Ketika Anda mulai mengonsumsi susu lagi, tubuh Anda tidak memiliki cukup enzim laktase untuk mencerna laktosa.
2. Penyakit pencernaan
Penyebab intoleransi laktosa sekunder berasal dari penyakit pada saluran pencernaan (terutama penyakit Celiac, penyakit Crohn), efek samping operasi atau pembedahan, cedera pada perut, atau konsumsi obat tertentu.
Penyakit gastroenteritis (muntaber) akibat infeksi virus juga dapat memicu intoleransi laktosa selama 1 – 2 minggu.
Ini lantaran infeksi dan kekurangan zat besi selama Anda muntaber dapat mengganggu kerja pencernaan dan penyerapan laktosa. Akibatnya, kerja usus kecil akan terganggu dalam memproduksi enzim laktase.
Kabar baiknya, jenis intoleransi ini hanya berlangsung sementara dan biasanya akan pulih begitu pemicunya dihentikan atau disembuhkan.
3. Bawaan lahir
Pada beberapa kasus, penyebab intoleransi laktosa berasal dari usus halus yang belum berkembang sempurna. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur.
Namun, kondisi intoleransi laktosa bawaan lahir (kongenital) umumnya berlangsung sementara.
Melansir Department of Health, Australia, intoleransi laktosa kongenital bisa hilang sendiri seiring bertambahnya usia bayi dan dengan perawatan yang tepat.
Produksi enzim laktase pada bayi prematur memang cenderung rendah. Meski begitu, kasus intoleransi laktosa bawaan lahir terbilang cukup langka.
4. Kelainan genetik
Faktor genetik rupanya turut berperan dalam intoleransi laktosa.
Beberapa orang bisa saja memiliki atau mewarisi kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan tubuhnya dalam menghasilkan enzim laktase.
Kelainan pada gen-gen tertentu membuat tubuh Anda tidak memproduksi laktase sama sekali atau hanya menghasilkannya dalam jumlah kecil.
Akan tetapi, seperti intoleransi laktosa kongenital, kondisi ini juga tergolong sangat langka.
Makanan yang menyebabkan intoleransi laktosa
Makanan (khususnya susu dan berbagai produknya) sebenarnya bukanlah penyebab intoleransi laktosa, melainkan pemicunya.
Untuk mencegah timbulnya gejala gangguan pencernaan, berikut deretan makanan dan minuman yang perlu Anda batasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar