Herpes adalah penyakit infeksi yang paling umum dialami oleh semua orang. Salah satu kondisi yang bisa disebabkan oleh infeksi herpes adalah herpes mata. Ketahui lebih dalam mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasi herpes di mata berikut ini.
Apa itu herpes mata?
Herpes mata adalah infeksi mata yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah herpes okular atau ocular herpes.
Infeksi ini paling sering menyerang bagian terluar dari kornea atau lapisan epitel. Jika ini terjadi, kondisi ini dalam istilah medis disebut herpes simplex epithelial keratitis.
Bentuk herpes mata yang paling umum ini cenderung ringan dan tidak memicu kerusakan mata.
Dalam beberapa kasus, infeksi akan menyebar ke bagian kornea yang lebih dalam atau lapisan stromal. Kondisi ini disebut herpes simplex stromal keratitis.
Herpes mata jenis ini lebih serius karena dapat merusak kornea mata. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan bila tidak ditangani dengan tepat.
Tanda dan gejala herpes mata

Infeksi virus herpes simpleks pada mata bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Ini bergantung dari bagian mata mana yang terdampak.
Dilansir dari NHS, kebanyakan kasus infeksi virus herpes hanya memengaruhi salah satu mata.
Gejala awal saat mata terinfeksi virus herpes adalah mata merah. Kemudian, gangguan ini bisa disertai gejala lain seperti:
- mata terasa nyeri, bengkak, gatal, dan iritasi,
- sensitif terhadap cahaya (fotofobia),
- keluar air mata atau kotoran mata terus-menerus,
- kesulitan untuk membuka mata,
- penglihatan kabur, serta
- kelopak mata yang meradang (blefaritis).
Segera periksa dengan dokter spesialis mata saat Anda merasakan tanda dan gejala tersebut. Pengobatan yang tepat bisa mencegah terjadinya komplikasi herpes yang serius.
Penyebab herpes mata
Herpes mata biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) yang menyerang kelopak mata, kornea, retina, dan konjungtiva (lapisan yang melindungi bagian putih mata).
HSV-1 merupakan penyebab utama herpes oral. Virus herpes yang memengaruhi mata ini bisa menyebabkan peradangan pada kornea mata atau keratitis.
Herpes mata tidak menular melalui aktivitas seksual berisiko. Penularan infeksi herpes ini lebih rentan terjadi dari kontak langsung dengan lesi herpes.
Misalnya, Anda memegang lesi herpes pada bibir kemudian mengucek mata tanpa cuci tangan.
Dalam kasus yang cukup jarang terjadi, herpes atau dompo di mata dapat juga disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Virus ini adalah penyebab herpes genital.
Herpes mata karena infeksi HSV-2 lebih sering terjadi pada bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena bayi tertular virus dari ibu yang mengidap herpes genital saat proses persalinan normal.
Faktor risiko herpes mata
Setelah terinfeksi HSV-1, pengobatan herpes tidak bisa membasmi semua virus di dalam tubuh.
Virus akan dalam kondisi tidur atau dorman. Meski begitu, virus dapat kembali aktif menginfeksi sewaktu-waktu karena beberapa pemicu seperti:
- stres,
- demam,
- paparan sinar matahari,
- perawatan dengan sinar ultraviolet (UV),
- menstruasi, serta
- obat-obatan tertentu.
Risiko umumnya lebih besar terjadi pada orang dengan defisiensi sistem imun seperti pengidap HIV/AIDS, penyakit autoimun, atau orang yang menjalani pengobatan kanker.
Akan tetapi, kondisi kekebalan tubuh yang lemah akibat infeksi ringan, seperti pilek dan flu, juga bisa memicu virus herpes untuk kembali aktif.
Diagnosis herpes mata
Diagnosis herpes simplex keratitis umumnya dilakukan oleh dokter spesialis mata. Pada tahap awal, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan Anda.
Pemeriksaan fisik untuk mengecek kondisi penglihatan dan struktur mata juga dapat dilakukan.
Pengecekan struktur mata bisa membantu dokter untuk mengetahui luasnya infeksi kornea dan pengaruhnya terhadap bagian lain dari bola mata.
Jika perlu, dokter juga dapat mengambil sampel cairan yang keluar dari mata untuk diperiksa di laboratorium. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab spesifik dari herpes mata.
Tes darah juga umumnya dianjurkan untuk pasien yang diduga mengalami herpes mata karena mengidap masalah kesehatan lain.
Pengobatan herpes mata

Pengobatan herpes mata bergantung pada tingkat keparahannya. Dalam kondisi ringan hingga sedang, dokter terlebih dahulu akan membersihkan bagian mata yang terdampak.
Dokter akan meneteskan obat tetes mata yang mengandung bius lokal. Kemudian, dokter akan membersihkan permukaan kornea untuk mengangkat sel-sel mata yang terinfeksi virus.
Setelah itu, pengobatan biasanya dilanjutkan dengan penggunaan obat-obatan sebagai berikut.
1. Salep mata
Dokter umumnya bisa meresepkan salep seperti atropine 1% atau scopolamine 0,25%. Obat ini dioleskan pada bagian kulit mata yang bengkak atau melepuh.
Obat tetes mata juga mungkin akan diberikan untuk membantu mengurangi rasa gatal dan mata merah. Pastikan Anda hanya menggunakan obat tetes mata yang diresepkan dokter.
Pasalnya, menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid tanpa resep dokter berisiko memperparah gejala yang Anda alami.
2. Obat antivirus
Pengobatan herpes mata melibatkan antivirus. Obat ini dapat dioleskan dalam bentuk krim atau salep mata seperti ganciclovir dan trifluridine.
Ada juga obat antivirus lain dalam bentuk tablet atau suntikan seperti acyclovir dan valacyclovir.
Pada kasus herpes simplex keratitis yang parah, dokter bisa meresepkan kortikosteroid sebagai obat tambahan. Ini bertujuan untuk meredakan peradangan pada mata.
Selama menjalani pengobatan, pastikan Anda menjaga kebersihan mata dengan benar. Hindari menyentuh mata terlalu sering, terlebih sampai menggaruk mata meski terasa gatal.
Herpes mata biasanya akan sembuh dalam waktu 1–2 minggu. Selama pemulihan, hindari dulu penggunaan lensa kontak.
Pencegahan herpes mata
Herpes mata tidak sepenuhnya bisa dicegah. Akan tetapi, Anda dapat menurunkan risiko untuk terkena penyakit ini dengan beberapa langkah seperti berikut ini.
- Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah.
- Hindari berbagai peralatan pribadi dengan orang lain, misal handuk, peralatan makan, atau perlengkapan rias.
- Lakukan pola hidup sehat dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan olahraga teratur.
- Kelola stres dengan baik karena kondisi imun tubuh yang menurun bisa menyebabkan kambuhnya infeksi herpes.
Infeksi virus herpes pada mata bisa menimbulkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda dan gejalanya sejak dini.
Ketika Anda merasakan kondisi yang dicurigai sebagai herpes mata, segera periksakan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Herpes mata adalah infeksi mata akibat virus herpes simpleks. Kondisi ini dalam dunia medis juga disebut herpes okular (ocular herpes).
- Infeksi herpes pada mata bisa menimbulkan gejala seperti mata merah, nyeri, bengkak, keluar kotoran mata, sensitif terhadap cahaya, hingga penglihatan kabur.
- Kondisi ini umumnya dapat ditangani dengan pemberian salep mata dan obat antivirus.
- Meski tidak bisa sepenuhnya dicegah, risiko infeksi ini dapat dikurangi dengan mencuci tangan secara teratur, tidak berbagi barang pribadi, dan menjalani pola hidup sehat.