backup og meta

1

Bagikan

Cacar Monyet

DefinisiGejalaPenyebabFaktor risikoKomplikasiDiagnosisPengobatanPencegahan

Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kasus cacar monyet di Indonesia masih dalam kendali. Meski begitu, masyarakat tetap diminta waspada karena penyebaran infeksi relatif mudah, sementara pengobatan pastinya masih terus dipelajari.

Supaya bisa terus waspada, Anda sebaiknya mengetahui berbagai informasi terkait cacar monyet berikut.

Apa itu cacar monyet?

Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit infeksi langka yang disebabkan oleh virus monkeypox (mpox). Infeksi ini termasuk penyakit zoonosis, yang berarti menyebar dari hewan ke manusia.

Sesuai namanya, monyet merupakan inang utama dari virus mpox. Selain itu, infeksi ini bisa disebarkan oleh hewan pengerat dan primata lain, seperti tikus dan tupai.

Kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan di tahun 1958 pada kawanan monyet yang sedang dalam penelitian. Sementara kasus pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1970 di Kongo.

Gejala monkeypox hampir mirip dengan cacar air, yaitu munculnya lenting. Bedanya, cacar monyet biasanya juga disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Virus mpox bisa menular jika Anda melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Ini termasuk melalui sentuhan, ciuman, serta hubungan seksual secara oral, vaginal, maupun anal.

Anda juga bisa tertular cacar monyet jika menghirup droplet atau menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Seberapa umum penyakit ini?

cacar monyet

Cacar monyet berawal sebagai penyakit endemik di Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini mulai dilaporkan terjadi di luar Afrika sejak tahun 1970.

Kasus cacar monyet di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tahun 2022. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per bulan Agustus 2024, total kasus cacar monyet yang terdeteksi di Indonesia adalah 88, dengan 87 di antaranya dinyatakan sembuh.

Sampai saat ini, Kongo masih menjadi wilayah dengan kasus monkeypox paling banyak. Sepanjang bulan November 2024 hingga Januari 2025 dilaporkan ada 2.464 kasus cacar monyet, dengan lima di antaranya meninggal dunia.

Tanda dan gejala cacar monyet

Gejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah seseorang terinfeksi. Berikut adalah gejala awal dari monkeypox.

  • Demam.
  • Letih atau lemas.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Menggigil.
  • Nyeri otot.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala tersebut biasanya bertahan selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, Anda akan mulai melihat ruam kulit di sekitar wajah yang kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh, termasuk anus.

Ruam kemudian akan berkembang menjadi lenting berisi cairan atau nanah. Beberapa orang sering merasa gatal atau bahkan nyeri pada lenting tersebut.

Setelah beberapa hari, ruam akan pecah, mengering, dan rontok. Proses berkembangnya ruam sampai rontok bisa memakan waktu 3–4 minggu.

Penyebab cacar monyet

Cacar monyet disebabkan oleh virus yang disebut monkeypox. Virus ini diduga berasal dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Varicella zoster atau virus cacar air juga merupakan bagian dari genus Orthopoxvirus. Inilah alasan mengapa gejala monkeypox mirip dengan cacar air.

Virus monkeypox bisa menular dari hewan ke manusia, maupun dari manusia ke manusia. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab monkeypox.

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, contohnya droplets atau ciuman.
  • Kontak dengan sesuatu yang terkontaminasi, seperti pakaian, alat makan, atau alat mandi.
  • Goresan atau gigitan dari hewan yang terinfeksi.

Virus monkeypox bisa masuk melalui luka terbuka pada kulit, permukaan mukosa (mulut, mata, alat kelamin, anus), dan saluran pernapasan.

Ibu hamil dengan monkeypox juga bisa menularkan penyakit ke janinnya. Umumnya, dokter akan memberikan perawatan intens untuk ibu hamil dengan cacar monyet.

Faktor risiko

Risiko seseorang untuk terserang infeksi monkeypox bisa meningkat jika memiliki kondisi berikut.

  • Pernah melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  • Melakukan perjalanan ke negara asal virus.
  • Melakukan hubungan sesama jenis.
  • Merawat orang dengan virus monkeypox.
  • Melakukan penelitian terhadap virus.

Karena monkeypox termasuk infeksi virus, seseorang dengan kekebalan tubuh rendah juga cenderung memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi.

Komplikasi virus monkeypox

Virus monkeypox termasuk penyakit yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi meski tanpa pengobatan. Meski begitu, penyakit ini tetap berisiko menimbulkan komplikasi, terutama pada anak-anak dan seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Beberapa adalah beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh penyakit cacar monyet.

  • Infeksi paru-paru.
  • Radang otak (ensefalitis).
  • Infeksi kornea (keratitis).

Diagnosis virus monkeypox

Dalam mendiagnosis monkeypox, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala.

Dokter akan memastikan bahwa gejala tersebut bukanlah tanda cacar air, cacar api, atau penyakit lain yang serupa.

Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan Anda menjalani tes laboratorium untuk memastikan jenis virus yang menginfeksi.

Polymerase chain reaction (PCR) merupakan salah satu jenis tes yang kerap direkomendasikan untuk mendeteksi virus monkeypox.

PCR akan menggunakan sampel berupa cairan dari lesi atau bagian kulit yang terdampak cacar untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan cacar monyet

cara mengobati cacar monyet

Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk monkeypox. Kabar baiknya, sebagian besar penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2–4 minggu.

Pada kasus tertentu, pasien cacar monyet bisa menerima obat antivirus, seperti cidofovir atau tecovirimat. Meski begitu, penggunaan obat-obatan ini masih sangat terbatas.

Jika Anda tidak termasuk dalam kelompok yang bisa menerima obat, dokter biasanya menyarankan perawatan rumahan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun, perlu diingat bahwa perawatan ini bukan bertujuan untuk menyembuhkan, melainkan mencegah infeksi semakin memburuk.

Demi meningkatkan daya tahan tubuh, Anda biasanya dianjurkan untuk memperbanyak istirahat dan memenuhi kebutuhan cairan serta makanan bergizi seimbang.

Selain itu, usahakan untuk melakukan karantina atau isolasi diri demi mencegah penularan. Pastikan Anda melakukan karantina sampai ruam benar-benar sembuh dan hilang.

Pencegahan cacar monyet

Jenis vaksin cacar monyet yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN).

Karena jumlahnya terbatas, vaksin diprioritaskan untuk kelompok berisiko, yaitu lelaki berhubungan seks sesama lelaki (LSL) atau pasangan seks multiple, serta individu yang kontak dengan pasien monkeypox dalam dua minggu terakhir.

Di samping itu, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengurangi risiko penularan virus monkeypox.

  • Hindari kontak dengan orang yang terdiagnosis monkeypox, termasuk tidak berbagi handuk, tempat tidur, dan peralatan pribadi lainnya.
  • Ikuti vaksinasi cacar (smallpox).
  • Hindari kontak dengan primata, tikus, atau hewan liar yang mungkin terpapar virus.
  • Rajin cuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, membersihkan luka, dan menyentuh lapisan mukosa.
  • Hindari makan olahan daging yang belum matang.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.

Jika memiliki keluhan atau kekhawatiran lain terkait monkeypox, bicarakanlah kondisi Anda dengan dokter.

Kesimpulan

  • Cacar monyet adalah infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Gejala infeksi ini mirip dengan cacar air, hanya saja disertai pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Bisa ditularkan dari goresan atau gigitan hewan yang terinfeksi atau antar manusia. Monkeypox pada manusia bisa menular dari droplets atau barang yang terkontaminasi.
  • Belum memiliki pengobatan utama. Umumnya, dokter akan memberikan antivirus untuk mencegah infeksi memburuk. Monkeypox biasanya sembuh dalam kurun waktu 2–4 minggu.
  • Sudah tersedia vaksin MVA-BN sebagai cara pencegahan. Namun, vaksin ini masih diutamakan untuk kelompok LSL, pasangan seks multiple, serta individu yang kontak dengan pasien cacar monyet dalam dua minggu terakhir.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Monkeypox update: FDA authorizes emergency use of JYNNEOS vaccine to increase vaccine supply. (2022, August 9). U.S. Food and Drug Administration. Retrieved 13 May 2025, from https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/monkeypox-update-fda-authorizes-emergency-use-jynneos-vaccine-increase-vaccine-supply

Mpox (monkeypox). (2023, April 18). World Health Organization (WHO). Retrieved 13 May 2025, from https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox

Monkeypox – Symptoms and causes | Penn medicine. (n.d.). Retrieved 13 May 2025, from https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/monkeypox

Smallpox/Monkeypox vaccine information statement | CDC. (2023, May 19). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 13 May 2025, from https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/smallpox-monkeypox.html

Mpox. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 13 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox

WHO director-general declares mpox outbreak a public health emergency of international concern. (2024, August 14). World Health Organization (WHO). Retrieved 13 May 2025, from https://www.who.int/news/item/14-08-2024-who-director-general-declares-mpox-outbreak-a-public-health-emergency-of-international-concern

2022 Mpox outbreak global map | Mpox | Poxvirus | CDC. (2023, September 12). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 13 May 2025, from https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/response/2022/world-map.html

Rokom. (2024, August 28). Vaksinasi MPOX Direkomendasikan untuk LSL Dan Perilaku Multisex partner. Sehat Negeriku. Retrieved 13 May 2025, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240828/5446312/vaksinasi-mpox-direkomendasikan-untuk-lsl-dan-perilaku-multisex-partner/

Rokom. (2024, September 11). Vaksin MPOX Sudah Disetujui WHO Dan BPOM. Sehat Negeriku. Retrieved 13 May 2025, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240912/5346444/vaksin-mpox-sudah-disetujui-who-dan-bpom/

Multi-country outbreak of mpox, external situation report #45 – 11 January 2025. (n.d.). World Health Organization (WHO). Retrieved 13 May 2025, from https://www.who.int/publications/m/item/multi-country-outbreak-of-mpox–external-situation-report–45—11-january-2025

Versi Terbaru

13/05/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri

avatar

Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 13/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan