backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Bahaya Melakukan Vaginal Douche, Wanita Wajib Tahu!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/09/2023

7 Bahaya Melakukan Vaginal Douche, Wanita Wajib Tahu!

Merawat dan menjaga kesehatan vagina tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Wanita harus tahu betul apa saja manfaat dan risiko setiap bentuk perawatan yang tersedia. Lalu, bagaimana dengan vaginal douche? Apakah Anda sering melakukannya atau Anda belum pernah mendengar metode ini? Untuk mengetahui selengkapnya, simak ulasan berikut ini. 

Apa itu vaginal douche?

Vaginal douche adalah cara mencuci vagina dengan menyemprotkan air atau larutan khusus ke dalam saluran vagina.

Hal ini biasanya dilakukan dengan alat khusus berupa kantong dan selangnya.

Larutan yang dipakai untuk membersihkan vagina umumnya dibuat dari campuran air, cuka, dan baking soda.

Namun, saat ini banyak larutan douche yang mengandung parfum dan bahan kimia lainnya.

Untuk memakai douche vagina, larutan yang disebut di atas perlu dimasukkan ke dalam kantong douche. Lalu, larutan tersebut disemprot ke dalam vagina melalui selang.

Metode tersebut diyakini dapat menjangkau seluruh bagian vagina hingga ke dalam, misalnya dinding vagina.

Apakah wanita perlu melakukan vaginal douche?

ph vagina

Pada dasarnya, Anda tidak perlu melakukan vaginal douche. Vagina Anda memiliki cara sendiri untuk membersihkan diri dan menangkal bakteri.

Kebiasaan vaginal douche pertama kali diperkenalkan di Perancis. Arti kata douching sendiri diambil dari bahasa Perancis, artinya membasuh atau mengairi.

Sekitar satu dari lima orang wanita melakukan vaginal douche. Ini karena douching bisa memberikan sugesti seolah-olah vagina Anda jadi terasa lebih bersih dan segar.

Selain itu, cairan pembersih kewanitaan juga biasanya mengandung pewangi sehingga vagina pun jadi harum setelah douching.

Banyak juga orang yang percaya kalau membersihkan vagina dengan cara ini mampu membunuh bakteri dan jamur, mencegah penyakit kelamin, serta menjaga vagina tetap wangi dan segar.

Namun kenyataannya, tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan vaginal douche mampu menjaga kesehatan vagina dan mencegah penyakit.

Adakah risiko dan bahaya vaginal douche?

bentuk vagina

Berbagai penelitian melaporkan bahwa vaginal douche meningkatkan risiko kesehatan bagi sistem reproduksi Anda. 

Fakta ini juga yang menyebabkan tidak ada dokter atau tenaga kesehatan yang menyarankan metode ini.

Berikut adalah empat risiko terbesar vaginal douche bagi organ intim wanita.

1. Infeksi bakteri vagina

Pada vagina yang sehat, terdapat bakteri baik dan bakteri jahat dalam jumlah yang seimbang.

Keseimbangan bakteri inilah yang akan menjaga tingkat keasaman atau pH normal vagina. Area kewanitaan memang harus cukup asam guna mencegah iritasi dan infeksi.

Kondisi yang ideal bagi vagina ini bisa terganggu jika Anda melakukan vaginal douche. Keseimbangan bakteri di vagina akan rusak, dan justru memicu pertumbuhan bakteri jahat.

Alhasil, infeksi bakteri vagina (bacterial vaginosis)akan terjadi. Bahkan, melansir Cleveland Clinic, douching diketahui akan menghilangkan bakteri baik yang secara alami ada di dalam vagina.    

2. Penyakit radang panggul

Jika pada area kewanitaan Anda bakteri jahat sudah tumbuh cukup banyak, vaginal douche justru akan mendorong bakteri-bakteri tersebut masuk ke organ dalam.

Pasalnya, bakteri jahat yang ada di sekitar bibir vagina bisa terdorong masuk hingga ke dalam rahim, saluran tuba falopi, serta indung telur Anda, dan menyebabkan infeksi.

Hal ini memicu penyakit radang panggul. Bahkan, rutin melakukan vaginal douche meningkatkan peluang Anda mengidap radang panggul hingga 73%.

Adapun penyakit ini bisa membuat wanita mengalami kerusakan saluran tuba falopi dan organ di area panggul lainnya sehingga Anda sulit hamil.

3. Masalah kehamilan

Vaginal douche diketahui bisa membuat Anda lebih sulit hamil. Selain itu, douching juga berisiko menyebabkan kehamilan ektopik (janin tumbuh di luar rahim).

Kehamilan ektopik terjadi saat pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di luar rahim, yaitu di saluran tuba falopi. 

Kemungkinannya mencapai 76% jika Anda rutin vaginal douche. Ini karena kondisi ideal bagi sistem reproduksi Anda sudah terganggu.

Lebih jauh, douching vagina saat hamil juga bisa memicu berbagai komplikasi kehamilan. Komplikasi yang paling sering dilaporkan yaitu bayi lahir prematur dan berat badan bayi lahir rendah.

4. HPV

Vaginal douche bisa membuat vagina jadi lebih mudah diserang infeksi virus. Salah satu jenis virusnya, yaitu human papillomavirus (HPV). Penularan HPV bisa terjadi lewat hubungan seksual. 

Menurut sebuah penelitian dalam The Journal of Infectious Diseases, douching bisa menimbulkan lecet pada sel epitel atau mengganggu keseimbangan bakteri di dalam vagina dan meningkatkan risiko penularan HPV.   

Bila terlambat ditangani atau tidak diobati, HPV bisa memicu pertumbuhan kanker di area vagina, anus, dan vulva.

Namun, dalam penelitian yang sama juga dikatakan bahwa douching, terutama setelah berhubungan intim, bisa membantu menghilangkan HPV yang ditularkan. 

Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait risiko dan manfaat ini.

5. Penularan penyakit kelamin

Bukannya melindungi dari penularan penyakit kelamin, vaginal douching justru akan meningkatkan risiko tertular penyakit melalui hubungan seksual.

Menurut para ahli, karena bakteri baik yang seharusnya melindungi vagina dari organisme asing penyebab penyakit mati, Anda pun rentan tertular penyakit kelamin dari pasangan.

Penyakit kelamin yang bisa ditularkan, antara lain HIV/ AIDS, gonore, herpes genital, serta trikomoniasis.

Risiko ini akan bertambah apabila Anda melakukan douche sebelum berhubungan seksual.

6. Kanker serviks

Wanita yang melakukan vaginal douche lebih dari sekali seminggu ternyata empat kali lebih rentan diserang kanker serviks (leher rahim).

Sejumlah penelitian juga telah membuktikan bahwa penggunaan douche dapat meningkatkan risiko kanker serviks hingga dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang membersihkan area kewanitaannya seperti biasa.

7. Infeksi saluran kencing atas

Melakukan vaginal douche lebih dari sekali sebulan disebut bisa meningkatkan risiko Anda terkena infeksi saluran kencing atas hingga 60%.

Ini karena metode douching akan membunuh bakteri baik yang melindungi vagina. Dengan begitu, vagina jadi lebih rentan kena bakteri penyebab infeksi saluran kencing.

Cara membersihkan vagina yang benar

Sebagai pengganti vaginal douche, sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan untuk membersihkan area vulva dengan air bersih saja. Jika Anda memiliki masalah kesehatan vagina atau merasa tidak nyaman, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan