Meski begitu, tidak semua anak broken home mengalami hal yang sama. Ini karena berbagai masalah akademik dapat berasal dari sejumlah faktor.
Termasuk lingkungan rumah yang tidak kondusif, sumber daya keuangan yang tidak memadai, dan rutinitas yang tidak konsisten.
Alhasil, anak jadi malas belajar, sering bolos, atau membuat keributan di sekolah.
3. Masalah sosial
Kondisi keluarga yang tidak utuh juga dapat memengaruhi hubungan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya.
Akibat perceraian atau peran orangtua yang hilang, sebagian anak akan melepaskan rasa kegelisahan mereka dengan bertindak agresif.
Tindakan agresif yang bisa anak lakukan adalah perilaku bullying (perundungan). Jika orangtua membiarkannya, hal ini dapat memengaruhi hubungan anak dengan teman sebayanya.
4. Rasa cemas berlebih
Masalah lainnya yang juga sering dialami anak broken home adalah munculnya rasa cemas berlebih.
Psikolog bernama Carl Pickhardt menjelaskan bahwa anak broken home akan memiliki sikap sinis dan rasa tidak percaya terhadap sebuah hubungan.
Rasa tidak percaya diri tersebut bisa timbul pada orangtua atau pasangannya kelak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar