Karena itu, penting bagi kita semua untuk mempelajari kasus ini lebih jauh. Yuk, cari tahu serba-serbi pembuluh darah arteri koroner robek dalam penjelasan berikut ini.
Mengenal robeknya pembuluh darah arteri koroner
Pembuluh darah arteri koroner yang robek dikenal dalam ranah medis sebagai diseksi arteri koroner spontan. Kondisi ini didefinisikan sebagai robeknya dinding pembuluh darah arteri yang tidak berkaitan dengan adanya trauma atau alat dari tindakan medis.
Pada dasarnya, dinding arteri terbagi menjadi dua, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Robeknya dinding secara tiba-tiba bisa berasal gangguan pada saluran arteri terdalam (lumen). Adanya robekan tersebut menyebabkan darah mengisi lapisan antara arteri bagian dalam dan luar sehingga terjadi hematoma (penumpukan darah) yang juga menyebabkan sumbatan pada saluran arteri. Kondisi hematoma menyebabkan tekanan pada lumen sehingga menghambat aliran darah ke jantung.
Ini menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi lebih lambat atau menghentikannya secara keseluruhan. Akibatnya, otot jantung menjadi lebih lemah dan dalam waktu dekat dapat menimbulkan serangan jantung, aritmia, dan kematian mendadak.
Berbeda dengan kejadian serangan jantung pada umumnya, pada kasus diseksi arteri koroner spontan, orang yang mengalaminya tidak memiliki riwayat aterosklerosis atau faktor risiko seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes. Diseksi arteri koroner spontan terjadi pada orang yang tergolong sehat, dan lebih banyak ditemukan pada perempuan di atas usia 40 tahun, tetapi pada laki-laki bisa pada terjadi kelompok usia berapa saja.
Gejala diseksi arteri koroner
Gejala dari robeknya pembuluh darah arteri koroner secara tiba-tiba sama seperti serangan jantung. Namun, hal ini bisa terjadi pada orang sehat tanpa faktor risiko penyakit jantung. Hal tersebut di antaranya:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar