak akan menerima darah yang mencukupi dan bisa mati.
Seseorang yang mengalami vaskulitis akan menunjukkan gejala ruam pada kulit, tubuh lelah, demam, nyeri sendi, dan sakit perut. Pada kasus parah, kondisi ini menimbulkan adanya gangguan pada fungsi ginjal, saraf, dan sesak napas. Gejala tergantung pada pembuluh darah mana yang rusak dan pecah.
Nah, aneurisma akibat vaskulitis bisa berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, kondisi ini perlu penanganan medis segera.
3. Perdarahan subkonjungtiva
Jika bukan cedera atau vaskulitis, penyebab pembuluh darah pecah bisa jadi perdarahan subkonjungtiva. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah kecil tepat di bawah permukaan bening mata yang disebut konjungtiva pecah.
Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor tidak dapat diserap oleh konjungtiva dengan cepat. Alhasil darah akan terperangkap di area tersebut. Anda akan melihat adanya bercak merah di bagian putih mata saat bercermin.
Meskipun kelihatannya buruk, perdarahan subkonjungtiva tidak mempengaruhi penglihatan atau rasa sakit. Kebanyakan mengalami rasa gatal di sekitar mata. Kondisinya akan membaik dan hilang dalam waktu 2 minggu atau lebih.
Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi ini, tidak ada salahnya untuk periksa lebih lanjut ke dokter.
4. Hipertensi
Di antara semua penyebab pembuluh darah pecah, hipertensi adalah yang paling umum. Pecahnya pembuluh darah menjadi salah satu komplikasi dari hipertensi yang kadang tidak Anda sadari kehadirannya.
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi. Seiring waktu, kondisi ini bisa memperngaruhi pembuluh arteri di dalam tubuh Anda. Pembuluh darah ini menjadi tumpuan dari tekanan aliran darah. Itulah sebabnya, tekanan darah yang tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah ini.
Efeknya, arteri bisa menyempit dan rusak. Kondisi ini menbuat dinding arteri menjadi kurang elastis sehingga bisa membatasi aliran darah ke seluruh jantung. Bisa juga menyebabkan aneurisma yang berpotensi pecah kapan saja.
Kondisi ini menjadi masalah pembuluh pecah tidak boleh dianggap sepele. Perawatan dokter mesti dilakukan segera mungkin agar komplikasi hipertensi tidak berakibat fatal.
[embed-health-tool-heart-rate]
5. Aterosklerosis
Penyebab pembuluh darah pecah yang juga cukup umum terjadi adalah aterosklerosis. Jenis penyakit jantung ini menandakan terjadinya pengerasan pembuluh arteri, akibat plak dari kolesterol dan kalsium yang menumpuk.
Seiring waktu, plak dapat mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah untuk melewati arteri. Menurut situs yang dikelola oleh University of Michigan Health, plak yang disebabkan oleh aterosklerosis akan dikelilingi oleh fibrous cap.
Lapisan dari jaringan fibrosa pada plak ini dapat robek atau pecah. Kondisi ini memberi tahu tubuh untuk memperbaiki lapisan pembuluh arteri yang robek, dengan membentuk bekuan darah untuk menutup area tersebut. Sayangnya, bekuan darah dapat memblokir aliran darah. Pada akhirnya, hal tersebut dapat menyebabkan serangan jantung.
Seseorang yang mengalami aterosklerosis atau serangan jantung perlu menjalani pengobatan penyakit jantung, entah itu minum obat atau operasi.
Apakah pembuluh darah pecah bisa dicegah?
Bila dilihat dari penyebabnya, pecahnya pembuluh darah bisa dicegah dengan banyak hal, di antaranya.
- Berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik, supaya tidak mengalami cedera.
- Menjaga pola makan yang sehat, seperti membatasi konsumsi makanan tinggi garam dan tinggi lemak, berhenti merokok, dan aktif bergerak.
- Bijak dalam menggunakan obat-obatan tertentu, yakni selalu diawasi penggunaannya oleh dokter.
- Tidak menggosok mata secara kasar jika merasa gatal.
- Konsultasi lebih lanjut pada dokter, jika Anda memiliki masalah kesehatan di atas yang berisiko menyebabkan pembuluh darah pecah.