Udara bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai patogen berbahaya. Ketika terhirup dan masuk ke dalam tubuh, patogen tersebut bisa menyebabkan seseorang terinfeksi penyakit. Apa saja jenis penyakit menular melalui udara yang umumnya terjadi? Simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu penyakit menular melalui udara?
Penyakit menular melalui udara atau airborne disease adalah sekelompok penyakit infeksi yang disebarkan oleh patogen yang berada di udara.
Patogen atau mikroorganisme penyebab penyakit ini mungkin berupa bakteri, virus, atau jamur.
Berbagai patogen tersebut dapat menempel pada partikel-partikel yang melayang di udara, termasuk debu dan percikan air (droplet).
Airborne disease menyebar saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi patogen tersebut.
Ketika patogen masuk ke dalam tubuh dan mulai menginfeksi, gejala-gejala penyakit pun mulai bermunculan. Gejala yang muncul tergantung dari jenis patogennya.
Penyakit menular melalui udara mudah ditemukan di tempat-tempat yang dipenuhi kerumunan, seperti sekolah, rumah makan, dan pasar yang ramai.
Tempat dengan sistem sanitasi dan kebersihan yang kurang terjaga juga dapat menjadi sarana penularan penyakit ini.
Jenis penyakit menular melalui udara
Ada banyak jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui udara. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Batuk pilek
Batuk pilek atau common cold adalah salah satu penyakit yang paling umum menular melalui udara. Dalam istilah medis, penyakit ini disebut selesma.
Ada beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan batuk pilek. Namun, jenis virus yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah rhinovirus.
2. Influenza
Influenza atau kerap disebut flu saja adalah penyakit menular melalui udara yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini sangat mudah menular dari satu orang ke orang lainnya.
Penyakit ini memiliki gejala yang serupa dengan batuk pilek biasa. Namun, tingkat keparahan dari gejala flu cenderung lebih tinggi.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang mudah menular, terutama pada anak-anak.
Ketika terinfeksi virus ini, seseorang bisa mengalami gejala cacar air, termasuk ruam kulit dan bintik-bintik kemerahan akan muncul di sekujur tubuh.
Selain melalui udara, Anda dapat terkena penyakit ini lewat kontak fisik atau sentuhan dengan orang yang mengalami cacar air.
4. Gondongan
Gondongan adalah penyakit yang sangat mudah menular, bahkan sebelum gejalanya muncul. Virus gondongan akan menyebabkan pembengkakan di bagian bawah telinga.
Dalam beberapa kasus, penyakit gondongan juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
5. Campak
Penyakit lainnya yang mudah menular melalui udara adalah campak. Penyakit yang umumnya menyerang anak-anak ini terjadi akibat infeksi paramyxovirus.
Serupa dengan cacar air, campak juga menimbulkan gejala ruam kemerahan pada kulit. Ruam akan muncul pertama kali di wajah dan bisa bertahan hingga satu minggu.
6. Batuk rejan
Batuk rejan atau pertusis adalah gangguan penapasan yang sangat menular akibat infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernapasan.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala batuk yang dapat berlangsung selama 4–8 minggu.
7. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC yang menyerang paru-paru disebut TB paru.
Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari tiga minggu, nyeri dada, demam, hingga batuk berdarah.
Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi TBC tidak mengalami tanda atau gejala apa pun. Kondisi ini disebut sebagai TB laten.
8. Difteri
Penyakit lainnya yang juga menyebar lewat udara adalah difteri. Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan.
Tidak hanya menyebabkan masalah pernapasan, bakteri penyebab difteri dapat menghasilkan racun yang bisa merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf pengidapnya.
9. COVID-19
Penyakit menular lewat udara yang baru-baru ini mewabah di seluruh dunia adalah COVID-19.
Infeksi coronavirus atau SARS-CoV-2 ini menyerang sistem pernapasan. Orang lanjut usia dan orang dengan sistem imun lemah lebih rentan mengalami komplikasi penyakit ini.
Tanda dan gejala penyakit menular melalui udara
Tanda dan gejala airborne disease bisa bervariasi. Hal ini akan tergantung pada jenis penyakit dan patogen penyebabnya.
Namun, orang yang tertular jenis penyakit ini bisa mengalami gejala berupa:
- peradangan hidung, tenggorokan, atau paru-paru,
- bersin,
- batuk,
- hidung tersumbat atau meler,
- sakit tenggorokan,
- pembengkakan kelenjar getah bening,
- sakit kepala,
- nyeri di sekujur tubuh,
- nafsu makan menurun,
- demam, dan
- kelelahan.
Faktor risiko penyakit menular melalui udara
Semua orang berisiko terkena penyakit menular melalui udara. Namun, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini.
- Berdekatan atau berada dalam satu ruangan dengan orang yang sakit.
- Berusia lanjut atau lebih dari 60 tahun.
- Mengidap penyakit kronis, seperti kanker, diabetes, HIV, atau penyakit autoimun.
- Sedang hamil.
- Tinggal di tempat yang dipenuhi banyak orang, seperti panti asuhan atau pengungsian.
- Beraktivitas di daerah dengan kasus penyakit yang tinggi.
- Belum menerima vaksinasi tertentu, seperti vaksin flu atau campak (vaksin MMR).
Diagnosis penyakit menular melalui udara
Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala-gejala yang Anda rasakan dan riwayat penyakit yang sebelumnya Anda alami.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi sistem pernapasan Anda.
Agar hasil diagnosis lebih akurat, Anda mungkin perlu menjalani sejumlah pemeriksaan medis tambahan yang disesuaikan dengan dugaan penyakit.
Beberapa contoh tes medis yang mungkin Anda lakukan yakni:
- tes darah,
- CT scan atau rontgen dada,
- pengambilan sampel dahak, dan
- swab (tes usap) hidung atau tenggorokan.
Pengobatan penyakit menular melalui udara
Pengobatan untuk penyakit menular melalui udara atau airborne disease disesuaikan kembali dengan hasil pemeriksaan oleh dokter.
Pada kasus yang lebih ringan, seperti batuk-pilek biasa, Anda tidak butuh obat-obatan khusus.
Dokter mungkin dapat menganjurkan Anda untuk beristirahat, minum lebih banyak air putih, serta mengonsumsi obat batuk-pilek yang dijual bebas di apotek.
Namun, pada kasus yang lebih serius, Anda membutuhkan pengobatan yang lebih intensif. Lagi-lagi, obat-obatan yang akan diresepkan tergantung pada jenis penyakitnya.
Pencegahan penyakit menular melalui udara
Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah airborne disease adalah sebagai berikut.
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.
- Tetap di rumah selama sakit untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.
- Ketika harus berada di tempat ramai, pastikan untuk memakai masker.
- Tutup mulut dengan tisu atau bagian dalam siku saat batuk atau bersin.
- Cuci tangan hingga bersih, terutama setelah bersin atau batuk.
- Hindari menyentuh wajah sendiri atau orang lain dengan tangan yang belum dicuci.
Upaya pencegahan di atas diharapkan dapat mengurangi risiko Anda maupun orang terdekat Anda untuk terkena penyakit menular melalui udara.
Saat gejala dari gangguan pernapasan ini tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, jangan tunda untuk mengunjungi dokter agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Penyakit menular melalui udara (airborne disease) disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menempel pada partikel-partikel di udara.
- Jenis penyakit yang umum terjadi adalah batuk-pilek, influenza, cacar air, campak, dan tuberkulosis.
- Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan memakai masker, menjaga kebersihan diri, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.