Aterosklerosis adalah penyakit yang disebabkan oleh tumpukan lemak atau plak pada pembuluh arteri. Timbunan plak tersebut bisa menghambat aliran darah sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Untungnya, penyakit ini bisa ditangani dengan berbagai jenis pengobatan. Artikel kali ini akan membahas apa saja jenis pengobatan aterosklerosis, mulai dari obat medis, prosedur operasi, hingga penyesuaian gaya hidup.
Pengobatan aterosklerosis dengan obat-obatan resep dokter
Berikut adalah beberapa macam obat yang paling umum diresepkan dalam pengobatan aterosklerosis.
1. Obat statin
Statin adalah sekelompok obat yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat alias LDL di dalam darah.
Dalam pengobatan aterosklerosis, dokter biasanya akan meresepkan obat statin untuk membantu memperlambat, menghentikan, serta memecah penumpukan lemak dan plak di dalam pembuluh arteri.
Dengan mengonsumsi obat statin, proses pembuangan kolesterol jahat pada pengidap aterosklerosis dapat dipermudah. Pasien pun akan terhindar dari risiko terkena penyakit jantung.
Ada banyak obat yang tergolong dalam jenis obat statin. Beberapa di antaranya adalah simvastatin, pravastatin, dan fluvastatin.
2. Obat pengencer darah
Dokter juga biasanya akan meresepkan Anda obat pengencer darah dalam rangkaian pengobatan aterosklerosis. Obat pengencer darah biasanya diberikan untuk mengencerkan darah dan mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Pembuluh darah pada pasien aterosklerosis kemungkinan besar menyempit sehingga aliran darah terhambat. Untuk mencegah terjadinya penyempitan atau sumbatan yang lebih parah akibat penumpukan trombosit dalam arteri, pasien memerlukan obat pengencer darah.
Beberapa contoh obat pengencer darah yang digunakan untuk mengatasi penyakit aterosklerosis adalah bivalirudin, enoxaparin, dan heparin.
Namun, tak semua pasien boleh mengonsumsi obat pengencer darah. Apabila Anda mengidap kelainan pembekuan darah, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.
3. Obat tekanan darah tinggi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aterosklerosis adalah dua kondisi medis yang saling berkaitan. Tekanan darah tinggi yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan tidak ditangani dengan baik berpotensi memicu terjadinya aterosklerosis.
Pada pengidap hipertensi, pembuluh arteri dapat membengkak dan meregang lebih dari kondisi normal. Hal ini bisa menyebabkan dinding arteri mengeras seiring berjalannya waktu. Akibatnya, aterosklerosis dapat terjadi.
Ditambah lagi, dinding arteri yang mengeras dan terluka bisa menyebabkan kolesterol jahat lebih mudah menumpuk dan membentuk plak.
Oleh karena itu, pasien aterosklerosis yang juga mengalami kenaikan tekanan darah memerlukan obat hipertensi dalam rangkaian pengobatan yang dijalaninya.
Beberapa jenis obat hipertensi yang dapat digunakan untuk menangani aterosklerosis adalah diuretik, ACE inhibitor, dan obat penghambat reseptor angiotensin (ARB).
4. Obat-obatan lainnya
Aterosklerosis datang dengan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah nyeri pada area kaki.
Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat-obatan lain agar gejala-gejala terkait aterosklerosis dapat terkendali. Selain itu, penyakit ini juga bisa saja timbul bersamaan dengan kondisi medis lainnya, misalnya diabetes.
Beberapa pasien aterosklerosis membutuhkan obat diabetes atau penurun kadar gula darah untuk mencegah komplikasi serta mengurangi keparahan penyakit.
Pengobatan aterosklerosis dengan prosedur operasi
Selain dengan obat-obatan, aterosklerosis juga terkadang perlu ditangani dengan prosedur medis yang bersifat lebih intensif.
Apabila Anda mengidap aterosklerosis parah yang disertai dengan sumbatan atau penyempitan arteri lebih berat, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah atau operasi.
Berikut adalah beberapa prosedur operasi yang bisa membantu menangani aterosklerosis:
1. Angioplasti dan pemasangan ring
Angioplasti merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan cara memasukkan balon melalui pembuluh arteri.
Balon tersebut dipasang di ujung kateter, kemudian dipompa untuk menghancurkan plak yang menumpuk di dinding arteri. Prosedur ini diharapkan dapat membantu mengurangi penyempitan pembuluh arteri serta membuang plak-plak pada arteri.
Biasanya, dokter juga akan melakukan prosedur pemasangan ring jantung bersamaan dengan angioplasti. Ring ini berfungsi untuk menahan agar pembuluh arteri tetap terbuka sehingga darah bisa tetap mengalir dengan lancar.
Angioplasti dapat dilakukan pada pembuluh darah jantung maupun pembuluh arteri lainnya di tubuh.
2. Endarterektomi
Prosedur yang disebut juga dengan carotid endarterectomy ini bertujuan untuk membuang tumpukan plak yang memenuhi dinding pembuluh arteri.
Endarterektomi bisa dilakukan untuk pengobatan aterosklerosis yang terjadi di pembuluh arteri leher atau arteri karotid. Biasanya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini untuk Anda yang memiliki sumbatan atau penyempitan parah pada arteri karotid.
Jika endarterektomi bukan pilihan yang tepat karena faktor-faktor tertentu, dokter akan memberikan alternatif lain berupa prosedur angioplasti karotid.
3. Operasi bypass
Pengobatan dengan operasi bypass jantung biasanya dilakukan apabila aterosklerosis telah menimbulkan komplikasi, seperti penyakit jantung koroner.
Dalam proses operasi, dokter bedah akan membuat jalur baru untuk aliran darah dengan cara memotong pembuluh darah yang sehat dari bagian tubuh lain, seperti kaki atau tangan.
Setelah itu, pembuluh darah tersebut akan disambungkan dan dijahit di atas pembuluh arteri yang rusak Anda. Dengan demikian, aliran darah menjadi lebih lancar.
Selain dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, dokter juga bisa menggunakan pembuluh darah buatan dengan bahan sintetis.
Penting untuk diingat bahwa operasi bypass tidak dapat mengobati aterosklerosis. Prosedur ini hanya membantu meringankan gejala aterosklerosis, seperti sesak napas dan nyeri dada atau nyeri pada kaki.