Ingat, selalu konsumsi obat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dokter.
2. Valacyclovir
Obat herpes yang satu ini merupakan terobosan yang lebih baru. Valacyclovir sebenarnya menggunakan acyclovir sebagai bahan aktifnya.
Namun, obat ini menjadikan acyclovir lebih efisien sehingga tubuh bisa jadi menyerap sebagian besar kandungan obat.
Salah satu keunggulan pengobatan herpes dengan valacyclovir dibanding acyclovir adalah obat ini bisa diminum siang hari tanpa menimbulkan efek samping sakit kepala.
Sama seperti acyclovir, obat ini membantu meringankan keparahan gejala herpes. Selain itu, valacyclovir juga membuat lenting herpes menjadi lebih cepat sembuh sehingga risiko munculnya lenting baru pun berkurang.
Mual, sakit perut, sakit kepala, dan pusing bisa muncul sebagai efek samping obat valacyclovir, tetapi jarang terjadi.
Jika salah satu dari efek pengobatan ini bertahan atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Famciclovir
Famciclovir menggunakan penciclovir sebagai bahan aktifnya. Seperti valacyclovir, obat herpes ini juga bertahan lebih lama jika sudah berada di dalam tubuh.
Meski begitu, obat ini hanya dikonsumsi dalam waktu tertentu dan tidak boleh terlalu sering.
Obat yang satu ini membantu mencegah virus herpes simpleks bereplikasi menjadi semakin banyak. Maka dari itu, pengobatan ini efektif untuk menyembuhkan herpes oral dan genital.
Disamping itu, famciclovir juga bisa membantu mengurangi keparahan dan meredakan gejala.
Pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, famciclovir dapat mengurangi risiko penyebaran virus, baik itu ke bagian tubuh yang lain maupun ke orang terdekat seperti pasangan dan keluarga.
Sakit kepala, mual, dan diare adalah efek samping paling sering muncul dari pengobatan herpes ini. Namun, gejalanya biasanya ringan sehingga tak sampai mengganggu aktivitas.
Beberapa antivirus untuk herpes memang bisa digunakan sebagai obat oles dalam bentuk salep atau krim. Namun, konsumsi pil antivirus merupakan cara yang lebih efektif untuk menghilangkan luka herpes.
Akan tetapi, pengobatan melalui antivirus sebaiknya diberikan sesegera mungkin setelah gejala herpes pada kulit muncul, selambat-lambatnya adalah 3 hari.
Obat tambahan untuk herpes

Penting untuk diketahui bahwa pengobatan antivirus tidak dapat menyembuhkan infeksi virus herpes sepenuhnya.
Infeksi virus herpes, terutama herpes simpleks, bisa kambuh beberapa kali dalam setahun, sekalipun gejala telah sembuh.
Selain dari tiga antivirus tersebut, terdapat beberapa obat tambahan yang mungkin akan diberikan oleh dokter sehingga gejala semakin teratasi.
Obat-obatan lain yang mungkin diberikan dokter agar cara mengobati herpes kulit dengan antivirus semakin efektif di antaranya adalah:
1. Obat pereda nyeri (analgesik)
Selain lenting atau luka pada kulit, infeksi virus herpes juga dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot serta sendi.
Pada penyakit cacar air, gejala seperti ini biasanya dialami di awal sebelum gejala utama yaitu lenting muncul.
Dokter mungkin akan meresepkan obat analgesik dalam bentuk tablet atau pil yang dapat mengurangi rasa nyeri dan mengatasi demam.
Pada penyakit cacar api, obat analgesik dari dokter diberikan untuk mengatasi gejala yang cukup parah. Pasalnya, sering kali rasa gatal, perih, dan nyeri saraf akibat cacar api muncul begitu kuat.
Sebagai cara menghilangkan gejala herpes ini, Anda perlu minum obat analgesik sesuai dengan dosis dan aturan yang dianjurkan oleh dokter.
Selain yang diresepkan dokter, terdapat juga jenis obat pereda nyeri nonresep yang bisa Anda peroleh dengan mudah di apotek. Jika gejala herpes cukup ringan obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen bisa membantu.