Terkadang, masih ada wanita yang salah cara memakai pembalut saat menstruasi. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, terutama jika ia baru pertama kali memakainya.
Namun, menerapkan aturan pakai pembalut yang salah bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan Anda. Jadi, mulailah terapkan cara memakai pembalut yang benar dan hindari kebiasaan buruk yang bisa merusak kesehatan.
Kebiasaan atau cara memakai pembalut yang salah
Pembalut adalah sebuah bantalan kapas empuk berbentuk persegi panjang yang dipakai di celana dalam wanita untuk menyerap darah yang keluar selama masa menstruasi.
Ada banyak jenis pembalut yang tersedia di pasaran. Ada pembalut sekali pakai atau kain (dapat digunakan kembali), kemudian ada pula yang menggunakan sayap dan yang tidak.
Di samping itu, ada juga pembalut yang tipis atau tebal, kemudian yang berukuran kecil, sedang, atau panjang yang ditandai dengan tulisan maxi atau overnight.
Apa pun jenis yang dipakai, Anda sebaiknya menghindari kebiasaan buruk atau cara memakai pembalut yang salah di bawah ini yang terbukti memberi efek buruk pada kesehatan.
1. Menggunakan pembalut yang telah lama disimpan di tas
Hampir semua wanita menyimpan pembalut dalam tas mereka untuk berjaga-jaga jika suatu saat menstruasi datang ketika ia sedang tak di rumah.
Namun, tahukah Anda kalau pembalut yang telah disimpan selama berbulan-bulan itu ternyata berbahaya?
Meskipun secara kemasan bentuknya tidak rusak dan masih terlihat bersih, pembalut yang didiamkan lama di suatu tempat nyatanya dapat menyerap kotoran dan bakteri di sekitarnya.
Jika pembalutnya digunakan, hal ini bisa menyebabkan iritasi atau infeksi pada vagina dan vulva. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan pembalut yang baru.
Jika ingin menyimpannya di dalam tas, ganti persediaannya secara berkala. Anda juga bisa menyimpannya di kotak khusus agar terhindar dari kotoran dan bakteri.
2. Tidak mengganti pembalut setelah memakai berjam-jam
Salah satu cara memakai pembalut yang aman adalah menggantinya dalam kurun waktu tertentu. Normalnya, Anda perlu mengganti pembalut setiap 3—4 jam sekali.
Ini termasuk jika darah yang keluar hanya sedikit atau Anda menggunakan pembalut dengan daya ultra serap yang super.
Namun, jika darah menstruasi sedang keluar banyak-banyaknya, Anda perlu mengganti pembalut lebih sering dari waktu tersebut untuk menghindari kebocoran.
Pembalut yang “penuh” dan dibiarkan terlalu lama akan membuat vagina menjadi lembap. Vagina yang lembap akan menjadi tempat bakteri serta jamur berkembang biak.
Bakteri tersebut bisa menyebabkan gatal, terasa seperti terbakar, kemerahan dan/atau bengkak, keputihan tidak normal, hingga kulit melepuh akibat iritasi atau infeksi pada vagina.
3. Tidak membersihkan vagina saat mengganti pembalut
Banyak wanita yang menjadi malas dan enggan membersihkan vagina saat menstruasi. Kebanyakan dari mereka memilih membersihkannya saat menstruasi usai.
Jelas ini merupakan kebiasaan atau cara memakai pembalut yang salah. Melansir CDC, menjaga kebersihan vagina saat menstruasi bisa membantu mencegah infeksi, mengurangi bau vagina, serta membuat Anda tetap nyaman.
Agar tetap bersih, Anda disarankan untuk membilas area miss v dengan air sebelum menggunakan pembalut yang baru. Usaplah dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.
Anda pun tidak disarankan untuk membersihkan vagina dengan sabun. Sebab, hal ini dapat mengubah pH vagina dan menyebabkan infeksi jamur atau vaginosis bakterialis.
Setelah membersihkan vagina, jangan lupa untuk mengeringkannya sebelum memakai pembalut kembali. Hal ini untuk menghindari bakteri dan jamur berkembang biak.
Bagaimana cara memakai pembalut yang benar?
Penting untuk menghindari kebiasaan buruk memakai pembalut di atas agar terhindar dari risiko kesehatan yang tak diinginkan.
Selain itu, pilihlah pembalut yang sesuai dengan kebutuhan Anda agar aman dan nyaman saat digunakan.
Misalnya, saat darah menstruasi sedang sedikit, Anda bisa menggunakan pembalut yang kecil (pantyliner). Sementara pembalut maxi bisa Anda gunakan ketika darah menstruasi sedang banyak-banyaknya.
Pembalut kain (reusable pads) bisa menjadi pilihan bila Anda memiliki alergi terhadap pembalut sekali pakai, punya perhatian pada masalah lingkungan, atau ingin menghemat uang.
Apa pun jenis yang Anda pakai, Anda bisa menerapkan cara memakai pembalut yang tepat seperti di bawah ini.
- Untuk pembalut sekali pakai, buka kemasan pembalut. Lalu, lepaskan lapisan yang menutupi perekat di bagian bawah pembalut dan sayapnya (jika menggunakan produk yang bersayap).
- Pasang dan rekatkan pembalut di bagian tengah atau selangkangan celana dalam Anda.
- Jika Anda menggunakan pembalut bersayap, rekatkan sayap ke bagian bawah dari selangkangan celana dalam Anda hingga pembalut tampak seperti sedang membungkusnya.
- Jika pembalut sudah merekat dengan baik pada celana dalam, Anda bisa menggunakan celana dalam tersebut seperti biasa.
Cara melepas pembalut
- Untuk melepas pembalut, Anda hanya perlu melepaskan rekatan dari celana dalam. Cuci kemudian gulung pembalut dengan bagian yang terdapat darah di dalamnya. Bungkus pembalut dengan plastik atau kertas, kemudian buang ke tempat sampah.
- Untuk yang berjenis kain, cuci pembalut setiap habis dipakai dan pastikan sudah dalam kondisi kering saat akan digunakan kembali.
Beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memakai pembalut
Selain menerapkan cara memakai yang tepat seperti di atas serta menghindari kebiasaan buruknya, Anda perlu memperhatikan beberapa hal lain saat pakai pembalut.
Berikut adalah beberapa hal yang dimaksud.
- Jangan membuang pembalut ke dalam toilet. Pembalut yang menumpuk akan membuat toilet mampet dan menjadi sampah polutan setelahnya.
- Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah memegang pembalut wanita yang telah digunakan.
- Jangan gunakan pembalut yang sudah kedaluwarsa karena dapat menyebabkan infeksi dan iritasi pada vagina.
- Jangan menggunakan pembalut yang mengandung pewangi karena lebih mungkin menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada vagina dan vulva.
Selain pembalut, Anda juga bisa mempertimbangkan menggunakan tampon atau menstrual cup saat menstruasi. Apa pun itu, pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Praktikkan pula cara memakai produk-produk tersebut dengan tepat untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.
[embed-health-tool-ovulation]