backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Susu VS Yogurt, Mana yang Lebih Menyehatkan Tubuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Susu VS Yogurt, Mana yang Lebih Menyehatkan Tubuh?

    Susu dan yogurt adalah dua minuman poipuler yang dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Meski terbuat dari bahan yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Bila dilihat nutrisinya, mana yang lebih sehat untuk tubuh? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

    Nutrisi susu dan yogurt

    Susu merupakan hasil perahan binatang ternak, umumnya sapi atau kambing. Meski begitu, minuman yang umumnya berwarna putih ini bisa juga berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai atau almond. Sementara itu, yogurt merupakan susu yang kemudian difermentasikan dengan ditambahkan bakteri baik.

    Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, susu sapi segar mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, natrium, vitamin A, B, C, dan D. Semua kandungan nutrisi tersebut dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi serta menjaga tekanan darah tetap normal.

    Kandungan nutrisi yogurt tidak berbeda jauh dengan susu sapi, yakni kalsium, zat besi, dan beragam vitamin A, B, C, serta D. Namun, yogurt diperkaya juga dengan probiotik atau bakteri baik yang hidup di sistem pencernaan. Untuk itulah, yogurt sangat menyehatkan sistem pencernaan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh.

    Mana yang lebih sehat antara susu dan yogurt?

    berhenti minum susu

    Baik susu maupun yogurt, keduanya sama-sama memberikan manfaat bagi tubuh. Jadi, Anda bebas memilih mana yang ingin Anda nikmati. Contohnya, meminum segelas susu untuk sarapan atau membuat yogurt buah sebagai camilan di siang hari.

    Meski menyehatkan, minum susu atau makan yogurt tetap ada batasannya. Keduanya mengandung kalori yang jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko naiknya berat badan. Selain itu, kandungan lemak jenuhnya juga cenderung tinggi sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi terlalu banyak.

    Dalam satu hari, anak-anak diperbolehkan minum susu sebanyak 2 gelas ukuran 250 ml dan orang dewasa 3 gelas susu dengan ukuran yang sama. Sementara untuk yogurt, anak berusia di atas 9 tahun diperbolehkan makan sebanyak 750 gram yogurt per hari atau setara dengan 3 cangkir kecil.

    Pilihan jenis yogurt dan susu yang tepat

    anak minum susu sapi

    Bukan hanya porsinya saja, pilihan susu dan yogurt juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya, susu untuk orang yang ingin diet dan orang dengan penyakit diabetes. Susu yang direkomendasikan untuk orang dengan kondisi ini adalah susu rendah lemak (skim milk).

    Kemudian, Anda juga perlu mencari tahu apakah susu tersebut dipasteurisasi atau tidak. Susu yang dipasteurisasi terbilang paling aman karena sudah melewati proses pemanasan untuk membunuh bakteri di dalam susu.

    Begitu pula ketika Anda berniat membeli yogurt. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Meski tekstur dan rasa juga jadi faktor penentu, perhatikanlah jenis dan label kemasan yogurt.

    Anda lebih baik memilih greek yogurt ketimbang yogurt biasa. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk memilih plain yogurt karena bisa Anda tambahkan sendiri buah-buahan yang Anda sukai.

    Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang bisa menikmati susu dan yogurt dengan aman. Orang dengan intoleransi laktosa susu sapi, sebaiknya tidak minum susu sapi. Susu bisa diganti dengan susu almond atau susu kacang.

    Meski begitu, orang dengan intoleransi laktosa bisa mengonsumsi yogurt. Meski terbuat dari susu, kandungan laktosa pada yogurt cukup rendah.

    Bila orang dengan intoleransi laktosa memakan yogurt dan tidak menimbulkan gejala, ia boleh menikmati yogurt sambil tetap diawasi. Sebaliknya, jika gejala tetap timbul, sebaiknya orang tersebut memilih yogurt berbahan dasar susu almond atau kedelai agar lebih aman.

    Sumber foto: Food and Nutrition.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan