Pemerintah Indonesia kian menggalakkan penyediaan vaksin untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia. Salah satujenis vaksin COVID-19 yang umum digunakan karena memiliki efikasi yang tinggi adalah vaksin Moderna.
Apa itu vaksin Moderna?
Vaksin Moderna atau mRNA-1273 adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan ModernaTX, Inc. dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Kandungan utama dari vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat ini adalah messenger RNA (mRNA).
Pembuatan vaksin menggunakan bahan genetik dari SARS-CoV-2 yang telah direkayasa dan mampu mendorong terbentuknya antibodi untuk melawan infeksi coronavirus.
Efektivitas vaksin Moderna
Vaksin Moderna telah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah penilaian yang ketat atas kualitas, kemanjuran, dan keamanan vaksin COVID-19 ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk pemberian vaksin ini kepada orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih.
Efektivitas atau efikasi dari vaksin Moderna sebelumnya telah diuji dan hasilnya diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada akhir 2021.
Hasil uji coba fase ke-3 kepada orang berusia 18 tahun pada tahun 2020 menunjukkan efikasi untuk mencegah COVID-19 sebesar 94% pada berbagai tingkat keparahan.
Penelitian lebih lanjut pada tahun 2021 menunjukkan efikasi vaksin dalam mencegah infeksi coronavirus (93%), infeksi dengan gejala parah (98%), dan infeksi tanpa gejala (63%).
Dosis dan jadwal pemberian vaksin Moderna
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah memberikan izin penggunaan vaksin Moderna sebagai vaksinasi dosis primer dan lanjutan (booster) untuk masyarakat Indonesia.
Pemberian vaksin COVID-19 ini dilakukan dengan suntikan ke dalam otot (intramuskular/IM). Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih.
Berikut ini dosis dan jadwal pemberian vaksin yang perlu Anda ketahui.
Vaksinasi primer Moderna
Pemberian vaksin primer dilakukan dua kali dengan dosis 0,5 ml pada setiap penyuntikan. Jarak pemberian dosis vaksin pertama dan kedua yaitu 28 hari.
Vaksin COVID-19 Moderna hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih. Vaksin akan diberikan melalui suntikan intramuskular (IM) pada lengan bagian atas.
Sebelum melakukan prosedur ini, petugas kesehatan akan melakukan skrining untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
Begitu Anda dinyatakan dapat menerima vaksin, petugas akan membersihkan area yang disuntik menggunakan alcohol swab dan menyuntikkan vaksin.
Selanjutnya, dokter atau petugas akan meminta Anda untuk tidak meninggalkan lokasi vaksinasi selama 15–30 menit.
Untuk meredakan efek samping ringan setelah vaksinasi, Anda bisa meminum obat pereda demam dan nyeri, seperti paracetamol.
Jika gejala tak kunjung membaik atau timbul reaksi alergi seperti gatal, kesulitan bernapas, mengi, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, segera kunjungi dokter.
Peringatan dan perhatian saat menerima vaksin
Pemberian vaksin Moderna kemungkinan bisa berisiko pada sebagian orang dengan kondisi tertentu. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum vaksinasi.
Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap vaksin, terapi suntik lain, makanan, bahan tertentu, atau alergi musiman.
Beri tahu dokter bila Anda memiliki komorbiditas, seperti penyakit paru kronis, penyakit jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver, dan infeksi HIV.
Beri tahu dokter bila Anda mengalami sistem imun lemah (imunodefisiensi), penyakit autoimun, atau sedang menggunakan obat imunosupresan.
Hindari pemberian vaksin pada orang dengan demam akut (suhu tubuh di atas 38,5°C) dan tunda sampai orang tersebut tidak mengalami demam.
Pastikan Anda memberi tahu dokter tentang obat resep, nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan.
Informasikan dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
Apakah vaksin Moderna aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Hingga saat ini, data yang tersedia mengenai pemberian vaksin COVID-19 Moderna pada ibu hamil dan menyusui tidak memadai untuk menggambarkan risikonya.
WHO menganjurkan penggunaan vaksin pada ibu hamil mengingat dampak buruk COVID-19 selama kehamilan, termasuk meningkatnya risiko kelahiran prematur dan lahir mati.
Selain itu, WHO juga merekomendasikan pemberian vaksin pada ibu menyusui seperti orang dewasa lainnya. Menyusui juga boleh Anda lanjutkan setelah vaksinasi.
Jika Anda ragu terkait risiko vaksin saat hamil atau menyusui, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Interaksi dengan obat lain
Belum ada bukti bahwa vaksin Moderna atau mRNA-1273 memicu interaksi yang mengubah kinerja atau meningkatkan risiko efek samping serius dari penggunaan obat lain.
Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter Anda terkait produk yang sedang digunakan, termasuk obat-obatan resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
The Moderna COVID-19 (mRNA-1273) vaccine: what you need to know. World Health Organization. (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/the-moderna-covid-19-mrna-1273-vaccine-what-you-need-to-know
Penjelasan Vaksin COVID-19 Moderna (mRNA-1273). World Health Organization. (2021). Retrieved 14 July 2022, from https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/penjelasan-vaksin-vaksin-covid-19-mrna-1273-moderna.pdf?sfvrsn=b785f8ac_5/
Investigating the Impact of COVID-19 During Pregnancy. Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/cases-updates/special-populations/pregnancy-data-on-covid-19/what-cdc-is-doing.html
Badan POM Terbitkan EUA Moderna COVID-19 Vaccine Sebagai Vaksin Pertama dari Platform mRNA. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2021). Retrieved 14 July 2022, from https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/615/Badan-POM-Terbitkan-EUA-Moderna-COVID-19-Vaccine-Sebagai-Vaksin-Pertama-dari-Platform-mRNA.html
Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.02.06/C/2761/2022 tentang Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Sasaran yang Mendapat Vaksin Primer Sinovac dan Sinopharm. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://covid19.go.id/storage/app/media/Regulasi/2022/Juni/4.%20Penambahan%20Regimen%20Booster%20Sinovac%20dan%20Sinopharm_Zifivax.pdf
El Sahly, H. M., Baden, L. R., Essink, B., Doblecki-Lewis, S., Martin, J. M., Anderson, E. J., Campbell, T. B., Clark, J., Jackson, L. A., Fichtenbaum, C. J., Zervos, M., Rankin, B., Eder, F., Feldman, G., Kennelly, C., Han-Conrad, L., Levin, M., Neuzil, K. M., Corey, L., Gilbert, P., … COVE Study Group (2021). Efficacy of the mRNA-1273 SARS-CoV-2 Vaccine at Completion of Blinded Phase. The New England journal of medicine, 385(19), 1774–1785. https://doi.org/10.1056/NEJMoa2113017
Baden, L. R., El Sahly, H. M., Essink, B., Kotloff, K., Frey, S., Novak, R., Diemert, D., Spector, S. A., Rouphael, N., Creech, C. B., McGettigan, J., Khetan, S., Segall, N., Solis, J., Brosz, A., Fierro, C., Schwartz, H., Neuzil, K., Corey, L., Gilbert, P., … COVE Study Group (2021). Efficacy and Safety of the mRNA-1273 SARS-CoV-2 Vaccine. The New England journal of medicine, 384(5), 403–416. https://doi.org/10.1056/NEJMoa2035389
Versi Terbaru
07/09/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa