backup og meta

Ciri-Ciri Gigitan Caplak pada Manusia dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Gigitan Caplak pada Manusia dan Cara Mengatasinya

Meski lebih sering menyerang anjing dan kucing, caplak juga bisa menggigit manusia. Gigitan caplak pada manusia bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius. Ketahui ciri-ciri digigit caplak hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Tanda dan gejala gigitan caplak pada manusia

Caplak adalah jenis parasit berukuran kecil yang menyerupai kutu. Serangga kecil yang masuk dalam famili Ixodoidea ini hidup dengan mengisap darah dari tubuh inangnya.

Manusia dapat terkena gigitan caplak yang hidup pada rumput, semak, atau hewan peliharaan.

Gigitan caplak pada manusia lebih mudah dideteksi daripada gigitan jenis kutu lainnya. Ini karena makin banyak darah yang diisap, makin besar pula ukuran tubuh parasit ini.

Caplak suka menggigit bagian tubuh yang hangat dan lembap, contohnya ketiak, rambut, pusar, selangkangan, belakang lutut, dan bagian dalam atau sekitar telinga.

Gejala khas gigitan kutu Ixodoidea pada manusia adalah ruam target atau bull’s eye rash, yaitu ruam berbentuk bulat dengan titik merah di bagian tengah.

Gejala yang juga disebut erythema migrans ini biasanya terjadi dalam 3–30 hari setelah gigitan.

Di samping itu, tanda dan gejala lain yang mungkin muncul meliputi:

  • kemerahan atau bengkak di sekitar area gigitan,
  • demam, 
  • tubuh menggigil,
  • nyeri otot dan sendi,
  • kelelahan yang tidak biasa,
  • kehilangan nafsu makan,
  • sakit kepala ringan hingga berat, 
  • pembengkakan kelenjar getah bening, serta
  • infeksi bila bekas gigitan caplak tidak dirawat dengan baik.

Ragam penyakit akibat gigitan caplak pada manusia

penyakit lyme disease, lyme disease adalah

Ada beragam penyakit akibat gigitan serangga yang perlu Anda waspadai. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umum terjadi akibat gigitan caplak.

1. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme atau Lyme disease adalah penyakit infeksi bakteri Borrelia yang menular melalui gigitan caplak Ixodes scapularis.

Adapun, penyebab utama dari penyakit Lyme yang ditemukan di Asia adalah Borrelia afzelii dan Borrelia garinii.

2. Anaplasmosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Anaplasma phagocytophilum yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu caplak.

Dua jenis caplak yang dapat menyebabkan anaplasmosis yakni Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus

3. Demam Q

Demam Q atau Q fever adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Coxiella burnetii. Bakteri ini banyak ditemukan pada hewan ternak, seperti kambing, domba, dan sapi.

Gigitan kutu caplak merupakan salah satu jalur penularan demam Q. Meski begitu, penyakit ini cenderung menyebar melalui udara.

4. Tick-borne encephalitis

Tick-borne encephalitis atau TBE adalah penyakit infeksi virus Flavivirus yang menyerang otak dan sistem saraf. 

Penyakit yang ditularkan oleh caplak Ixodes ini banyak ditemukan di kawasan Eropa dan Asia.

5. Babesiosis

Babesiosis adalah penyakit infeksi parasit yang menular lewat gigitan kutu caplak. Jenis parasit yang menyebabkan penyakit ini disebut Babesia.

Parasit Babesia akan menginfeksi dan menghancurkan sel darah merah. Itu sebabnya, pasien babesiosis bisa mengalami jenis anemia yang disebut anemia hemolitik.

6. Rocky mountain spotted fever

Rocky mountain spotted fever (RMSF) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia rickettsii. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui gigitan caplak Dermacentor variabilis.

Apabila tidak diobati dengan baik, RMSF dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal organ dan kematian.

Penularan penyakit akibat gigitan caplak

Proses penularan penyakit infeksi dari caplak pada manusia terjadi ketika caplak menggigit kulit dan menempel untuk menghisap darah. 

Selama proses ini, bakteri, virus, atau parasit di dalam tubuh caplak bisa masuk ke aliran darah.

Penularan biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada jenis penyakit dan mikroorganisme yang menyebabkannya. 

Sebagai contoh, caplak perlu menempel selama 36–48 jam agar bakteri Borrelia berpindah dari tubuh parasit ke inangnya sebelum bisa menyebabkan penyakit Lyme.

Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi akibat gigitan caplak pada manusia adalah dengan mendeteksi dan menghilangkan parasit sedini mungkin.

Lingkungan yang lembap dan berumput merupakan lokasi ideal bagi caplak untuk berkembang. 

Orang yang sering beraktivitas di luar ruangan, misalnya berkemah atau berburu, berisiko lebih tinggi terhadap gigitan caplak.

Cara mengatasi gigitan caplak pada manusia

salep antibiotik

Penelitian dalam jurnal Ticks and Tick-borne Diseases (2018) menyebutkan bahwa perlu waktu lebih dari 24 jam bagi Anda untuk tertular penyakit akibat gigitan caplak.

