backup og meta

Demam Tifoid (Tipes)

Demam Tifoid (Tipes)

Salah satu penyakit yang menular melalui makanan adalah tipes atau dalam istilah medis disebut demam tifoid (typhoid fever). Meskipun umum terjadi, tipes bisa menimbulkan komplikasi yang fatal jika tidak segera ditangani dengan baik.

Apa itu demam tifoid?

Demam tifoid atau tipes adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Bakteri ini biasanya ditemukan pada air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa menular melalui seseorang yang terinfeksi.

Penyakit yang juga disebut tifus abdominalis ini termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. 

Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

Orang yang terinfeksi tipes dapat menularkan bakteri melalui feses atau urinenya. Anda bisa tertular penyakit infeksi ini bila makan makanan atau minum air yang terkontaminasi.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Tipes umum terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia. Kondisi ini bisa terjadi pada kelompok usia berapa pun. Studi dalam jurnal PLoS One (2016) menunjukkan kurangnya kebiasaan mencuci tangan dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi ini.

Tanda dan gejala tipes

Secara umum, gejala tipes muncul secara perlahan. Gejala sering kali muncul dalam 1–2 minggu setelah tubuh Anda terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhi.

Beberapa gejala awal dari penyakit infeksi ini antara lain:

  • demam yang meningkat setiap hari mencapai 39–40℃,
  • meriang,
  • sakit kepala,
  • batuk,
  • lemah dan lelah,
  • sakit perut,
  • diare atau sembelit, dan
  • munculnya ruam pada kulit.

Dalam tahap lanjut, infeksi dapat menyebabkan masalah pada usus. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan.

Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda punya kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Penyebab demam tifoid

pantangan sakit tipes

Salmonella typhi adalah bakteri penyebab tipes yang perlu diwaspadai. Bakteri ini bisa menyebar melalui feses dan urine maupun dari orang yang pernah terinfeksi.

1. Feses dan urine

Bakteri Salmonella typhi menyebar melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi. Namun, terkadang bakteri ini juga menyebar lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Di negara-negara berkembang, sebagian besar kasus tipes timbul akibat kurangnya kebiasaan mencuci tangan, air minum yang terkontaminasi, dan sanitasi yang buruk.

2. Orang yang pernah terinfeksi

Setelah Anda sembuh dari sakit tipes, bakteri masih mampu bertahan hidup dalam usus atau kantong empedu hingga bertahun-tahun lamanya.

Kelompok orang yang disebut pembawa (carrier) ini bisa menginfeksi orang lain tanpa memiliki gejala tipes. Anda dapat tertular demam tifoid dari orang-orang ini.

Perbedaan tipes dan tipus

Sering disalahartikan, tipes berbeda dengan tipus. Jika tipes disebabkan bakteri Salmonella typhi, tipus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Penyakit tipus dapat ditularkan melalui kutu, tungau, dan caplak, kemudian menyerang manusia.

Faktor risiko demam tifoid

Demam tifoid atau tipes merupakan salah satu penyakit serius yang mengancam seluruh dunia, terutama pada negara-negara berkembang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada sembilan juta orang sakit tipes dan 110 ribu orang meninggal pada 2019 di seluruh dunia.

Penularan tipes terjadi dengan cepat di lingkungan yang tidak higienis. Anda juga berisiko lebih tinggi terinfeksi bila memiliki faktor-faktor berikut.

  • Bekerja atau bepergian ke daerah dengan kasus demam tifoid yang tinggi.
  • Bekerja sebagai ahli mikrobiologi yang bersentuhan dengan bakteri Salmonella typhi.
  • Berkontak dengan orang yang sedang atau baru saja terinfeksi tipes.
  • Makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi Salmonella typhi.

Komplikasi tipes

pengobatan tipes opname rumah sakit

Kebanyakan kasus komplikasi tipes terjadi bila orang yang terinfeksi tidak segera diobati atau mendapatkan obat yang tidak tepat.

Sekitar 1 dari 10 orang bisa mengalami komplikasi yang umum, seperti perdarahan dalam dan perforasi usus (kondisi saat usus berlubang sehingga isinya bocor ke rongga perut).

Selain kedua kondisi tersebut, ada berbagai komplikasi lain yang mungkin muncul, antara lain:

  • peradangan otot jantung (miokarditis),
  • peradangan selaput jantung dan katup (endokarditis),
  • pneumonia,
  • peradangan pankreas (pankreatitis),
  • infeksi ginjal atau kandung kemih,
  • peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), dan 
  • gangguan kejiwaan, seperti delirium, halusinasi, dan psikosis.

Komplikasi biasanya jarang terjadi. Dengan diagnosis dan perawatan demam tifoid yang tepat, Anda akan terhindar dari komplikasi serius yang mungkin muncul.

Diagnosis demam tifoid

Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan mencari tahu penyebab sakit tipes melalui gejala, riwayat kesehatan, dan perjalanan Anda. 

Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah, seperti tes Widal atau tes TUBEX. Selain itu, dokter juga bisa mengambil sampel feses, urine, atau sumsung tulang. 

Sampel ini akan ditempatkan pada media khusus yang bisa mendorong pertumbuhan bakteri.

Nantinya, kultur bakteri akan diperiksa di bawah mikroskop sehingga dokter bisa mencari tahu keberadaan bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan tipes.

