Sebagian besar wanita di Indonesia biasanya memakai pembalut untuk menyerap darah menstruasi. Namun, tahukah Anda? Tampon juga bisa jadi pilihan, terutama jika Anda aktif bergerak. Apa itu tampon dan bagaimana cara pakainya? Yuk simak penjelasan berikut, ya!
Apa itu tampon?
Tampon adalah sejenis pembalut wanita berbentuk silinder yang terbuat dari kapas yang lembut. Gunanya sama seperti pembalut biasa, yaitu untuk menyerap aliran darah yang keluar saat sedang menstruasi.
Bedanya, jika pembalut dipasang di permukaan celana dalam untuk menampung darah yang keluar, cara pakai tampon perlu dimasukkan ke dalam lubang vagina untuk menyumbat sekaligus menyerap darah haid agar tidak keluar.
Benda ini didesain khusus dengan bentuk silinder agar mudah dimasukkan ke dalam vagina. Pada ujungnya terdapat sebuah benang untuk menariknya jika ingin dikeluarkan.
Mungkin beberapa wanita yang belum terbiasa akan bingung dan sulit menempatkannya ke dalam vagina. Namun tidak perlu khawatir, beberapa produk menyediakan aplikator untuk memudahkan Anda.
Umumnya, di Indonesia tidak banyak wanita yang menggunakan produk kewanitaan yang satu ini.
Masyarakat lebih memilih pembalut wanita saat menstruasi karena dirasa lebih praktis dan nyaman. Padahal jika sudah terbiasa, memakai tampon sebenarnya menyenangkan.
Bagaimana cara pakai tampon?
Bagi pemula, tampon adalah benda yang mungkin menakutkan untuk dipasang. Namun, Anda tidak perlu khawatir, langkah-langkah berikut bisa membantu.
1. Pastikan tangan bersih
Pastikan tangan Anda bersih sebelum memakai produk kewanitaan ini. Dianjurkan untuk mencuci tangan lebih dahulu sebelum memegang dan menggunakannya.
2. Gunakanlah yang baru dibuka
Hindari memakai tampon yang sudah terbuka karena bisa jadi ia sudah tidak steril. Gunakanlah yang baru dari kemasan yang masih tersegel dengan baik.
3. Periksa benang pada ujungnya
Sebelum digunakan, pastikan benang pada ujungnya benar-benar kuat dan tidak akan lepas. Caranya dengan menarik benang tersebut. Jika tidak mudah terlepas berarti ia cukup aman digunakan.
4. Posisikan tubuh dengan nyaman
Posisikan tubuh senyaman dan serileks mungkin saat akan memasukkan produk kewanitaan ini. Beberapa wanita memilih posisi jongkok mengangkat sebelah kaki dan menahannya pada tembok atau bangku.
5. Masukkanlah dengan hati-hati
Setelah menemukan posisi yang tepat dan nyaman, cara pakai tampon berikutnya adalah memasukkan benda tersebut. Bukalah bibir vagina Anda dengan satu tangan, lalu tangan lainnya memasukkan benda ini ke dalamnya.
Posisikan benang di bagian bawah lalu doronglah benda tersebut hingga masuk ke dalam lubang vagina. Agar tidak sakit, aturlah napas agar tubuh rileks saat melakukan ini.
6. Pastikan benang tetap berada di luar
Setelah dirasa tampon sudah masuk ke dalam vagina, dorong dengan menggunakan jari dan pastikan seluruh bagiannya telah masuk dengan sempurna. Sementara itu, pastikan ujung benangnya tetap berada di luar vagina.
Bagaimana cara mengeluarkan tampon?
Setelah mengetahui cara pakai tampon yang benar, selanjutnya Anda perlu mengetahui cara mengeluarkan tampon. Yuk, simak langkah-langkah berikut.
- Carilah posisi senyaman mungkin.
- Posisikan tubuh seperti saat hendak memasukkan tampon, yaitu dengan berjongkok atau duduk sambil mengangkat salah satu kaki.
- Carilah benang tampon yang berada di bagian luar vagina.
- Sambil menarik napas, tariklah benang tersebut hingga tampon keluar.
- Jika tampon tidak langsung keluar, cobalah untuk mengejan agar tampon terdorong.
Untuk mencegah tampon tersangkut di dalam vagina, maka sebelum memasukkannya, pastikan benang tampon cukup kuat dan tidak mudah putus.
Kapan tampon harus diganti?
Anda perlu mengganti tampon setiap 3 sampai 5 jam sekali. Oleh karena itu, hindarilah penggunaannya selama Anda tidur di malam hari.
Jika tetap ingin menggunakan selama tidur, pasanglah alarm setiap 3 jam agar Anda bangun untuk menggantinya.
Sangat tidak dianjurkan memakai produk kewanitaan ini lebih dari 6 jam karena berisiko menyebabkan penyakit.
Risiko kesehatan pada penggunaan tampon
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tampon memiliki risiko kesehatan jika Anda tidak cermat saat menggunakannya. Berikut ini beberapa masalah yang mungkin terjadi.
1. Munculnya luka pada vagina
Sebenarnya, tampon adalah benda yang lembut. Namun, jika tubuh Anda tidak rileks saat memasukkannya, akan muncul luka pada bagian dalam vagina. Luka ini bisa menimbulkan nyeri bahkan infeksi pada vagina jika tidak segera diobati.
2. Tampon tertinggal di dalam vagina
Pelajarilah cara pakai tampon yang benar. Pasalnya, pada beberapa kasus, benda ini bisa tertinggal di dalam vagina akibat benang penariknya terputus. Jika ini terjadi, segeralah ke unit gawat darurat terdekat.
3. Penyakit toxic shock syndrome
Jika lalai mengganti tampon, Anda berisiko mengalami toxic shock syndrome (TSS), penyakit langka akibat bakteri masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah.
Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan sebab angka kejadian penyakit ini cenderung langka.
Selain itu, tampon bukanlah penyebab satu-satunya sebab siapapun berisiko terkena penyakit ini, termasuk laki-laki dan wanita menopause.
Beberapa kekhawatiran saat pakai tampon
Kebanyakan wanita enggan memakai tampon karena sejumlah kekhawatiran berikut.
1. Apakah sakit saat memakai tampon?
Sebenarnya pakai tampon tidak sakit selama Anda tahu cara pakai tampon yang benar. Kuncinya, tubuh Anda rileks saat memasukkannya ke dalam vagina, serta posisi tampon pas agar tidak terasa mengganjal.
2. Apakah masih perawan setelah menggunakan tampon?
Tampon adalah benda yang dimasukkan ke dalam vagina. Namun, bukan berarti keperawanan Anda akan hilang jika menggunakannya.
Perlu Anda pahami bahwa hilangnya keperawanan hanya terjadi jika vagina dipenetrasi oleh penis saat berhubungan seks. Bukan karena memasukkan benda ke dalamnya, seperti tampon.
3. Apakah selaput dara robek jika pakai tampon?
Selaput dara adalah jaringan kulit yang sebenarnya memiliki semacam bukaan pada bagian tengahnya. Bukaan ini memungkinkan darah menstruasi keluar. Ia tidaklah menutupi seluruh lubang vagina seperti dugaan banyak orang.
Selain itu, selaput dara juga bersifat elastis sehingga bisa meregang. Jadi sangat kecil kemungkinannya selaput dara robek ketika memakai produk kewanitaan yang satu ini.
Pembalut atau tampon, mana yang lebih baik?
Baik pembalut maupun tampon keduanya memiliki kegunaan dan fungsi yang sama pada saat menstruasi, yaitu untuk menyerap darah haid yang keluar.
Meski jenis, bentuk, dan cara pemakaiannya berbeda, pembalut dan tampon punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Agar tidak bingung memilih, yuk simak penjelasan berikut.
1. Pembalut lebih cocok untuk Anda yang mudah lupa
Ukuran pembalut lebar dan panjang sehingga menutupi seluruh permukaan bawah celana dalam. Hal ini membuat Anda selalu ingat bahwa sedang haid sehingga rutin menggantinya.
Sementara, cara pakai tampon yang dimasukkan ke dalam vagina dan ukurannya yang kecil seringkali membuat Anda tidak sadar bahwa sedang haid.
Padahal salah satu hal yang penting yang perlu Anda ingat saat mengenakan tampon adalah jangan sampai lupa menggantinya. Jika Anda seorang yang pelupa lebih baik menggunakan pembalut.
2. Tampon lebih cocok untuk wanita yang aktif
Pembalut dipakai dengan cara ditempelkan ke celana dalam. Meskipun beberapa jenis pembalut sudah menyediakan sayap, tetapi daya lekat pembalut cenderung rendah sehingga sangat mudah bergeser jika Anda terlalu banyak bergerak.
Sementara itu, tampon dirancang khusus agar tetap tersangga oleh otot-otot vagina sehingga tidak mudah bergeser.
Bagi Anda yang ingin tetap bebas bergerak selama haid, tanpa harus khawatir pembalut bocor atau bergeser, tampon adalah pilihan yang tepat.
3. Pakai tampon lebih baik jika ingin berenang
Berenang saat haid mungkin enggan Anda lakukan. Apalagi saat darah haid sedang mengucur deras. Anda berpikir pastilah darah tersebut akan mengotori pakaian dan air kolam.
Lantas, bagaimana jika Anda diharuskan untuk melakukan kegiatan tersebut? Misalnya untuk mengikuti perlombaan. Nah, tampon bisa menjadi solusinya.
Saat memakai benda ini, Anda tetap bisa menjalankan aktivitas seperti berenang. Ini karena ia berfungsi menyumbat dan menyerap darah agar tak keluar dari lubang vagina.
4. Menggunakan tampon lebih menjaga penampilan
Ukuran pembalut yang lebar dan tebal mungkin akan mengganggu penampilan, terutama saat menggunakan celana yang ketat. Anda akan ketahuan bahwa sedang haid dan memakai pembalut.
Sementara itu, cara pakai tampon adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina. Itu sebabnya, tampon tidak akan terlihat dari luar. Anda bisa tetap tampil percaya diri meskipun mengenakan celana ketat saat haid.
5. Tampon lebih mudah dibawa saat bepergian
Berbeda dengan pembalut, tampon berukuran sangat kecil. Panjangnya tidak lebih dari 3—5 cm.
Dengan ukuran tersebut dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam saku beserta aplikatornya. Anda akan lebih mudah membawanya saat bepergian atau traveling.
[embed-health-tool-ovulation]