backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

9 Cara Meredakan Nyeri Haid Tanpa Obat

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 12/02/2023

    9 Cara Meredakan Nyeri Haid Tanpa Obat

    Nyeri haid kerap menjadi langganan keluhan beberapa wanita tiap bulannya. Anda tidak sendirian. Diketahui sekitar 45—93% wanita mengalami nyeri haid ringan, sedangkan 3—33% mengalami gejala yang parah. Namun tenang, ada beberapa cara alami yang bisa Anda coba untuk meredakan nyeri haid. Berikut penjelasannya.

    Beragam cara meredakan nyeri haid tanpa obat

    Beberapa hari menjelang haid, tubuh akan menaikkan produksi hormon prostaglandin yang membuat rahim terus berkontraksi dan menegang.

    Ini mengakibatkan munculnya nyeri haid alias PMS yang tidak dapat terhindari.

    Sebelum buru-buru minum obat, ada baiknya Anda mencoba dulu berbagai cara berikut untuk membantu mengatasi nyeri haid.

    1. Olahraga ringan

    Olahraga ringan bisa jadi cara sehat untuk meredakan nyeri haid.

    Ini karena berolahraga bisa membuat peredaran darah Anda lebih lancar, mengendurkan otot, serta meningkatkan suplai darah ke panggul.

    Selain itu, hormon endorfin yang dihasilkan saat berolahraga berfungsi sebagai pereda nyeri alami.

    Hormon endorfin tersebut dapat membantu mengurangi efek hormon prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang membuat rahim berkontraksi dan menyebabkan kram.

    Itulah mengapa olahraga juga membantu memperbaiki suasana hati (mood) yang tak karuan saat haid.

    Ada banyak pilihan olahraga yang aman dan Anda bisa lakukan saat haid. Ambil contohnya, joging ringan, jalan kaki, atau senam.

    Anda bisa membiasakan olahraga secara teratur sejak sebelum dan selama haid.

    2. Mengompres perut

    cara meredakan nyeri haid

    Saat haid terasa menyakitkan, cobalah mengompres perut dengan botol berisi air hangat. Suhu panasnya akan membantu melemaskan otot rahim yang tegang sehingga mengurangi rasa sakit.

    Tempelkan botol berisi air hangat yang dibalut waslap setiap kali perut terasa nyeri. Anda bisa mengulangnya sesering mungkin. Cara ini dapat membantu meredakan nyeri haid tanpa menimbulkan efek samping apa pun.

    Selain itu, coba untuk mandi atau berendam air hangat saat haid. Mandi air hangat tak hanya membuat nyeri berkurang, tetapi juga merilekskan tubuh dan pikiran.

    Mandi air hangat juga membantu mengendurkan otot-otot di perut, punggung, dan kaki.

    3. Minum teh chamomile

    Sebuah studi terbitan Journal of Pharmacopuncture menyebut, teh beraroma bunga ini mampu membantu mengurangi nyeri haid yang bukan dipicu penyakit.

    Teh chamomile diteliti mengandung senyawa anti-inflamasi, antispasmodik, sedatif, dan antikecemasan yang secara signifikan berdampak pada nyeri haid.

    Senyawa antiradang ini dapat membantu mengurangi produksi prostaglandin sehingga berpotensi meredakan nyeri haid.

    4. Akupunktur

    terapi akupunktur

    Banyak bukti menyebutkan akupunktur bisa jadi cara yang efektif untuk meredakan nyeri haid.

    Dilansir dari laman The American College of Obstetricians and Gynecologists, akupunktur dapat meringankan efek kram perut akibat haid.

    Bagi Anda yang belum tahu, akupunktur adalah pengobatan tradisional yang menggunakan jarum tipis.

    Jarum-jarum ini akan ditancapkan ke kulit di titik-titik tertentu tubuh untuk merangsang saraf di area tersebut.

    Jika ingin melakukan akupunktur, sebaiknya datang ke terapis profesional agar keamanannya terjamin.

    Jangan sembarangan memilih lokasi terapi karena jarum akupunktur yang digunakan bergantian malah bisa mendatangkan penyakit baru.

    5. Minum suplemen

    Satu penelitian yang dimuat dalam jurnal Gynecological Endocrinology menemukan fakta bahwa suplemen vitamin D dapat mengurangi nyeri haid.

    Penelitian ini dilakukan pada 60 wanita yang mengalami nyeri haid dan kekurangan vitamin D. Para peserta kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yaitu perawatan dan kontrol.

    Hasilnya menunjukkan keparahan nyeri haid berkurang cukup drastis setelah 2 bulan pengobatan. Setiap minggunya mereka diminta mengonsumsi 50.000 IU vitamin D selama 8 minggu.

    Selain dari suplemen, Anda bisa mendapatkan vitamin D dari suplemen atau dari makanan seperti hati sapi.

    Bukan hanya vitamin D, ada pula suplemen vitamin E, asam lemak omega 3, vitamin B1, B6, dan magnesium yang juga bisa mengurangi dismenore.

    Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Mintalah saran dokter mengenai jenis produk dan dosis yang sebaiknya Anda konsumsi.

    6. Hindari makanan dan minuman tertentu

    makanan yang harus dihindari saat diet

    Makanan berlemak, makanan bergula, makanan tinggi garam, serta minuman soda dan alkohol harus Anda hindari sebagai cara alami mengatasi nyeri haid.

    Garam, gula, lemak, dan alkohol dapat menyebabkan penumpukan air dalam tubuh Anda dan membuat perut kembung. Ini dapat memperparah nyeri haid yang Anda alami.

    Selain itu, kafein yang terdapat pada kopi, teh, soda, dan cokelat juga perlu Anda hindari. Kafein dapat memperparah kram dan nyeri otot perut.

    Belum lagi kandungan gula yang cukup banyak pada makanan dan minuman berkafein.

    Anda dapat mengganti kopi dan teh dengan minuman lemon hangat atau jahe yang bagus untuk nyeri haid. Jahe serta lemon dapat membantu mengurangi sakit perut dan memberi efek menenangkan.

    Makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah juga dianjurkan saat Anda sedang mengalami nyeri haid.

    Meski tidak mengurangi nyeri, makanan ini membantu memberikan asupan vitamin dan mineral untuk tubuh.

    7. Berhenti merokok

    Selain buruk untuk kesehatan paru, rokok juga bisa memperparah nyeri haid. Pasalnya, rokok membatasi suplai oksigen ke panggul.

    Oleh sebab itu, berhenti merokok adalah cara terbaik untuk mengatasi nyeri haid jika Anda selama ini perokok aktif.

    Perempuan yang merokok juga dapat berisiko infertil alias tidak subur.

    8. Mengurangi stres

    dampak gangguan pencernaan radang usus

    Tahukah Anda bahwa stres pikiran bisa memicu sakit dan membuat kram perut bertambah parah? Ya, ini mungkin saja terjadi.

    Oleh sebab itu, cara efektif untuk meredakan atau mengatasi nyeri haid tentu saja dengan melakukan hal-hal yang bisa mengurangi stres.

    Setiap orang pasti punya caranya sendiri untuk menghilangkan stres. Menonton film, berjalan-jalan santai, atau sekadar melakukan meditasi bisa jadi pilihan cara mengurangi stres.

    Saat stres datang menyerang, Anda bisa mulai menarik napas dalam-dalam sambil diembuskan perlahan.

    Teknik pernapasan yang satu ini menjadi cara paing sederhana untuk mengusir stres dan meringankan beban di kepala.

    9. Minum air putih

    Dehidrasi atau kekurangan cairan adalah salah satu penyebab kram otot termasuk di perut.

    Minum air putih adalah solusi yang sangat bagus untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mencukupi asupan cairan tubuh menjadi kunci penting untuk meredakan kram perut saat haid.

    Dengan minum banyak air putih, tubuh terhindar dari kram yang menyakitkan. Selain air putih, Anda juga bisa minum jus murni tanpa tambahan gula untuk sebagai salah satu cara dalam meredakan nyeri haid.

    Jika berbagai cara ini tak juga meredakan nyeri haid Anda, barulah minum obat pereda nyeri. Obat golongan NSAID seperti ibuprofen yang dijual bebas di pasaran dapat Anda coba.

    Hanya saja, akan lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi dulu ke dokter untuk mencari tahu dosis yang tepat.

    Perlu Anda ketahui

    Sebenarnya, tidak ada cara ampuh untuk menghilangkan nyeri haid atau mestruasi. Namun, upaya-upaya yang bisa Anda lakukan setidaknya dapat membantu mengurangi atau meredakan nyeri haid agar tak mengganggu aktivitas harian.

    Itu adalah beberapa cara untuk membantu meredakan nyeri haid yang bisa Anda coba selain minum obat-obatan pereda nyeri.

    Anda bisa menyesuaikan cara apa yang paling tepat untuk Anda dalam mengatasi gejala PMS yang mungkin mengganggu Anda saat menstruasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 12/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan