Anda mungkin kesulitan mencari perbedaan flu dan sinusitis karena kedua kondisi tersebut tampak serupa. Namun, ternyata ada beberapa hal yang membedakan flu dari sinusitis, begitu pula sebaliknya. Agar tak lagi tertukar maupun menganggap flu dan sinusitis adalah dua hal yang sama, mari kenali perbedaan berikut ini.
Perbedaan gejala flu dan sinusitis
Untuk memahami perbedaan antara flu dan sinusitis, pertama-tama Anda perlu mengetahui tanda-tanda dan gejala masing-masing kondisi tersebut.
Gejala flu
Bila Anda hanya terserang flu biasa, biasanya Anda perlu bersahabat akrab dengan tisu hanya untuk beberapa hari saja.
Ya, pada umumnya, pilek akan sembuh sendirinya setelah sepuluh hari atau bahkan kurang dari itu. Tanda-tanda dan gejala flu adalah sebagai berikut:
- sakit tenggorokan,
- batuk-batuk,
- sakit kepala,
- hidung tersumbat,
- bersin-bersin,
- lemas,
- hidung berair,
- bengkak pada rongga hidung, dan
- demam.
Flu biasanya dimulai dengan sakit tenggorokan yang biasanya akan hilang setelah 1-2 hari.
Suara sengau, hidung berair, hidung tersumbat, bersin dan batuk umumnya juga hilang setelah 4-5 hari.
Pada orang dewasa, demam yang menyertai flu biasanya jarang terjadi. Lain ceritanya dengan anak-anak, biasanya anak-anak terkena demam yang disertai pilek.
Saat pilek, hidung Anda akan berair dipenuhi oleh cairan dari rongga hidung selama beberapa hari.
Setelah itu, cairan ini akan mengental dan warnanya menjadi lebih gelap. Tak perlu khawatir karena ingus kental ini terjadi secara natural.
Perlu diingat, cairan hidung yang mengental tak selalu berarti Anda terkena flu.
Gejala sinusitis
Umumnya, jika lebih dari sepuluh hari flu Anda belum kunjung sembuh, periksalah ke dokter karena bisa jadi Anda terjangkit sinusitis.
Namun terkadang, ada beberapa kondisi flu yang gejalanya berlangsung lebih lama. Perlu dipahami bahwa tidak semua pilek akan berakhir menjadi sinusitis.
Beberapa perilaku Anda ketika flu mungkin dapat menyebabkan sinusitis.
Contohnya, saat Anda pilek, Anda mungkin sering sekali menyentuh hidung Anda, di mana mungkin saja bakteri-bakteri di tangan Anda masuk ke dalam sinus.
Kuncinya, kenali perbedaan gejala flu dan sinusitis agar bisa mengetahui kondisi apa yang Anda alami.
Secara umum, tanda-tanda Anda terserang sinusitis adalah sebagai berikut:
- terasa ada tekanan di sinus (di belakang mata dan pipi),
- hidung berair yang terjadi lebih dari seminggu,
- sakit kepala yang terasa makin parah,
- demam,
- batuk-batuk,
- sulit bernapas,
- ingus kental berwarna kuning atau hijau pada hidung Anda atau pada tenggorokan,
- kelelahan, hingga
- berkurangnya kemampuan untuk mencium aroma.
Perbedaan penyebab flu dan sinusitis
Selain melalui tanda dan gejala, Anda juga bisa membedakan flu dan sinusitis dari penyebab. Berikut ini adalah penjelasan soal perbedaan penyebab flu dan sinusitis.
Penyebab flu
Mayo Clinic menyebutkan bahwa flu dapat disebabkan oleh berbagai macam virus. Namun, virus yang paling umum menjadi penyebab flu adalah rhinovirus.
Virus ini dapat menular melalui droplet di udara dari satu orang ke satu orang lainnya. Seseorang yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus juga berisiko tertular.
Penyebab sinusitis
Seperti yang telah disebutkan, flu yang tak kunjung sembuh bisa berujung pada sinusitis. Namun, tidak semua penyebab sinusitis adalah virus.
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan sinusitis, khususnya sinusitis yang tak kunjung sembuh atau kronis.
Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan sinusitis kronis adalah:
- polip hidung,
- kelainan septum (dinding di antara lubang hidung),
- infeksi saluran pernapasan,
- kondisi medis lainnya, seperti fibrosis kistik dan HIV, serta
- alergi.
Perbedaan pengobatan flu dan sinusitis
Gejala dan penyebab yang berbeda membuat pengobatan serta penanganan flu dan sinusitis berbeda pula.
Berikut perbedaan pengobatan pada flu dan sinusitis.
Pengobatan flu
Penyebab flu biasanya adalah virus. Jadi, pengobatan untuk mengatasi flu bukan dengan antibiotik.
Flu bisa saja diatasi dengan obat-obatan tanpa resep dokter. Obat tersebut ditargetkan untuk meringankan tanda-tanda kesehatan yang spesifik, misalnya:
- sakit kepala,
- hidung tersumbat, dan
- demam.
Selain itu, Anda disarankan untuk banyak minum air putih dan beristirahat. Dua cara ini terbukti ampuh mengobati flu yang Anda alami.
Metode alternatif tambahan yang mungkin bisa Anda lakukan adalah sinus irrigation, yaitu metode untuk mengeluarkan cairan-cairan pada rongga hidung Anda.
Biasanya, orang-orang yang terserang pilek akan merasa lebih baik setelah melalui proses ini.
Pengobatan sinusitis
Hampir sama dengan flu, sinusitis juga bisa mereda dengan sendirinya tanpa obat-obatan apapun. Namun, sinusitis yang disebabkan oleh bakteri dapat sembuh lebih cepat dengan antibiotik.
Selain itu, Anda bisa menggunakan metode di bawah ini untuk meredakan gejala sinusitis.
- Sinus irrigation dapat membantu Anda meringankan tanda-tanda kesehatan yang mengganggu sambil menunggu antibiotik bekerja membunuh kuman-kuman penyebab sinusitis.
- Steroids, obat-obat penghilang hidung tersumbat, atau obat-obatan yang dapat dibeli tanpa resep dokter lain juga dapat membantu Anda mengatasi keadaan Anda.
Meskipun begitu, jika sinusitis tidak kunjung sembuh setelah mengonsumsi antibiotik, datanglah ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Ada orang yang bisa terserang sinusitis berkali-kali. Biasanya, risiko terkena sinusitis bertambah jika Anda memiliki alergi, atau bila Anda merokok.
Pada kasus sangat serius, ketika antibiotik atau pengobatan-pengobatan lain tidak mempan lagi, Anda mungkin memerlukan operasi sinus.
Flu dan sinusitis bisa dibilang memiliki perbedaan yang tipis.
Jika masih ragu atau bingung dalam membedakan kondisi Anda, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan saran pengobatan terbaik.