backup og meta

Luka Tak Kunjung Sembuh? Waspadai 9 Hal yang Memperparah Luka

Luka Tak Kunjung Sembuh? Waspadai 9 Hal yang Memperparah Luka

Pada awalnya, Anda mungkin mengira luka akan sembuh dengan sendirinya. Namun ternyata, ada beberapa hal yang dapat memengaruhi pemulihan luka, termasuk seberapa cepat atau lambatnya luka sembuh. Jika luka tak kunjung membaik, hal ini bisa menandakan kondisi yang lebih serius. Kenali apa saja penyebab dari luka yang lama sembuh dalam penjelasan berikut.

Berbagai penyebab luka lama sembuh

Tubuh memang memiliki mekanisme sendiri untuk menyembuhkan luka. Akan tetapi, beberapa faktor dapat menghambat proses pemulihan luka.

Penting bagi Anda untuk tidak menyepelekan pertolongan pertama dan perawatan untuk luka.

Pasalnya, luka yang susah sembuh bisa mengarah pada berbagai komplikasi berbahaya.

Oleh karena itu, waspadailah beberapa penyebab luka lama sembuh seperti yang dijelaskan dalam studi rilisan Andvances in Skin & Wound Care berikut ini.

1. Infeksi luka

ciri-ciri luka infeksi

Jika luka mengalami infeksi, proses penyembuhan luka biasanya memakan waktu yang lebih lama.

Infeksi terjadi akibat adanya bakteri dan virus yang berkembang di sekitar luka.

Penyebab luka lama sembuh ini biasanya membuat luka terasa sakit, mengalami bengkak, atau mengeluarkan cairan.

Demam juga termasuk dari gejala infeksi pada luka yang sering timbul.

Jika infeksi tidak terlalu parah, dokter biasanya akan memberikan resep obat antibiotik untuk Anda, baik berupa salep, obat minum, atau pengobatan melalui cairan infus.

Sebaliknya, prosedur medis tertentu mungkin perlu dilakukan pada infeksi luka yang parah untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi infeksi.

2. Sirkulasi darah yang buruk

Faktor terpenting dalam proses penyembuhan luka adalah kelancaran aliran darah yang melewati luka, baik yang mengalir ke arah luka maupun yang menjauhi luka menuju jantung.

Darah membawa oksigen serta nutrisi yang diperlukan jaringan kulit untuk menutup luka.

Saat sirkulasi darah tidak lancar, proses pemulihan luka bisa terpengaruh sehingga menyebabkan luka sembuh lebih lama.

Pada umumnya, penyumbatan aliran darah akibat kotoran, penumpukan cairan (edema), dan tekanan dalam pembuluh yang tinggi menjadi penyebab utama terhambatnya sirkulasi darah.

Selain itu, kurangnya pergerakan pada bagian tubuh yang terluka bisa memengaruhi sirkulasi darah.

Kondisi ini biasanya menyebabkan luka lebih lama sembuh pada pasien yang mengalami kelumpuhan atau gangguan saraf di organ gerak.

3. Cedera berulang pada luka

gatal karena tungau penyebab scabies

Hal lain yang dapat menyebabkan luka lebih lama sembuh adalah cedera yang terjadi berulang kali pada luka.

Cedera terjadi saat luka menerima tekanan berlebih akibat terbentur, gesekan kuat dengan permukaan benda, atau ketika Anda menggaruk luka yang gatal terus-menerus.

Luka yang mengalami cedera akan memakan waktu lebih lama untuk pulih karena proses penyembuhan di awal terhambat dengan kemunculan luka baru.

4. Kekurangan nutrisi

Minimnya asupan nutrisi dapat membuat proses penyembuhan luka memakan waktu yang lama.

Pada orang yang mengalami luka serius, seperti luka bakar derajat tinggi, kebutuhan energinya dalam sehari bisa bertambah sekitar 15-50% dari kebutuhan normalnya.

Ini karena untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat luka, tubuh membutuhkan energi ekstra. 

Oleh karena itu, kurang asupan makanan bergizi bisa menyebabkan luka susah sembuh. 

Selama merawat luka, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak sumber protein, vitamin C, dan mineral.

Nutrisi tersebut berperan penting dalam proses penyembuhan luka.

Secara spesifiknya, protein berguna untuk memperbaiki jaringan dan sel yang rusak serta membangun jaringan yang baru di dalam tubuh.

Sementara vitamin C dan mineral, seperti seng dan zat besi, berfungsi untuk membantu regenerasi sel, meredakan peradangan pada luka, serta menguatkan jaringan yang baru diperbaiki.

5. Merokok

rokok dan asam lambung

Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, tetapi dampak merokok juga bisa menyebabkan penyembuhan luka menjadi lambat.

Pasalnya, nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa menurunkan aliran darah ke kulit.

Aliran darah yang berkurang di sekitar luka atau cedera membuat luka tidak mendapatkan nutrisi yang optimal agar cepat sembuh.

6. Minum obat-obatan tertentu

Faktanya, minum obat-obatan tertentu juga menjadi penyebab luka lebih lama sembuh. Jenis obat yang dapat memperlambat penyembuhan luka adalah:

  • obat antiinflamasi-nonsteroid,
  • anti-koagulan (menghambat pembekuan darah),
  • kortikosteroid (menekan sistem kekebalan tubuh), dan
  • obat-obatan kemoterapi.

Jika Anda mengalami cedera atau luka dan sedang dalam pengobatan tersebut, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. 

7. Minum alkohol

alkohol sebabkan kanker prostat

Minum alkohol ketika ternyata dapat menghambat perkembangan dan perbaikan otot. Jika luka memengaruhi bagian tersebut, penyebab ini tentunya membuat lebih lama untuk sembuh. 

Selain itu, seseorang yang minum alkohol biasanya mengalami dehidrasi dan kekurangan energi. Sementara untuk menyembuhkan luka, tubuh memerlukan asupan energi yang besar. 

Saat minum alkohol, energi yang dihasilkan tubuh dipakai untuk merespons efek yang timbul akibat alkohol.

Sederhananya, alkohol dapat mengurangi kemampuan tubuh menghasilkan energi yang seharusnya bisa dipakai untuk menyembuhkan luka. 

8. Kurang istirahat

Tidur adalah salah satu pertahanan tubuh terbaik yang berperan penting dalam proses perbaikan jaringan.

Ketika Anda tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membantu proses penyembuhan luka

Oleh karena itu, saat Anda kurang beristirahat, luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Kondisi ini juga rentan menyebabkan luka mengalami infeksi dan komplikasi lainnya.

9. Kondisi medis tertentu

hemofilia

Luka akan lebih lama sembuh pada pasien dengan penyakit seperti diabetes melitus, anemia, gangguan pembekuan darah, atau gangguan yang menurunkan kerja sistem imun.

Beberapa kondisi medis tersebut dapat menghambat tahapan pembekuan darah, pembentukan sel-sel baru, dan penguatan jaringan dalam proses pemulihan luka.

Beberapa penyebab luka lebih lama sembuh di atas bisa terjadi secara bersamaan dalam satu waktu.

Sebaiknya, Anda perlu mengenali setiap tanda dan gejalanya dengan baik.

Apabila luka tidak juga pulih selama 4 minggu atau lebih, segera periksakan luka Anda ke dokter.

Kondisi ini merupakan alarm bahwa luka telah mengalami komplikasi yang serius.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

O’Brien, D., Friedman, N., McDonald, A., Callan, P., Hughes, A., Walton, A., & Athan, E. (2018). Wound healing: Natural history and risk factors for delay in Australian patients treated with antibiotics for Mycobacterium ulcerans disease. PLOS Neglected Tropical Diseases, 12(3), e0006357. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0006357

Reinke, J., & Sorg, H. (2012). Wound Repair and Regeneration. European Surgical Research, 49(1), 35-43. https://doi.org/10.1159/000339613

Thomas Hess, C. (2011). Checklist for Factors Affecting Wound Healing. Advances In Skin & Wound Care, 24(4), 192. https://doi.org/10.1097/01.asw.0000396300.04173.ec

Cleveland Clinic. (2020). Why You Shouldn’t Ignore a Wound That Won’t Heal. Retrieved 20 April 2021, from https://health.clevelandclinic.org/why-you-shouldnt-ignore-a-wound-that-wont-heal/

Betterhealth.vic.gov.au. (2021). Wounds – how to care for them. Retrieved 20 April 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/wounds-how-to-care-for-them

 

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Larastining Retno Wulandari


Artikel Terkait

Terasa Perih Saat Bersihkan Luka, Apa Artinya Mau Sembuh?

Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan pada Bekas Luka Bakar Knalpot


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan