Konsumsi daging mentah atau kurang matang meningkatkan risiko Anda terserang penyakit infeksi akibat cacing gelang yang disebut trikinosis. Ketahui gejala, penyebab, dan cara mengobatinya melalui pembahasan di bawah ini.
Apa itu trikinosis?
Trikinosis adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing gelang yang masuk ke dalam tubuh manusia. Penyakit menular akibat makanan ini juga disebut trichinosis atau trichinellosis.
Penyakit trikinosis disebabkan oleh jenis cacing gelang Trichinella. Umumnya, infeksi terjadi saat seseorang mengonsumsi daging babi, anjing, kuda, atau beruang.
Saat makan daging mentah atau kurang matang dari hewan tersebut, Anda lebih berisiko untuk terkena infeksi cacing trikinosis melalui telur dan larvanya.
Dalam beberapa minggu, telur dan larva akan berubah menjadi cacing gelang dewasa. Cacing akan terus berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak cacing dalam tubuh Anda.
Seseorang yang terinfeksi cacing Trichinella dapat merasakan tanda dan gejala yang bervariasi, tergantung seberapa banyak jumlah parasit yang menginfeksi.
Infeksi parasit ini biasanya akan memengaruhi sistem perncernaan sebelum menuju ke bagian tubuh lain, seperti otot, paru-paru, dan bahkan otak.
Trikinosis banyak terjadi di daerah pedesaan. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mudah melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperkirakan ada 10.000 kasus trikinosis setiap tahun di seluruh dunia. Penyakit ini bisa memengaruhi semua kelompok usia dan jenis kelamin, terutama mereka yang makan daging mentah atau setengah masak dan mengandung cacing Trichinella di dalamnya. Tanda dan gejala trikinosis
Gejala awal penyakit trikinosis biasanya muncul dalam 1–2 hari setelah tubuh terinfeksi cacing.
Beberapa tanda dan gejala trikinosis yang memengaruhi saluran pencernaan meliputi:
- mual,
- muntah,
- sakit perut,
- diare,
- mudah lelah, dan
- demam ringan.
Sekitar seminggu setelah tubuh terinfeksi cacing trikinosis, cacing gelang akan menghasilkan larva yang mampu menembus dinding usus.
Larva ini akan memasuki peredaran darah dan menyebar ke dalam otot dan organ tubuh lain.
Dalam kondisi ini, pasien akan mengalami gejala infeksi cacing yang lebih serius, meliputi:
- nyeri otot (myalgia) dan sendi (arthralgia),
- sakit kepala,
- badan terasa lemah,
- sesak napas,
- demam tinggi,
- badan menggigil,
- ruam dan gatal pada kulit,
- kulit terasa terbakar,
- mata merah (konjungtivitis), dan
- lebih sensitif terhadap cahaya.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang belum tercantum pada daftar di atas. Jika Anda punya kekhawatiran tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab trikinosis
Secara umum, trikinosis disebabkan oleh infeksi cacing Trichinella. Spesies yang paling umum menyebabkan penyakit ini ialah Trichinella spiralis yang banyak ditemukan pada babi.
Ada pula beberapa spesies cacing Trichinella lainnya yang bisa menginfeksi tubuh manusia. Berikut di antaranya.
- Trichinella britovi, banyak ditemukan pada hewan karnivora.
- Trichinella nativa, banyak terdapat pada beruang dan rubah.
- Trichinella nelsoni, banyak terdapat pada mamalia, seperti singa.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Anda dapat terkena trikinosis saat makan daging babi maupun hewan lain yang telah terinfeksi oleh cacing Trichinella.
Hewan juga dapat terinfeksi penyakit ini saat memakan hewan lain yang terinfeksi atau sampah yang mengandung sisa daging yang terinfeksi cacing.
Setelah daging yang terkontaminasi ini masuk ke dalam tubuh manusia, larva akan memasuki usus dan bereproduksi sehingga menghasilkan cacing dewasa.
Selanjutnya, cacing dewasa menyebarkan larva ke dalam aliran darah sehingga memungkinkan cacing untuk berpindah melalui pembuluh darah dan masuk ke otot.
Setelah sampai di otot, cacing masuk ke dalam jaringan otot untuk dapat hidup lebih lama dalam tubuh manusia. Inilah yang kemudian mengakibatkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada tubuh.
Faktor risiko trikinosis
Trikinosis atau trichinosis bisa menyerang semua orang dari beragam usia dan jenis kelamin.
Namun, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi oleh cacing gelang ini.
- Proses pengolahan daging yang kurang tepat, misalnya masih mentah atau setengah matang.
- Tinggal di daerah pedesaan atau peternakan, terutama peternakan babi.
- Kebiasaan mengonsumsi daging hewan liar yang memiliki tingkat infeksi lebih tinggi.
Komplikasi trikinosis
Penyakit ini jarang menimbulkan komplikasi serius pada sebagian besar kasus. Namun, lain halnya bila jumlah cacing dalam tubuh sudah terlalu banyak.
Jenis cacing ini tidak hanya menyerang saluran pencernaan. Ia bisa menembus dinding usus dan menyebar ke organ tubuh vital manusia melalui peredaran darah.
Apabila tidak segera ditangani, infeksi cacing trikinosis berpotensi menyebabkan komplikasi yang fatal seperti berikut.
- Miokarditis, peradangan pada miokardium, yaitu lapisan otot tebal di dinding jantung.
- Ensefalitis, peradangan pada otak.
- Meningitis, peradangan pada selaput dan cairan serebrospinal yang melapisi otak.
- Pneumonia, peradangan pada paru-paru.
Diagnosis trikinosis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya mengenai gejala yang Anda alami, termasuk ada-tidaknya gangguan pencernaan, demam, atau nyeri dan peradangan pada otot.
Tidak seperti gejala cacingan lain, penyakit trikinosis cenderung sulit didiagnosis dengan feses.
Ini disebabkan karena larva cacing Trichinella cenderung bersembunyi dalam jaringan otot tubuh setelah tumbuh dan berpindah dari saluran pencernaan.
Untuk mendiagnosis penyakit infeksi ini, dokter akan melakukan beberapa tes medis berikut.
- Tes darah: pemeriksaan pada sampel darah untuk mengukur kadar sel darah putih dan antibodi yang menandakan adanya infeksi parasit.
- Tes biopsi otot: pengambilan sedikit jaringan otot untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Pengobatan trikinosis
Dikutip dari Mayo Clinic, kasus infeksi cacing trikinosis dengan keparahan rendah atau sedang bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Namun, pasien mungkin akan merasakan gejala kelelahan dan diare dalam hitungan bulan atau tahun.
Pada kasus infeksi yang memicu gejala parah, dokter akan menyarankan beberapa obat yang harus Anda konsumsi seperti berikut ini.
1. Obat antiparasit
Jenis obat yang lebih dikenal sebagai obat cacing ini merupakan pengobatan lini pertama untuk mengatasi trikinosis akibat infeksi cacing gelang Trichinella.
Dokter akan memberikan resep obat cacing seperti albendazole dan mebendazole untuk membantu membunuh larva dan cacing dalam usus.
2. Obat pereda nyeri
Larva yang sudah memasuki jaringan otot kemungkinan memicu nyeri dan peradangan otot.
Untuk meredakan rasa sakit, dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh pasien.
3. Obat kortikosteroid
Dalam beberapa kasus, penyakit trikinosis mungkin menyebabkan reaksi alergi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika cacing sudah masuk ke dalam jaringan otot.
Dokter akan meresepkan obat kortikosteroid untuk mengendalikan peradangan pada otot.
Pencegahan trikinosis
Persiapan makanan yang baik, khususnya terkait proses pengolahan daging, merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi cacing Trichinella.
Berikut ini beberapa tips mengolah daging yang bisa Anda coba untuk mencegah trikinosis.
- Jangan makan daging yang berasal dari hewan liar, seperti babi hutan dan beruang.
- Masak daging hingga matang, lalu diamkan daging selama tiga menit setelah dimasak untuk memastikannya benar-benar matang.
- Jika hendak mengonsumsi daging babi, simpan terlebih dahulu daging dalam lemari es atau freezer selama tiga minggu untuk membunuh parasit.
- Selalu bersihkan peralatan untuk mengolah atau memasak daging, termasuk pisau dan penggiling daging.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik setelah mengolah daging mentah.
Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.
Kesimpulan
- Trikinosis (trichinosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Trichinella.
- Penyakit ini menular akibat mengonsumsi daging mentah atau kurang matang, seperti daging babi, anjing, kuda, hingga beruang.
- Tak hanya pada saluran pencernaan, infeksi cacing juga bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti otot, jantung, paru-paru, dan otak.
- Meski bisa diobati, penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari konsumsi daging hewan liar dan memasak daging hingga matang.