Anda mungkin berpikir bahwa cek jantung hanya perlu dilakukan untuk orang yang memiliki penyakit jantung. Padahal, pemeriksaan jantung penting untuk dilakukan oleh orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung. Tujuannya untuk memastikan kesehatan organ jantung dan mencari tahu apakah ada gejala dari masalah jantung yang mungkin tidak disadari. Simak berbagai pilihan tes pemeriksaan jantung yang bisa Anda jalani berikut ini.
Siapa saja yang membutuhkan pemeriksaan jantung?
Mungkin tidak semua orang harus melakukan cek jantung, tapi jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan jantung, lebih baik melakukan pemeriksaan ini. Lakukan cek jantung jika:
- Anda sudah berusia 65 tahun ke atas.
- Memiliki orangtua atau saudara yang pernah atau sedang mengalami penyakit jantung.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Memiliki kadar kolesterol tinggi di dalam darah.
- Memiliki tekanan darah tinggi.
- Mengalami obesitas atau berat badan berlebih.
- Memiliki penyakit diabetes.
Jik Anda merasa sering bermalas-malasan dan jarang berolahraga, sering mengonsumsi alkohol, dan memiliki pola makan yang tak sehat, risiko Anda mengalami serangan jantung, gagal jantung, dan berbagai penyakit jantung lainnya pun meningkat.
Pada saat itu, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan jantung untuk memastikan kesehatan organ jantung.
Berbagai pilihan tes untuk cek kesehatan jantung
Ada banyak pilihan tes yang bisa Anda ikuti jika ingin cek kesehatan jantung Anda. Biasanya, dokter dan tim medis juga akan membantu merekomendasikan jenis tes pemeriksaan jantung yang manakah yang paling sesuai untuk kondisi kesehatan Anda.
1. Tes darah
Tes darah biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami serangan jantung atau orang yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini. Pasalnya, saat mengalami serangan jantung, otot jantung mungkin mengalami kerusakan, sehingga tubuh melepaskan zat ke dalam darah.
Tes darah dapat mengukur kerusakan yang terjadi pada otot jantung melalui zat yang telah bercampur dengan darah di dalam tubuh pasien. Namun, fungsi dari salah satu tes untuk cek jantung ini tidak berhenti di situ saja.
Cek darah untuk deteksi masalah jantung juga dapat membantu mengukur kadar berbagai zat lain yang ada di dalam darah, termasuk zat lemak di dalam darah seperti kolesterol dan trigliserida, serta vitamin dan mineral.
2. Angiografi
Cek jantung yang satu ini biasanya dilakukan dengan memasukkan tabung kecil (kateter) ke dalam arteri dan diarahkan pada arteri koroner yang terletak di dekat jantung Anda. Lalu, pewarna khusus akan dimasukkan melalui kateter ke dalam aliran darah.
Pewarna khusus tersebut akan mempermudah sinar X-ray mengambil gambar dari jantung dan arteri koroner. Tujuannya untuk melihat adanya penyumbatan pada arteri koroner dan memastikan apakah jantung masih dapat memompa darah dengan baik.
3. Elektrokardiogram (EKG)
Cek jantung menggunakan EKG dilakukan untuk membaca impuls listrik jantung, sehingga dokter dapat mengetahui detak jantung pasien.
Kabel yang ditempeli dengan alat sensor berwarna putih berbentuk bulat kecil akan ditempelkan di beberapa bagian pada dada pasien. Kabel-kabel ini menghubungkan alat sensor tersebut dengan mesin EKG yang akan merekam impuls listrik jantung dan mencetaknya di atas kertas.
Biasanya, cek jantung dengan alat ini dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit serangan jantung atau aritmia, yaitu saat irama jantung abnormal.
4. Ekokardiogram
Ekokardiogram adalah alat cek jantung yang sudah cukup sering digunakan. Alat ini dapat menunjukkan gambar jantung menggunakan ultrasound. Alat ini menggunakan alat pemindai yang akan digerakkan oleh dokter di sekitar dada atau di bawah esofagus atau tenggorokan.
Dengan melakukan pemeriksaan menggunakan alat ini, dokter dapat mengetahui jika terdapat masalah pada katup atau bilik jantung, sekaligus memeriksa kekuatan jantung dalam memompa darah.
5. Tilt test
Tes ini biasanya dilakukan dokter untuk memeriksa apakah ada posisi tubuh tertentu yang akan memicu terjadinya aritmia. Dengan melakukan cek jantung menggunakan metode ini, dokter dapat menentukan apakah Anda cenderung akan mengalami penurunan tekanan darah secara drastis saat sedang berdiri.
Selain itu, dokter juga akan memastikan apakah detak jantung Anda melemah jika berpindah posisi. Biasanya, tes ini efektif untuk memeriksa kondisi kesehatan jantung pada pasien yang pernah pingsan tanpa alasan yang jelas.
6. MRI
Menurut Heart Foundation, magnetic resonance imaging (MRI) juga bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung. Alat ini menggunakan gelombang magnet dan gelombang radio untuk memproduksi gambar yang detil dan jelas dari jantung Anda. Bahkan, alat ini dapat memproduksi gambar diam ataupun bergerak.
Meski begitu, alat ini tidak melibatkan radiasi dalam prosesnya. Namun, saat menjalani pemeriksaan ini, Anda akan mendengar berbagai suara yang cukup bising dan mengganggu. Biasanya, pewarna khusus juga akan digunakan agar gambar dari jantung dan pembuluh arteri terlihat lebih jelas.
7. CT scan
Prosedur ini juga menggunakan mesin X-ray dan komputer untuk menghasilkan gambar tiga dimensi dari jantung pasien. Sama halnya dengan MRI, CT scan biasanya menggunakan pewarna khusus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh vena, agar arteri jantung bisa terlihat lebih jelas.
Metode cek jantung ini juga bisa dilakukan untuk memastikan jumlah kalsium yang terdapat pada arteri jantung. Keberadaan kalsium pada arteri jantung menandakan adanya penyakit jantung koroner.
8. Tes stres
Jenis tes untuk cek jantung yang satu ini dilakukan untuk memonitor jantung pasien saat sedang berjalan kaki di atas treadmill atau mengayuh pedal pada sepeda statis. Saat melakukan salah satu dari kedua aktivitas tersebut, dokter akan melihat pernapasan serta tekanan darah pasien.
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner atau untuk menentukan tingkat keamanan dari pilihan olahraga yang hendak dilakukan pasien setelah mengalami serangan jantung atau operasi bedah jantung.
[embed-health-tool-heart-rate]