Makin cepat Anda mendeteksi dan menghilangkan kutu ini, makin kecil pula risiko Anda untuk mengalami penyakit yang dibawanya.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengatasi gigitan caplak yang dapat Anda praktikkan.

  1. Siapkan pinset berujung runcing, lalu cuci tangan dan pinset tersebut hingga bersih.
  2. Pegang tubuh caplak dengan hati-hati dan jepit caplak dengan pinset sedekat mungkin dengan permukaan kulit, terutama pada bagian mulutnya.
  3. Tarik secara perlahan ke atas tanpa memutar atau menggoyangkan tubuh caplak.
  4. Periksa bekas gigitan untuk melihat apakah ada bagian kepala atau mulut caplak yang tertinggal. Jika ada, singkirkan dengan hati-hati.
  5. Cuci bekas gigitan dengan sabun dan air hangat. Selanjutnya, oleskan povidone iodine atau salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
  6. Rendam caplak tersebut ke dalam larutan alkohol 70% untuk mematikannya.
  7. Simpan caplak ke dalam kantong plastik atau toples tertutup. Ini akan membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan cara penanganan yang tepat.

Perhatikan tanda-tanda alergi dan infeksi, seperti ruam, demam, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala, dalam beberapa jam atau hari setelah digigit kutu caplak.

Jika mengalami gejala tersebut, segera temui dokter dengan membawa kutu caplak yang sudah mati agar dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pencegahan gigitan caplak pada manusia

Untuk mencegah gigitan caplak dan penyakit yang disebabkannya, berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

  • Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang saat beraktivitas di daerah berumput yang terdapat banyak caplak.
  • Pakailah produk antiserangga yang mengandung DEET, permethrin, atau picaridin pada pakaian dan kulit.
  • Lakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama pada ketiak, belakang lutut, selangkangan, rambut, leher, dan pusar, setelah beraktivitas di luar ruangan.
  • Segera mandi dengan air hangat dalam dua jam setelah kembali dari luar ruangan.
  • Gunakan obat kutu untuk mencegah gigitan caplak pada kucing atau anjing peliharaan.
  • Potong rumput secara teratur dan singkirkan daun kering di sekitar halaman rumah. Jika perlu, gunakan pestisida untuk mengendalikan populasi caplak.

Meski ukuran tubuhnya kecil, gigitan caplak pada manusia bisa membawa dampak yang tidak boleh dianggap remeh.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang parasit ini dan penyakit yang disebabkannya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Gigitan caplak pada manusia bisa menimbulkan gejala berupa kemerahan dan bengkak di sekitar area gigitan, demam, nyeri otot, kelelahan, hingga sakit kepala.
  • Beberapa contoh penyakit akibat gigitan caplak yakni penyakit Lyme, anaplasmosis, demam Q, babesiosis, tick-borne encephalitis, dan rocky mountain spotted fever.
  • Mendeteksi dan menghilangkan caplak pada kulit secepat mungkin sangat penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tick bites. (2024). healthdirect. Retrieved December 6, 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/tick-bites

Tick bites: Causes, symptoms, treatment & prevention. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved December 6, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7234-tick-bites

Tick bites: First aid. (2024). Mayo Clinic. Retrieved December 6, 2024, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-tick-bites/basics/art-20056671

Lyme disease. (2014). LymeDisease.org. Retrieved December 6, 2024, from https://www.lymedisease.org/lyme-basics/lyme-disease/about-lyme/

Australian endemic tick-borne diseases – Q fever. (2021). Australian Government Department of Health. Retrieved December 6, 2024, from https://www.health.gov.au/sites/default/files/documents/2021/08/australian-endemic-tick-borne-diseases-q-fever.pdf

About tick-borne encephalitis. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved December 6, 2024, from https://www.cdc.gov/tick-borne-encephalitis/about/index.html

Rocky Mountain spotted fever (RMSF). (2024). Minnesota Department of Health. Retrieved December 6, 2024, from https://www.health.state.mn.us/diseases/rockymtnfever/index.html

Anaplasmosis. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved December 6, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25250-anaplasmosis

Babesiosis. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved December 6, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24809-babesiosis

Eisen, L. (2018). Pathogen transmission in relation to duration of attachment by Ixodes scapularis ticks. Ticks and Tick-borne Diseases, 9(3), 535-542. https://doi.org/10.1016/j.ttbdis.2018.01.002

Haddad Jr., V., Haddad, M. R., Santos, M., & Cardoso, J. L. (2018). Skin manifestations of tick bites in humans. Anais Brasileiros de Dermatologia, 93(2), 251-255. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.20186378

Versi Terbaru

13/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Cara Menggunakan Minyak Zaitun untuk Basmi Kutu Rambut

Bisakah Kutu Kucing Menular ke Manusia? Ini Dampaknya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan