Luka pada permukaan kulit yang terinfeksi tidak boleh Anda sepelekan. Saat infeksi menyebar ke pembuluh limfa, hal ini dapat menyebabkan kondisi lebih serius yang disebut limfangitis. Kondisi ini sering kali menjadi tanda awal infeksi serius yang berkembang dengan cepat.
Apa itu limfangitis?
Limfangitis adalah peradangan pada pembuluh limfa. Bagian dari sistem limfatik ini mempunyai fungsi untuk mengangkut cairan limfa dari jaringan dan mengembalikannya ke aliran darah.
Sistem limfatik atau getah bening sendiri merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri atas organ, kelenjar, dan pembuluh limfa di seluruh tubuh.
Penyebab umum dari limfangitis yakni infeksi bakteri. Selain itu, peradangan pembuluh limfa dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi parasit, dan bahkan kanker.
Kemunculan kondisi ini menjadi tanda adanya infeksi yang berbahaya serta berkembang dengan cepat.
Dilansir dari Cleveland Clinic, infeksi dapat menyebar dari luka awal ke beberapa bagian sistem limfatik dengan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Apabila tidak segera diobati, infeksi bisa memasuki aliran darah yang akan mengancam nyawa.
Tanda dan gejala limfangitis
Tanda khas dari limfangitis adalah munculnya garis-garis merah dekat luka menuju nodus limfa atau kelenjar getah bening yang berada di dekat luka.
Misalnya, bila area yang terluka adalah lengan, nodus limfa yang terpengaruhi berada di ketiak. Dalam kasus infeksi kaki, nodus limfa di selangkangan yang akan terpengaruh.
Kelenjar getah bening yang membesar dan membengkak ini akan terasa sakit ketika disentuh. Tanda dan gejala lain yang mungkin muncul yakni:
- demam,
- tubuh menggigil,
- kelelahan,
- sakit kepala,
- kehilangan nafsu makan,
- penyembuhan luka yang lambat,
- nyeri otot, serta
- nyeri di sepanjang area yang terkena.
Kemungkinan ada tanda atau gejala lain yang tidak tercantum dalam daftar di atas. Jika Anda merasa khawatir tentang kondisi tertentu, konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
- Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) tanpa alasan yang jelas.
- Kelenjar getah bening terus membesar dan tetap muncul selama 2–4 minggu.
- Benjolan terasa keras dan tidak bergerak saat ditekan.
- Benjolan dibarengi dengan gejala lain, seperti demam, berkeringat pada malam hari, atau penurunan berat badan.
Penyebab limfangitis
Limfangitis sering kali disebabkan oleh infeksi kulit akut akibat bakteri Streptococcus. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh Staphylococcus meskipun lebih jarang terjadi.
Munculnya peradangan pada pembuluh limfa menjadi tanda bahwa infeksi telah bertambah parah. Bakteri mungkin menyebar ke dalam aliran darah dan bisa mengancam nyawa pengidapnya.
Infeksi bakteri merupakan penyebab paling umum dari limfangitis. Akan tetapi, Anda juga dapat mengalami kondisi ini ketika terinfeksi virus, jamur, atau parasit.
Limfangitis mungkin juga disebabkan oleh penyakit non-infeksi, misalnya kanker. Kondisi ini disebut sebagai limfangitis neoplastik (neoplastic lymphangitis).
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of the American Board of Family Medicine (2016) juga menyebutkan bahwa limfangitis bisa muncul akibat gigitan serangga atau laba-laba.
Faktor risiko limfangitis
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami limfangitis, antara lain:
- mengidap kanker tertentu, seperti kanker payudara, paru-paru, pankreas, atau prostat,
- sedang menjalani pengobatan kanker,
- menggunakan obat steroid dalam jangka panjang,
- memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang lemah,
- melewati dosis atau berhenti minum antibiotik sebelum pengobatan selesai,
- membiarkan luka yang sedang terinfeksi, serta
- mengidap masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit Crohn, cacar air, dan HIV.
Diagnosis limfangitis
Dokter awalnya akan mengajukan pertanyaan seputar riwayat kesehatan dan gejala yang Anda alami. Dokter juga akan memeriksa kondisi kelenjar getah bening di dekat permukaan kulit.
Lokasi kelenjar getah bening yang bengkak dan tanda-tanda lainnya bisa memberikan petunjuk bagi dokter untuk mengetahui penyebab limfangitis.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter juga akan menyarankan beberapa tes seperti berikut.
- Tes darah lengkap: mengonfirmasi peradangan pembuluh limfa dan menyingkirkan kemungkinan terjadinya penyakit lain.
- Kultur darah: mengetahui apakah infeksi telah menyebar ke aliran darah (sepsis).
- Tes pencitraan: prosedur rontgen atau CT scan pada bagian tubuh yang terdampak untuk menentukan sumber infeksi atau menemukan tumor.
- Biopsi kelenjar getah bening: mengambil sampel kelenjar getah bening, lalu diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan mikroskop di laboratorium.
Pengobatan limfangitis
Orang yang mengalami limfangitis perlu dirawat secepatnya. Pasalnya, peradangan dan infeksi di dalam sistem limfatik bisa menyebar dengan cepat.
Dokter akan menyarankan pengobatan sesuai dengan penyebab dan gejala-gejala yang dialami pasien. Berikut adalah pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi limfangitis.
1. Antibiotik
Limfangitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika tidak ditangani, infeksi bakteri dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses, selulitis, dan sepsis.
Untuk menangani kondisi ini, dokter akan meresepkan antibiotik. Obat ini bisa diberikan secara oral sebagai obat yang diminum atau melalui pembuluh vena (infus intravena).
2. Obat infeksi lainnya
Pemberian obat untuk mengatasi infeksi tergantung dari jenis infeksi yang memicu peradangan pada pembuluh limfa.
Contohnya, obat antivirus untuk mengatasi infeksi virus, obat antijamur untuk menangani jamur, dan obat antiparasit untuk mengobati infeksi parasit atau cacing di dalam tubuh.
3. Obat pereda nyeri
Pemberian obat pereda nyeri bisa dilakukan untuk meredakan gejala, misalnya nyeri otot, demam, dan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang umum digunakan yakni paracetamol dan ibuprofen.
4. Obat antiperadangan
Penggunaan obat antiperadangan, seperti ibuprofen, naproxen, dan asam asetilsalisilat, dapat mengatasi gejala peradangan dan bengkak di sekitar bagian tubuh yang terinfeksi.
5. Pengobatan kanker
Limfangitis yang disebabkan oleh kanker memerlukan pengobatan kanker. Tergantung dari tipe kankernya, Anda mungkin membutuhkan operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi.
Pengobatan di rumah untuk limfangitis
Selain minum obat atau menjalani prosedur medis sesuai anjuran dokter, beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini dapat membantu mengatasi limfangitis.
- Minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi akibat demam.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang agar sistem kekebalan bekerja optimal.
- Mengangkat bagian tubuh yang terluka atau memposisikannya lebih tinggi dari posisi jantung.
- Menggunakan handuk panas atau heat pad pada area yang terdampak untuk mengurangi bengkak dan meningkatkan aliran darah.
Hubungi dokter bila garis-garis merah terus muncul dekat luka dan menyebar ke kelenjar getah bening terdekat setelah Anda mulai mendapatkan perawatan.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan solusi terbaik.
Kesimpulan
- Limfangitis adalah peradangan pada pembuluh limfa. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dengan cepat.
- Gejala khas dari komplikasi infeksi kulit ini adalah munculnya garis merah dari luka ke kelenjar getah bening, demam, tubuh menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala.
- Pengobatan untuk kondisi ini dapat melibatkan pemberian obat infeksi, obat pereda nyeri, bahkan tata laksana kanker berdasarkan jenis kanker yang dialami pasien.