Efek samping yang perlu diwaspadai

Pada umumnya, orang yang mendapatkan vaksin COVID-19 akan mengalami efek samping ringan seperti nyeri atau pegal pada lokasi suntikan, kelelahan, sakit kepala, pegal linu, dan tidak enak badan.
Namun efek samping ini biasanya akan membaik dalam waktu beberapa hari. Efek samping yang dialami juga bisa berbeda-beda, tergantung jenis vaksinnya.
Untuk jenis vaksin COVID-19 yang berbahan dasar virus yang dilemahkan atau tidak aktif, seperti Sinovac dan AstraZeneca, pasien penyakit jantung atau hipertensi bisa mengalami kelelahan selama berhari-hari.
Hal ini dikarenakan reaksi sistem imun yang mengenali komponen asing dari virus, tapi bukan berarti vaksin menyebabkan infeksi COVID-19.
Setelah dosis kedua, pasien dengan gangguan kardiovaskular mungkin akan mengalami gejala yang lebih berat seperti demam ringan hingga gejala flu. Akan tetapi, gejalanya bisa langsung mereda dalam 1-2 hari setelah mengonsumsi obat penurun panas dan meningkatkan asupan cairan.
Sementara untuk jenis vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna), CDC menjelaskan terdapat beberapa kejadian pasca imunisasi COVID-19 yang menunjukkan gejala peradangan jantung, seperti miokarditis dan perikarditis. Gejala tersebut biasanya meliputi nyeri dada, napas pendek dan cepat, serta detak jantung tidak teratur.
Namun, efek samping vaksin COVID-19 ini terhitung jarang terjadi pada orang dewasa, rata-rata kasus dialami oleh anak-anak dan remaja kurang dari 16 tahun.
Lantas, bagaimana dengan kemungkinan reaksi obat untuk penyakit jantung dengan vaksin?
Hingga saat ini belum ada laporan yang menunjukkan adanya gangguan serius yang ditimbulkan dari reaksi vaksin dengan obat pengencer darah. Pasien jantung yang mengonsumsi pengencer darah secara rutin biasanya mengalami efek samping vaksin COVID-19 yang ringan seperti nyeri dan bengkak pada lengan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar