backup og meta

Penyakit Lyme

DefinisiGejalaPenyebabFaktor risikoDiagnosisPengobatanPencegahan

Penyakit Lyme merupakan penyakit infeksi yang menular melalui gigitan kutu. Gigitan kutu akan menyebabkan ruam disertai demam, mual, sesak napas, dan hilang kendali pada wajah. Kenali lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobati penyakit infeksi satu ini.

Penyakit Lyme

Apa itu penyakit Lyme?

Penyakit Lyme (Lyme disease) adalah penyakit infeksi bakteri yang menular melalui gigitan kutu pada manusia.

Bakteri yang menular melalui gigitan kutu berkaki hitam (Ixodes scapularis) ini dapat menyerang organ tubuh mana pun, termasuk otak, sistem saraf, otot dan sendi, serta jantung.

Hal ini yang membuat penyakit Lyme sulit didiagnosis sebab gejalanya menyerupai kondisi lain.

Setidaknya, terdapat empat jenis bakteri yang menyebabkan Lyme disease, yaitu:

  • Borrelia burgdorferi,
  • Borrelia mayonii,
  • Borrelia afzelii, dan 
  • Borrelia garinii.

Dari berbagai jenis di atas, Borrelia afzelii dan Borrelia garinii merupakan penyebab utama dari penyakit Lyme yang ditemukan di Asia.

Meski begitu, penyakit akibat gigitan serangga ini lebih sering ditemui di wilayah yang terdapat kutu, terutama di Inggris dan beberapa bagian Eropa, serta Amerika Utara.

Penyakit ini dapat terjadi pada pria dan wanita dengan usia berapa saja.

Tanda dan gejala penyakit Lyme

penyakit lyme disease, lyme disease adalah

Lyme disease punya gejala yang berbeda pada masing-masing stadium. Pada sebagian besar pengidapnya, ruam kulit atau erythema migrans akan menjadi gejala yang paling jelas.

Gejala biasanya akan muncul setelah 3–30 hari setelah gigitan. Menurut Global Lyme Alliance, gejala penyakit ini terbagi menjadi tiga stadium berikut ini.

1. Stadium 1, awal terlokalisasi

Gejala ini muncul beberapa jam, hari, atau bahkan minggu setelah gigitan kuku. Pada titik ini, infeksi belum menyebar ke seluruh tubuh, tetapi sudah timbul gejala seperti:

2. Stadium 2, awal diseminasi

Pada stadium kedua, infeksi bakteri mulai menyebar. Tahap ini terjadi beberapa minggu atau bahkan bulan setelah gigitan.

Selain flu, stadium kedua sering ditandai dengan peningkatan gejala seperti:

  • panas dingin,
  • sakit kepala,
  • mati rasa pada lengan atau kaki,
  • pandangan kabur,
  • nyeri dada,
  • jantung berdebar cepat, dan
  • kelumpuhan wajah (Bell’s palsy).

3. Stadium 3, akhir diseminasi

Stadium ini akan terjadi saat infeksi stadium 1 dan 2 tidak ditangani. Infeksi pada tahap ini bisa terjadi dalam hitungan tahun setelah gigitan kutu.

Peningkatan gejala pada stadium 3 di antaranya:

  • leher kaku dan sakit,
  • gangguan tidur atau insomnia,
  • sakit kepala parah atau migrain,
  • gangguan konsentrasi, serta
  • kesulitan berkomunikasi dan memproses informasi.

Kapan harus periksa ke dokter?

Meski kutu membawa bakteri, tidak semuanya mengakibatkan Lyme disease. Namun, bila Anda menyadari sedang digigit kutu, segera cabut kutu tersebut. Makin lama kutu menempel, makin besar risiko infeksi terjadi.

Penyebab Lyme disease

gigitan kutu

Lyme disease adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan kutu. Gigitan kutu ini kerap ditemui pada area yang sulit terlihat, seperti lipatan paha, ketiak, dan kulit kepala.

Saat kutu mengisap darah, bakteri bisa berpindah dari kutu ke tubuh manusia. Risiko penularan meningkat bila kutu sudah menempel selama 36–48 jam.

Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa penyakit infeksi ini dapat menular antarmanusia. Maka dari itu, Anda tidak dapat tertular dari bersentuhan, berciuman, atau berhubungan seks.

Akan tetapi, para ahli menemukan bahwa bakteri penyakit Lyme dapat hidup dalam darah yang didonorkan. Jadi, jangan melakukan donor darah bila Anda sedang mengidap Lyme disease.

Selain itu, penyakit Lyme juga dapat menular dari konsumsi daging yang terkontaminasi bakteri serta ibu hamil ke bayi di dalam kandungan. 

Meskipun jarang terjadi, ada beberapa kasus bayi lahir mati (stillbirth) akibat penyakit infeksi ini.

Penyakit Lyme bisa menyerang hewan peliharaan. Hingga saat ini, belum ada juga bukti bahwa infeksi ini bisa menular dari hewan ke manusia.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa hewan peliharaan tetap dapat membawa kutu ke dalam rumah.

Faktor risiko Lyme disease

Lyme disease memang dapat menyerang setiap orang. Namun, potensinya menjadi lebih besar bila Anda memiliki beberapa kondisi berikut ini.

  • Tinggal di dekat area yang berumput.
  • Bepergian ke area yang terdapat banyak kutu.
  • Kulit tubuh tidak tertutup pakaian.
  • Tidak segera mencabut kutu dengan benar saat tergigit.
  • Memiliki hewan peliharaan.

Diagnosis Lyme disease

Untuk mendiagnosis penyakit Lyme, dokter akan melihat bentuk ruam yang muncul dari gigitan.

Pada tahap ini, dokter mungkin juga menanyakan apakah Anda mengunjungi area yang banyak rumput atau kayu belakangan ini dan apakah Anda memiliki hewan peliharaan.

Selain itu, ada pula uji laboratorium untuk memastikan diagnosis seperti berikut ini.

  • Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA): tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap B. burgdorferi, salah satu jenis bakteri penyakit Lyme. Tes ini mungkin tidak efektif pada tahap awal penyakit.
  • Western blot: bila hasil tes ELISA positif, tes ini dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis. Tes darah ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang spesifik terhadap protein bakteri Borrelia.

Pengobatan penyakit Lyme

lyme disease adalah, penyakit lyme adalah

Saat melihat kutu pada kulit, segera angkat dengan pinset. Jangan hancurkan kutu, tetapi tarik perlahan. Kemudian, balurkan antiseptik pada area yang tergigit dan kunjungi dokter.

Pengobatan Lyme disease bisa memakan waktu 2–4 minggu, tergantung tingkat keparahannya. Dokter juga akan memberi obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit yang Anda alami.

Jika tidak segera ditangani, penyakit Lyme berisiko menyebar ke bagian tubuh lain dan memicu gejala yang lebih parah.

Penyakit ini bahkan dapat menyerang otak, sistem saraf, otot dan sendi, jantung dan peredaran darah, pencernaan, sistem reproduksi, serta kulit.

Pada tahap ini, dokter akan merekomendasikan obat antibiotik melalui infus selama 14–28 hari.

Pengobatan ini lebih keras serta dapat menimbulkan efek samping, seperti menurunnya jumlah sel darah putih serta diare ringan hingga sedang.

Meski telah diobati, penyakit ini dapat kembali lagi dalam beberapa bulan atau tahun kemudian. Kondisi ini disebut post-treatment Lyme disease syndrome (PTLDS).

Pencegahan penyakit Lyme

Apabila Anda berencana untuk beraktivitas di daerah yang banyak terdapat kutu, berikut ini kiat mencegah penyakit Lyme yang dapat Anda lakukan.

  • Kenakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan sepatu saat berada di area yang berumput. Hindari berjalan pada kayu atau semak-semak saat hiking. 
  • Oleskan losion antinyamuk yang mengandung DEET dengan konsentrasi di atas 20% saat beraktivitas di alam bebas.
  • Segera mandi begitu Anda berada di dalam ruangan untuk membersihkan diri dari kutu yang mungkin masih menempel pada kulit.
  • Jika Anda memiliki taman, pastikan rumput selalu dipotong. Bersihkan pula dedaunan dan semak-semak yang dapat menjadi tempat tinggal kutu.

Meski demikian, cara terbaik untuk mencegah Lyme disease yakni dengan menghindari habitat kutu berkaki hitam, seperti hutan lebat dan area dengan rumput yang panjang.

Jika Anda membawa peliharaan, jangan biarkan mereka bermain terlalu lama di semak-semak.

Menjaga kebersihan lingkungan, seperti rutin memotong rumput serta menyingkirkan tumpukan kayu, juga berperan penting dalam pencegahan penyakit Lyme.

Kesimpulan

  • Penyakit Lyme adalah infeksi bakteri serius yang ditularkan melalui gigitan kutu berkaki hitam (Ixodes scapularis).
  • Ruam kulit merupakan gejala paling jelas dari Lyme disease. Selanjutnya, gejala infeksi akan muncul dalam 3–30 hari setelah gigitan.
  • Pengobatan Lyme disease ini memakan waktu 2–4 minggu, bergantung keparahannya.
  • Infeksi ini dapat dicegah dengan menghindari area banyak kutu serta memakai pakaian tertutup dan losion antinyamuk saat beraktivitas di luar ruangan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lyme disease. (2017). NHS UK. Retrieved June 19, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/lyme-disease/

Lyme disease. (2024). MedlinePlus. Retrieved June 19, 2025, from https://medlineplus.gov/lymedisease.html

Lyme disease. (2023). Mayo Clinic. Retrieved June 19, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lyme-disease/symptoms-causes/syc-20374651

About Lyme disease. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved June 19, 2025, from https://www.cdc.gov/lyme/about/index.html

About Lyme disease. (2014). LymeDisease.org. Retrieved June 19, 2025, from https://www.lymedisease.org/lyme-basics/lyme-disease/about-lyme/

Stages of Lyme disease: Timeline, progression, and symptoms. (n.d.). Global Lyme Alliance. Retrieved June 19, 2025, from https://www.globallymealliance.org/about-lyme/diagnosis/stages/

Versi Terbaru

19/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus, Apa Bedanya?

Apakah Infeksi Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Antibiotik?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 19/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan