backup og meta

Bedanya Obat yang Diminum Sebelum dan Setelah Makan

Bedanya Obat yang Diminum Sebelum dan Setelah Makan

Obat dan makanan mempunyai keterkaitan khusus. Tak heran, saat Anda diberi obat oleh dokter, dokter pasti akan memberikan saran agar Anda minum obat sebelum makan atau setelahnya.

Aturan minum ini tergantung dari jenis obat yang Anda konsumsi. Sebenarnya, apa yang membuat aturan minum obat harus seperti itu?

Obat akan berinteraksi dengan makanan

minum obat setelah makan

Obat dan makanan sama-sama masuk ke dalam sistem pencernaan Anda. Setelah Anda makan, organ-organ dan jaringan tubuh akan melakukan fungsinya untuk memproses makanan dalam saluran pencernaan.

Darah akan mengalir lebih banyak menuju organ yang sedang bekerja untuk memecah makanan. Pada saat yang sama, hati melepaskan empedu dan sel pada dinding lambung melepaskan asam lambung untuk memecah makanan.

Proses yang terjadi dalam pencernaan makanan ini dapat mendukung kerja obat, tapi juga bisa menghambatnya.

Jadi, penting bagi Anda untuk mengikuti petunjuk saat ingin minum obat. Untuk menghindari reaksi obat dan makanan, sebaiknya lakukan hal ini.

  • Ikuti petunjuk dokter tentang bagaimana aturan minum obat yang harus Anda lakukan.
  • Periksa petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
  • Hindari makanan atau minuman tertentu selama minum obat (jika ada).
  • Minum obat pada waktu yang sama setiap hari.
  • Minum obat dengan segelas air putih.

Mengapa ada aturan minum obat setelah makan?

minum obat setelah makan atau sebelum makan

Jika dokter meresepkan obat untuk diminum  setelah makan, artinya Anda harus mengonsumsi obat tersebut dalam waktu 30 menit setelah makan.

Beberapa obat (contohnya aspirin dan metformin) harus diminum setelah makan untuk mengurangi efek sampingnya.

Ada pula obat-obatan yang harus diminum setelah makan karena kerjanya akan lebih baik jika dicerna bersama makanan.

Berikut ini beberapa alasan mengapa banyak obat yang harus diminum setelah makan.

1. Mengurangi efek samping

Ada obat-obatan yang mempunyai efek samping berupa mual dan muntah, contohnya bromocriptine, allopurinol, dan madopar.

Selain itu, ada pula obat-obatan yang bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi lambung, gangguan pencernaan, dan tukak lambung.

Beberapa contohnya yakni aspirin, ibuprofen (atau obat nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) lainnya), dan obat steroid (prednisolon dan deksametason).

Oleh karena itu, lebih baik jika Anda minum beragam obat tersebut setelah makan guna mengurangi efek sampingnya.

2. Mendukung kerja obat

Pemberian obat setelah makan juga dapat mendukung kerja obat tertentu, contohnya obat antasida yang digunakan untuk mencegah heartburn penyakit asam lambung.

Gangguan pencernaan tersebut terjadi karena naiknya asam lambung yang dihasilkan saat makanan masuk ke lambung.

Antasida yang diminum setelah makan akan menetralisasi asam sehingga keluhan dapat berkurang.

3. Memastikan obat diserap tubuh dan tidak terbuang begitu saja

Makan setelah minum obat bisa membuat beberapa obat keluar dari tubuh dengan cepat. Beberapa obat tersebut yakni obat kumur, nystatin cair, dan gel miconazole untuk sariawan di dalam mulut.

Sebaliknya, keberadaan makanan dalam lambung dan usus dapat membuat penyerapan obat berjalan dengan baik.

Ini penting terutama jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang penyerapannya harus optimal, seperti obat HIV.

4. Membantu tubuh dalam mencerna makanan

Umumnya, pengidap diabetes akan diberikan obat yang fungsi utamanya adalah untuk membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam tubuh.

Obat-obatan diabetes ini akan mengatur serta mengontrol kadar gula dalam darah setelah makan, yang mana jumlahnya pasti akan tinggi.

Itu sebabnya obat-obatan untuk diabetes tipe 1 maupun biasanya harus diminum setelah makan.

Obat akan membantu tubuh dalam mengurangi kadar gula darah setelah makan serta mencegah hipoglikemia (gula darah rendah).

Mengapa ada aturan minum obat sebelum makan?

minum obat sebelum makan

Beberapa jenis obat perlu dikonsumsi saat perut Anda kosong. Berikut ini merupakan beberapa alasan yang mendasarinya.

1. Makanan dapat menghambat kerja obat

Kerja beberapa jenis obat mungkin bisa terhambat oleh makanan, sebab obat mempunyai jalur penyerapan yang sama dengan makanan yang Anda konsumsi.

Selain itu, makanan juga dapat membuat obat-obatan tertentu terurai terlalu cepat sebelum bisa diserap ke dalam aliran darah.

Contoh obat-obatan tersebut yakni flucloxacillin, oxytetracycline, dan penisilin V.

2. Makanan dapat meningkatkan penyerapan obat

Obat tertentu mungkin bisa diserap lebih banyak ketika ada makanan dalam tubuh Anda.

Tingginya kadar obat dalam tubuh dapat membuatnya terkumpul di dalam darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko timbulnya efek toksik (racun) terhadap tubuh.

3. Makanan meningkatkan keampuhan obat

Beberapa obat mungkin dapat bekerja lebih baik saat lambung Anda kosong. Biasanya, obat ini merupakan obat yang bekerja langsung pada lambung Anda.

Ambil contoh, hampir semua obat osteoporosis harus diminum sebelum makan, yaitu pada pagi hari sebelum sarapan. Obat-obatan tersebut di antaranya alendronic acid, disodium etidronate, dan sodium clodronate.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Meals and medicines. (2006). Retrieved 27 June 2022, from https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/meals-and-medicines

Medicines: before/ after food. (2017). Retrieved 27 June 2022, from http://www.myhealth.gov.my/en/medicines-before-after-food/

When should I take my medicines? (2019). Retrieved 27 June 2022, from https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/when-should-i-take-my-medicines

Why must some medicines be taken with or after food. (2021). Retrieved 27 June 2022, from https://www.nhs.uk/common-health-questions/medicines/why-must-some-medicines-be-taken-with-or-after-food/

Versi Terbaru

24/08/2022

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Aturan Minum Obat Resep Dokter yang Perlu Diperhatikan

Aturan Pakai Obat Kumur untuk Anak, Mulai dari Manfaat sampai Usia yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 24/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan