Stres dan rasa cemas lekat dengan kehidupan sehari-hari. Memang wajar, tapi jika Anda tidak memiliki mekanisme koping, lama-kelamaan stres dapat menyebabkan gangguan mental dan berdampak buruk pada keseharian.
Apa itu mekanisme koping?
Coping mechanism atau mekanisme koping adalah strategi yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi situasi yang menyebabkan stres atau trauma psikologis.
Setiap orang, termasuk Anda, pasti pernah merasa stres akibat berbagai hal yang terjadi dalam hidup. Penyebab stres pun amat beragam, dari pekerjaan sehari-hari, perceraian, keguguran, hingga meninggalnya orang tersayang.
Bahkan, kejadian yang sering kali dianggap sebagai hal yang positif, seperti menikah, memiliki anak, atau membeli rumah baru, juga dapat menjadi pemicu stres.
Strategi mekanisme koping akan membantu Anda mengatur emosi yang muncul akibat situasi penyebab stres tersebut, seperti amarah, rasa sedih, kesepian, rasa cemas, hingga depresi.
Dengan menggunakan strategi ini, Anda bisa mengontrol hati, pikiran, dan perasaan agar tidak mengalami gangguan psikologis yang lebih parah lagi.
Hal ini termasuk kemampuan dalam memegang teguh nilai atau kepercayaan, kemampuan mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan kemampuan dalam menjaga komitmen.
Mekanisme koping juga dapat Anda lihat sebagai suatu kemampuan menghadapi stres untuk tetap terus maju mencapai tujuan hidup.
Manfaat memiliki coping mechanism
Kondisi kesehatan mental seseorang pada umumnya terpengaruh oleh tiga faktor utama: genetik, pemicu stres dari lingkungan sekitar, dan kemampuan melakukan mekanisme koping dalam menghadapi stres.
Kedua faktor pertama, yaitu genetik dan pemicu stres, termasuk hal yang cenderung tidak bisa Anda kendalikan. Sementara itu, coping mechanism merupakan suatu kemampuan yang dapat Anda pelajari dan terapkan.
Tujuannya tentu saja untuk menjaga kesehatan mental. Mekanisme koping bisa Anda lakukan dengan mengurangi stres terlebih dahulu sebelum menyelesaikan masalah utamanya.
Sebagai contoh, Anda dapat mengalihkan perhatian sejenak dengan bersantai atau melakukan aktivitas yang lain.
Saat stres telah berkurang, akan lebih mudah bagi Anda untuk berpikir jernih sehingga Anda pun dapat mengatasi masalah dengan lebih efektif.
Selain itu, banyak pula masalah mental yang akhirnya berdampak pada kesehatan fisik dan sosial. Salah satu cara mencegah dampak tersebut ialah dengan memiliki coping mechanism yang tepat.
Dengan kata lain, memiliki kemampuan untuk menghadapi stres dan mengatasi masalah amat bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan akibat stres.
Strategi coping dalam kehidupan sehari-hari
Strategi coping setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung kepribadian masing-masing serta jenis dan sumber stres yang Anda.
Namun, ahli psikologi umumnya membedakan strategi coping ke dalam dua kategori utama, yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping.
1. Emotion-focused coping
Ini merupakan mekanisme koping yang fokus pada kondisi emosional Anda. Caranya yakni dengan mengurangi respons negatif dari suatu kondisi penyebab stres, misalnya perasaan malu, cemas, takut, berduka, dan frustasi.
Strategi yang satu ini merupakan satu-satunya cara menerapkan kemampuan koping ketika sumber stres tak bisa Anda kendalikan.
Emotion-focused coping bisa Anda lakukan dengan cara mengalihkan fokus dan perhatian dari sumber masalah.
Beberapa contohnya yaitu curhat kepada orang terdekat, menuliskan tentang masalah yang Anda hadapi, meditasi, ataupun dengan berdoa jika itu membantu Anda.
Namun, terkadang strategi koping berbasis emosi justru membuat Anda cenderung menunda-nunda mengatasi sumber masalahnya.
Inilah yang membuat strategi ini kurang efektif dalam penyelesaian masalah jangka panjang. Strategi ini juga justru berbahaya ketika masalah yang Anda hadapi memerlukan penanganan segera.
Sebagai contoh, seperti pengobatan dini penyakit kronis dan masalah finansial. Selain itu, strategi emotion-focused coping juga dapat bersifat destruktif atau justru menambah masalah dan stres.
Ini bisa terjadi ketika Anda jadi mengalami ketergantungan terhadap teknik pengalihan yang tidak sehat, seperti:
- penggunaan obat-obatan terlarang,
- konsumsi alkohol berlebih,
- merokok karena alasan stres,
- makan berlebihan, hingga
- menghabiskan waktu terlalu lama untuk bermain game atau menonton televisi.
2. Problem-focused coping
Dibandingkan mekanisme koping sebelumnya, ini merupakan strategi koping yang lebih baik. Metode ini tidak hanya fokus pada tingkat stres, tetapi juga akar masalah dari stres tersebut.
Ini artinya, Anda bisa mengatasi stres sekaligus pemicunya menggunakan mekanisme koping yang satu ini. Hanya saja, strategi ini belum tentu dapat Anda terapkan pada setiap situasi.
Cara ini sebenarnya paling efektif untuk mengatasi sumber stres yang berasal dari pekerjaan atau tekanan saat mencapai suatu tujuan.
Sementara itu, stres karena kehilangan seseorang yang Anda sayangi, atau depresi karena suatu hal yang tak bisa diubah, hanya bisa Anda atasi dengan emotion-focused coping.
Dalam menerapkan mekanisme koping yang satu ini, ada tiga hal penting yang harus Anda perhatikan: kemampuan memecahkan masalah, manajemen waktu yang baik, dan adanya dukungan sosial dari orang sekitar.
Meskipun strategi yang satu ini sangat efektif, tidak semua orang dapat menerapkan metode ini sehingga dibutuhkan latihan dalam penerapannya.
Kepribadian optimistis juga menjadi faktor penting dalam penerapan metode ini. Pasalnya, dalam mengatasi masalah, perlu keyakinan diri sendiri untuk menilai dan menimbang apakah situasi tersebut dapat Anda kendalikan.
Ini artinya, dalam memilih strategi koping, Anda harus terlebih dulu mengetahui masalah yang sedang terjadi dan strategi yang lebih baik dalam mengatasi stres tersebut.
Tips dalam melatih mekanisme koping
Efektivitas suatu mekanisme koping dipengaruhi oleh jenis masalah yang sedang Anda hadapi, tetapi berikut merupakan sejumlah cara agar Anda dapat mengatasi masalah dengan efisien.
- Berpikir lebih positif, misalnya dengan memandang suatu masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman baru.
- Berusaha tenang dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan menarik napas dan menenangkan diri sebelum membuat keputusan.
- Belajar menerima diri sendiri dan orang lain, karena tidak ada orang yang sempurna.
- Pelajari kesalahan Anda agar Anda tidak mengulanginya lagi dan menjadi orang yang lebih baik.
- Berusaha objektif terhadap masalah yang sedang terjadi.
- Jalin hubungan baik dengan orang lain untuk mendapatkan dukungan sosial saat memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Mekanisme koping merupakan strategi atau cara yang dilakukan seorang individu untuk menghadapi stres. Strategi coping yang sehat tidak hanya dapat membantu Anda mengatasi masalah, tapi juga menjauhkan Anda dari penyakit akibat stres.