Pengobatan demam tifoid

Pengobatan tipes bisa dilakukan di rumah maupun di rumah sakit. Dokter akan menentukannya berdasarkan tingkat keparahan penyakit Anda.

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk tipes, seperti ciprofloxacin, ceftriaxone, dan azithromycin, yang perlu Anda minum selama 7 hingga 14 hari.

Selain itu, dokter juga bisa meresepkan paracetamol guna mengatasi gejala demam dan nyeri.

Pada kasus yang parah, dokter mungkin melakukan tindakan pembedahan pada pasien yang mengalami perdarahan dalam dan perforasi usus.

Gejala tipes biasanya akan mulai membaik dalam dua hingga tiga hari setelah Anda minum obat antibiotik. 

Sangat penting bagi Anda untuk menjalani pengobatan tipes sesuai anjuran dokter agar bakteri benar-benar keluar dari dalam tubuh Anda.

Pengobatan tipes di rumah

obat demam atau panas anak

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi tipes.

1. Minum banyak air

Minum air saat sakit tipes membantu mencegah dehidrasi akibat demam dan diare. Jika Anda mengalami dehidrasi parah, dokter akan memberikan cairan melalui pembuluh vena (infus).

2. Istirahat total

Usahakan untuk istirahat total dengan tidak melakukan berbagai kegiatan berat yang menguras tenaga. Hal ini bertujuan agar tubuh Anda bisa segera fit dan terhindar dari komplikasi tipes.

3. Konsumsi makanan yang mudah dicerna

Demam tifoid memengaruhi kerja usus. Itu sebabnya, Anda perlu mengonsumsi makanan yang dianjurkan untuk tipes, seperti bubur, sup hangat, dan makanan lunak lainnya.

Dengan begitu, kerja usus untuk mencerna dan menyerap gizi dari makanan akan menjadi lebih ringan.

Pencegahan tipes

Cara terbaik untuk mencegah tipes yakni dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

Beberapa langkah pencegahan demam tifoid yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.

  • Pemberian vaksin tifoid secara oral maupun suntik pada anak di atas usia dua tahun.
  • Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama ketika Anda akan menyiapkan makanan atau setelah buang air.
  • Hindari mengonsumsi makanan mentah karena bakteri penyebab tipes mungkin saja tersisa pada produk-produk tersebut.
  • Jangan jajan sembarangan karena Anda tidak tahu apakah pedagang menerapkan kebersihan yang baik saat menyiapkan makanan.
  • Batasi kontak dengan orang yang sedang sakit karena bakteri mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Untuk mengurangi risiko penularan, penting juga bagi Anda untuk minum obat sesuai anjuran dan sering mencuci tangan saat mengalami penyakit tipes.

Jangan pula menyiapkan makanan untuk orang lain sampai dokter menyatakan Anda benar-benar bebas dari Salmonella typhi.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dari masalah yang Anda alami.

Kesimpulan

  • Demam tifoid atau tipes adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi.
  • Sanitasi yang buruk dan kurangnya kebiasaan mencuci tangan meningkatkan risiko tipes.
  • Tipes bisa dialami oleh siapa saja. Gejalanya antara lain demam, sakit kepala, sakit perut, diare, dan munculnya ruam pada kulit.
  • Secara umum, penyakit ini dapat diobati dengan minum antibiotik, istirahat yang cukup, minum banyak air, dan makan makanan yang mudah dicerna.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Typhoid. (2023). World Health Organization. Retrieved June 21, 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid

Typhoid fever. (2022). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved June 21, 2023, from https://wwwnc.cdc.gov/travel/diseases/typhoid

Typhoid fever. (2018). NHS UK. Retrieved June 21, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/typhoid-fever/

Typhoid fever – Symptoms and causes. (2020). Mayo Clinic. Retrieved June 21, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661

Typhoid fever – Diagnosis and treatment. (2020). Mayo Clinic. Retrieved June 21, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/diagnosis-treatment/drc-20378665

Typhus vs typhoid fever: What’s the difference? (2019). Cedars Sinai. Retrieved June 21, 2023, from https://www.cedars-sinai.org/newsroom/typhus-vs-typhoid-fever-whats-the-difference/

Alba, S., Bakker, M. I., Hatta, M., Scheelbeek, P. F., Dwiyanti, R., Usman, R., Sultan, A. R., Sabir, M., Tandirogang, N., Amir, M., Yasir, Y., Pastoor, R., van Beers, S., & Smits, H. L. (2016). Risk Factors of Typhoid Infection in the Indonesian Archipelago. PloS one, 11(6), e0155286. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0155286

Ochiai, R. L., Acosta, C. J., Danovaro-Holliday, M. C., Baiqing, D., Bhattacharya, S. K., Agtini, M. D., Bhutta, Z. A., Canh, D. G., Ali, M., Shin, S., Wain, J., Page, A. L., Albert, M. J., Farrar, J., Abu-Elyazeed, R., Pang, T., Galindo, C. M., von Seidlein, L., Clemens, J. D., & Domi Typhoid Study Group (2008). A study of typhoid fever in five Asian countries: disease burden and implications for controls. Bulletin of the World Health Organization, 86(4), 260–268. https://doi.org/10.2471/blt.06.039818

Versi Terbaru

27/06/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

9 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sakit Tipes

Berbagai Bahaya Tipes Jika Tak Diobati dengan Tuntas


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan