Herpes kulit adalah penyakit infeksi yang menyerang kulit, kelamin, dan mulut. Rasa gatal, perih, dan timbulnya lenting berisi air pada kulit merupakan keluhan utama yang diakibatkan infeksi virus herpes. Obat antivirus dapat mengatasi gejala herpes kulit yang mengganggu ini sekaligus mempersingkat masa infeksi virusnya, sehingga lebih cepat pulih.
Terdapat beberapa jenis antivirus yang digunakan sebagai obat oral ataupun salep untuk penyakit herpes kulit. Ketahui kegunaan dari setiap jenisnya melalui ulasan berikut ini.
Beragam pilihan obat untuk penyakit herpes kulit
Virus herpes sebenarnya bisa menyebabkan berbagai penyakit infeksi, di antaranya ada 3 jenis virus yang bisa menyebabkan herpes kulit.
Varicella zoster merupakan virus penyebab cacar air dan herpes zoster, herpes simpleks tipe 1 penyebab herpes oral dan genital, dan herpes simpleks tipe 2 yang menular melalui kontak seksual.
Cara efektif mengobati herpes kulit adalah dengan mengonsumsi obat. Dokter akan memberikan antivirus yang membantu mencegah virus terus berkembang biak serta mengendalikan gejala herpes.
Biasanya obat untuk herpes kulit yang diberikan tersedia dalam bentuk pil dan juga salep. Namun, untuk kasus yang cukup parah dokter mungkin perlu memberikannya melalui suntikan.
Berikut tiga pilihan antivirus utama yang digunakan dalam pengobatan herpes kulit:
1. Acyclovir
Acyclovir termasuk obat herpes kulit yang pertama kali diproduksi dalam bentuk salep dan saat ini lebih banyak yang berbentuk pil. Obat antivirus ini sudah digunakan sejak tahun 1982.
Obat herpes jenis ini tergolong aman dan bisa dikonsumsi sehari-hari sesuai kebutuhan. Dikutip dari American Sexual Health Association acyclovir telah terbukti aman digunakan setiap hari selama 10 tahun.
Obat ini bekerja dengan meringankan keparahan gejala dan mengurangi durasi kemunculan penyakit. Dengan begitu, lenting atau luka herpes lebih cepat sembuh dan mengurangi risiko terbentuknya luka baru.
Obat ini juga bisa membantu mengurangi rasa sakit setelah luka sembuh dan membaik.
Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, obat herpes ini bisa mengurangi risiko penyebaran virus herpes ke bagian tubuh yang lain.
Untuk acyclovir oles, efek samping yang biasa dirasakan yaitu rasa terbakar saat memakainya. Jika berbagai efek samping ini berlanjut, segera informasikan pada dokter yang menangani Anda.
Ingat, selalu konsumsi obat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dokter.
2. Valacyclovir
Obat herpes yang satu ini merupakan terobosan yang lebih baru. Valacyclovir sebenarnya menggunakan acyclovir sebagai bahan aktifnya.
Namun, obat ini menjadikan acyclovir lebih efisien sehingga tubuh bisa jadi menyerap sebagian besar kandungan obat.
Salah satu keunggulan pengobatan herpes dengan valacyclovir dibanding acyclovir adalah obat ini bisa diminum siang hari tanpa menimbulkan efek samping sakit kepala.
Sama seperti acyclovir, obat ini membantu meringankan keparahan gejala herpes. Selain itu, valacyclovir juga membuat lenting herpes menjadi lebih cepat sembuh sehingga risiko munculnya lenting baru pun berkurang.
Mual, sakit perut, sakit kepala, dan pusing bisa muncul sebagai efek samping obat valacyclovir, tetapi jarang terjadi.
Jika salah satu dari efek pengobatan ini bertahan atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Famciclovir
Famciclovir menggunakan penciclovir sebagai bahan aktifnya. Seperti valacyclovir, obat herpes ini juga bertahan lebih lama jika sudah berada di dalam tubuh.
Meski begitu, obat ini hanya dikonsumsi dalam waktu tertentu dan tidak boleh terlalu sering.
Obat yang satu ini membantu mencegah virus herpes simpleks bereplikasi menjadi semakin banyak. Maka dari itu, pengobatan ini efektif untuk menyembuhkan herpes oral dan genital.
Disamping itu, famciclovir juga bisa membantu mengurangi keparahan dan meredakan gejala.
Pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, famciclovir dapat mengurangi risiko penyebaran virus, baik itu ke bagian tubuh yang lain maupun ke orang terdekat seperti pasangan dan keluarga.
Sakit kepala, mual, dan diare adalah efek samping paling sering muncul dari pengobatan herpes ini. Namun, gejalanya biasanya ringan sehingga tak sampai mengganggu aktivitas.
Beberapa antivirus untuk herpes memang bisa digunakan sebagai obat oles dalam bentuk salep atau krim. Namun, konsumsi pil antivirus merupakan cara yang lebih efektif untuk menghilangkan luka herpes.
Akan tetapi, pengobatan melalui antivirus sebaiknya diberikan sesegera mungkin setelah gejala herpes pada kulit muncul, selambat-lambatnya adalah 3 hari.
Obat tambahan untuk herpes
Penting untuk diketahui bahwa pengobatan antivirus tidak dapat menyembuhkan infeksi virus herpes sepenuhnya.
Infeksi virus herpes, terutama herpes simpleks, bisa kambuh beberapa kali dalam setahun, sekalipun gejala telah sembuh.
Selain dari tiga antivirus tersebut, terdapat beberapa obat tambahan yang mungkin akan diberikan oleh dokter sehingga gejala semakin teratasi.
Obat-obatan lain yang mungkin diberikan dokter agar cara mengobati herpes kulit dengan antivirus semakin efektif di antaranya adalah:
1. Obat pereda nyeri (analgesik)
Selain lenting atau luka pada kulit, infeksi virus herpes juga dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot serta sendi.
Pada penyakit cacar air, gejala seperti ini biasanya dialami di awal sebelum gejala utama yaitu lenting muncul.
Dokter mungkin akan meresepkan obat analgesik dalam bentuk tablet atau pil yang dapat mengurangi rasa nyeri dan mengatasi demam.
Pada penyakit cacar api, obat analgesik dari dokter diberikan untuk mengatasi gejala yang cukup parah. Pasalnya, sering kali rasa gatal, perih, dan nyeri saraf akibat cacar api muncul begitu kuat.
Sebagai cara menghilangkan gejala herpes ini, Anda perlu minum obat analgesik sesuai dengan dosis dan aturan yang dianjurkan oleh dokter.
Selain yang diresepkan dokter, terdapat juga jenis obat pereda nyeri nonresep yang bisa Anda peroleh dengan mudah di apotek. Jika gejala herpes cukup ringan obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen bisa membantu.
Cara Mengobati Cacar Air dengan Minum Obat dan Perawatan Rumahan