backup og meta

Berbagai Penyebab Pegal Linu Beserta Cara Ampuh Mengatasinya

Berbagai Penyebab Pegal Linu Beserta Cara Ampuh Mengatasinya

Otot yang sehat memungkinkan Anda bergerak dan beraktivitas dengan bebas. Namun, penggunaan otot yang berlebihan dan tidak tepat berpotensi menjadi penyebab badan terasa pegal dan linu.

Seperti apa sih, rasanya saat pegal linu? Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai salah satu gejala gangguan muskuloskeletal yang umum terjadi ini serta berbagai tips untuk mengatasinya.

Badan pegal linu, kondisi kesehatan yang dialami banyak orang

badan mudah pegal

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami badan yang terasa pegal dan linu. Bahkan, tidak hanya sekali, mungkin kondisi yang menyerang sistem gerak ini kerap muncul kembali.

Pegal linu bisa terjadi pada area tertentu, misalnya pada kaki, tangan, leher, atau menyebabkan sakit punggung dan pinggang saja. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa terasa pada sekujur tubuh Anda, mulai yang terasa ringan hingga yang cukup parah.

Meski pegal linu bisa reda dengan sendirinya atau hanya terjadi dalam waktu singkat, terkadang rasa pegal juga bisa bertahan hingga berbulan-bulan lamanya.

Umumnya, pegal linu berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot yang berlebihan, atau terjadinya masalah pada sistem otot akibat olahraga maupun aktivitas fisik lain yang dilakukan secara berlebihan.

Rasa sakit yang muncul biasanya mulai terasa saat Anda sedang melakukan aktivitas fisik tertentu, atau tepat setelah Anda berhenti melakukannya.

Namun, pegal linu juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami suatu masalah kesehatan. Sebagai contoh, infeksi atau berbagai penyakit lain yang memengaruhi jaringan penghubung di seluruh tubuh.

Penyebab tubuh mengalami pegal linu

Penyebab tubuh Anda mengalami pegal dan linu tentu bervariasi. Bahkan, pegal dan linu pada area tubuh yang berbeda mungkin disebabkan oleh hal yang berbeda pula.

Berikut merupakan beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab tubuh Anda mengalami pegal linu.

1. Cedera otot

Keseleo atau cedera otot yang menyerang tendon atau ligamen biasanya menyerang area kaki. Kondisi ini bisa menjadi penyebab pegal dan linu.

Tingkat keparahannya bervariasi, ada otot yang hanya meregang, tapi ada juga yang sampai robek sebagian maupun seluruhnya.

Biasanya, keseleo terjadi karena jatuh, pergerakan memutar yang tak disengaja, atau cedera saat berolahraga.

2. Aktivitas fisik yang berlebihan

bahaya olahraga kardio terlalu sering dan berlebihan

Olahraga memang baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, saat Anda melakukannya secara berlebihan, kegiatan ini justru berpotensi menyebabkan pegal linu.

Hal ini juga bisa terjadi apabila Anda melakukan pekerjaan yang memaksa tubuh melakukan aktivitas fisik yang berat. Apalagi, jika Anda melakukan gerakan yang sama berulang kali secara ekstrem.

3. Postur tubuh yang buruk

Dalam kegiatan sehari-hari, ada aktivitas yang mungkin tanpa disadari membuat Anda mempraktikkan postur tubuh yang buruk. Padahal, kebiasaan ini dapat memberikan tekanan pada otot tertentu sehingga tubuh mengalami pegal linu.

Sebagai contoh, kebiasaan duduk dengan punggung membungkuk ke depan atau kebiasaan berdiri dengan bertumpu pada salah satu kaki saja bisa menimbulkan rasa pegal dan linu.

Untuk menghindari kondisi ini, penting bagi Anda untuk selalu mempraktikkan postur tubuh yang baik.

4. Stres

Baik stres fisik maupun mental, keduanya sama-sama memicu tekanan pada otot-otot dalam tubuh. Tanpa disadari, tubuh Anda akan secara tiba-tiba (refleks) melindungi tubuh dari cedera maupun rasa sakit.

Hal tersebut bisa menyebabkan otot menjadi tegang sehingga rasa pegal pun muncul. Akan tetapi, setelah stres mereda, perlahan rasa pegal dan linu pun hilang.

5. Posisi yang tidak tepat saat berhubungan seks

Salah satu penyebab pegal dan linu ialah hubungan seksual dengan posisi yang salah. Posisi seks yang tidak nyaman dapat menekan otot-otot pada bagian tubuh tertentu sehingga menyebabkan pegal-pegal.

Salah satu contohnya yaitu posisi bercinta yang mengharuskan Anda atau pasangan menekukkan badan, menggantung kaki, atau mengangkat kaki. Ditambah lagi, terlalu lama mempraktikkan gaya seks tertentu juga bisa bikin badan pegal-pegal.

6. Masalah kesehatan lain

Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, ada pula masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan pegal linu, di antaranya:

Tips mengatasi badan pegal dan linu

laki-laki pegal karena kekurangan vitamin C

Meski pegal linu merupakan kondisi yang sudah umum dan bisa membaik dengan sendirinya, bukan berarti Anda tidak perlu mengatasi kondisi yang sering menimbulkan rasa tak nyaman ini.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika ingin meredakannya.

1. Minum obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri yang bisa digunakan untuk mengatasi badan pegal-pegal yakni obat tepercaya dengan formula efektif yang memiliki kandungan ibuprofen dan paracetamol.

Kandungan dalam kedua obat antiradang nonsteroid ini relatif ringan dan aman jika dibandingkan dengan jenis obat-obatan pereda nyeri lainnya.

Ibuprofen dan paracetamol bekerja pada reseptor atau saraf sensoris, tempat penerimaan rangsangan inflamasi (peradangan), nyeri, atau pegal.

Jika saraf sensoris mendapat sinyal rangsangan inflamasi, kedua obat tersebut dapat menghalangi atau mencegahnya sehingga nyeri tidak terjadi.

Ibuprofen dan paracetamol akan menghambat enzim siklooksigenasi sehingga mampu mencegah terbentuknya prostaglandin. Prostaglandin sendiri merupakan zat kimia yang dapat memicu pegal dan linu di dalam tubuh.

Obat-obatan pereda nyeri biasanya dapat dibeli secara bebas di apotek. Namun, biasanya obat-obatan ini tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

Jika kondisi Anda tidak segera membaik setelah mengonsumsi obat-obatan ini, segera periksakan diri ke dokter.

2. Lakukan peregangan otot

Salah satu cara meredakan pegal linu yang direkomendasikan oleh Family Doctor yakni melakukan peregangan otot. Prinsipnya yaitu semakin lentur otot, semakin berkurang kemungkinan otot tersebut menjadi kaku.

Oleh karena itu, lakukan kegiatan yang bisa melenturkan otot. Salah satu yang paling mudah dilakukan ialah stretching atau peregangan otot yang bisa Anda lakukan kapan dan di mana saja.

Namun, pastikan untuk melakukan kegiatan ini secara perlahan agar tidak memperparah rasa sakit, nyeri, dan pegal-pegal. Terutama kalau Anda cenderung kurang bergerak setiap harinya karena terlalu banyak duduk.

3. Kompres atau berendam air hangat

Saat digunakan untuk bekerja terus-terusan, otot mungkin akan menerima banyak tekanan. Hal tersebut juga bisa terjadi saat Anda kurang menggerakkan otot-otot. Akibatnya, otot menjadi tegang, kaku, dan terasa nyeri.

Untuk membantu meredakan atau mengatasi pegal linu yang terjadi akibat kaku otot, Anda bisa menggunakan kompres atau berendam air hangat. Hawa panas yang meresap dalam kulit bisa mengurangi ketegangan dan tekanan pada otot.

Bila menggunakan kompres, Anda bisa menempelkan kompres hangat pada area tubuh yang terasa pegal selama kurang lebih 20 menit. Bila Anda memilih berendam, cukup siapkan air hangat dan berendamlah selama beberapa menit.

Ingat, jangan terlalu memaksakan otot untuk bekerja keras setiap hari. Berilah jeda setidaknya 1–2 hari sebelum kembali melakukan olahraga.

4. Banyak minum air

minum es saat haid

Sebagian besar komponen tubuh terdiri dari air. Jadi, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan setiap hari. Kebutuhan cairan bisa terpenuhi dengan cara mengonsumsi air putih, jus buah segar, atau buah dan sayuran.

Jika Anda merasakan kondisi ini, salah satu tips yang sangat dianjurkan untuk meredakannya yakni meningkatkan asupan cairan. Asupan air dan mineral akan menutrisi otot sehingga otot dapat bekerja dengan normal.

Dengan terus mencukupi kebutuhan cairan harian, Anda dapat mencegah pegal dan nyeri bertambah parah.

5. Lakukan terapi atau pijatan

Salah satu perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk meredakan atau mengatasi pegal linu yaitu pijat.

Anda bisa melakukan pijatan lembut dengan minyak esensial, pijat refleksi (mengencangkan titik tekanan di kaki, tangan, dan telinga), pijat shiatsu, atau thai massage.

Semua terapi dan pijatan bertujuan untuk melemaskan otot yang kaku, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi stres. Semua manfaat ini ampuh untuk meredakan keluhan Anda.

Meski begitu, pijatan hanya boleh dilakukan pada beberapa bagian tubuh, seperti tangan dan kaki. Bila Anda mengalami pegal pada area bahu, punggung, atau tulang belakang, sebaiknya hindari perawatan ini.

Tenaga yang memijat Anda belum tentu mengetahui kondisi kesehatan tulang belakang Anda. Sering kali, peringatan ini diabaikan sehingga terjadi pergeseran pada tulang dan saraf pun terjepit.

Jika pegal linu terasa sangat mengganggu, periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Muscle Pain. (2021). Mayo Clinic. Retrieved February 25, 2022, from  https://www.mayoclinic.org/symptoms/muscle-pain/basics/causes/sym-20050866

Muscle Aches. (2021). Medlline Plus. Retrieved February 25, 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/003178.htm

Ice Packs vs. Warm Compresses For Pain. (n.d.). Johns Hopkins Medicine. Retrieved February 25, 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/ice-packs-vs-warm-compresses-for-pain

Sore Muscle from Exercise. (2020). American Academy of Family Physician. Retrieved February 25, 2022, from https://familydoctor.org/sore-muscles/

Muscle Pain: Possible Causes. (2021). Cleveland Clinic. Retrieved February 25, 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17669-muscle-pain/possible-causes

 

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Kaki Pegal Setelah Beraktivitas? Coba Foot Massage Sendiri Di Rumah

Pijat Setelah Olahraga Ternyata Bisa Bikin Pegal-Pegal Hilang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan