Jenis terapi ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas serta tenaga kesehatan ahli. Biasanya, terapi ini dilaksanakan oleh dokter spesialis jantung serta tim yang terdiri dari perawat dan teknisi spesialis kardiovaskuler.
Dalam prosedur PCI untuk terapi reperfusi, dokter akan memasukkan selang kecil atau kateter melalui pembuluh darah dari pangkal paha atau pergelangan tangan. Selang kecil tersebut akan diarahkan hingga mencapai ke pembuluh arteri jantung.
Selama prosedur ini dilaksanakan, Anda akan menerima obat bius lokal di area tubuh yang dimasukkan selang sehingga Anda tidak akan merasakan sakit.
Ketika kateter sudah mencapai pembuluh arteri jantung, sebuah balon kecil akan dikembang-kempiskan selama 20-30 detik di area tersebut. Tujuannya adalah untuk memecah penumpukan plak atau sumbatan pada arteri.
Pemasangan cincin atau stent mungkin diperlukan saat terapi reperfusi apabila proses penghancuran sumbatan arteri masih belum sempurna.
Reperfusi dengan obat
Metode berikutnya yang dilakukan selama terapi reperfusi adalah pemberian obat. Obat-obatan yang umumnya digunakan dalam terapi ini disebut dengan obat fibrinolitik.
Fungsi obat fibrinolitik adalah untuk menghancurkan penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh arteri. Proses pemecahan sumbatan darah ini disebut dengan fibrinolisis atau trombolisis. Tak hanya untuk serangan jantung, terapi ini juga digunakan untuk mengatasi stroke.
Menurut artikel dari American Heart Association, pemberian terapi fibrinolitik ini harus diberikan dalam waktu 30 menit setelah pasien pertama kali tiba di IGD rumah sakit yang tidak dilengkapi dengan PCI.
Pemberian obat fibrinolitik dalam terapi reperfusi ini hanya membantu mengembalikan aliran darah yang tersumbat. Ini artinya, kerusakan otot jantung akibat serangan jantung tidak dapat diatasi hanya dengan terapi ini. Maka itu, penanganan lebih lanjut dengan angioplasti dan stent jantung diperlukan.
Ada beberapa faktor yang menentukan apakah Anda perlu menerima pengobatan fibrinolitik, seperti usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit. Terapi fibrinolitik tidak disarankan untuk pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar