backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Jenis Obat-obatan yang Harus Selalu Tersedia di Tas Anda

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 26/01/2022

    6 Jenis Obat-obatan yang Harus Selalu Tersedia di Tas Anda

    Tak hanya alat make up dan dompet, obat-obat penting juga harus selalu tersedia di dalam tas Anda. Ketersediaan obat di dalam tas akan menjadi penolong saat Anda tiba-tiba merasa tidak enak badan atau penyakit yang Anda derita mengalami kekambuhan. Namun, daftar obat apa saja yang wajib dibawa dan harus selalu tersedia di dalam tas?

    Daftar obat-obat penting yang harus tersedia di dalam tas

    Bagi Anda yang sering bepergian, menjaga kesehatan tubuh tetap harus diperhatikan.

    Adapun salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan membawa obat-obatan penting di tas Anda.

    Namun, tentu tidak mungkin bila Anda harus membawa semua stok obat di kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) di rumah.

    Jadi, apa saja obat yang wajib dibawa? Berikut adalah referensi daftar obat-obat penting dan darurat yang harus selalu ada di dalam tas Anda.

    1. Obat resep dokter

    Bila dokter sudah meresepkan Anda obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat diabetes, atau obat hipertensi, Anda tentu harus membawanya semua di dalam tas.

    Pasalnya, obat-obat ini harus Anda konsumsi secara teratur agar dapat mengatasi atau mengontrol penyakit yang Anda miliki. 

    Selain itu, jangan lupa untuk selalu membawa inhaler yang dokter resepkan di dalam tas apabila Anda memiliki asma.

    NHS menyebut, inhaler dapat membantu meredakan gejala bila penyakit ini kambuh secara tiba-tiba. 

    Ini juga berlaku bila Anda memiliki kondisi medis lainnya, seperti epilepsi atau penyakit jantung, dan harus bepergian jauh.

    Pastikan Anda membawa obat resep dari dokter dan konsultasikan kepada dokter berapa banyak obat yang perlu Anda bawa dan berapa dosisnya. 

    Bila perlu, selalu bawa salinan resep dan nomor telepon dokter Anda.

    Ini dilakukan untuk memudahkan Anda membeli obat di apotek jika sewaktu-waktu persediaan obat resep dokter Anda habis.

    2. Obat alergi

    infeksi jamur kulit

    Ini merupakan salah satu daftar obat penting bagi Anda yang memiliki riwayat alergi.

    Anda bisa membawa obat antihistamin sebagai pertolongan pertama pada alergi yang muncul, seperti gatal-gatal, bengkak, atau gejala alergi lainnya. 

    Antihistamin oral bisa Anda beli secara bebas di apotek atau dengan resep dokter.

    Namun, pastikan Anda tidak mengonsumsinya saat akan mengemudi karena obat ini bisa membuat Anda mengantuk dan lelah.

    Pastikan Anda mengetahui cara menggunakan obat ini dan dosis obatnya. 

    3. Obat pereda nyeri

    Jangan sampai ketinggalan membawa obat yang satu ini.

    Sebab bisa dibilang, obat pereda nyeri merupakan obat-obat penting lainnya yang wajib dibawa dan harus ada di dalam tas Anda.

    Pasalnya, obat pereda nyeri merupakan pertolongan pertama untuk meredakan berbagai rasa sakit, baik dalam skala ringan, sedang, maupun berat.

    Misalnya, untuk membantu mengurangi sakit kepala, demam, nyeri sendi, sakit gigi, atau nyeri haid (dismenore). 

    Untuk nyeri ringan hingga sedang, Anda bisa memilih obat pereda nyeri yang bisa dibeli bebas di apotek, seperti paracetamol, ibuprofen, atau aspirin.

    Sementara untuk mengatasi nyeri yang berat, Anda mungkin perlu obat pereda nyeri resep dokter. Tanyakan pada dokter untuk mendapatkannya.  

    4. Obat asam lambung

    cara mencegah batu empedu

    Bagi Anda yang punya penyakit asam lambung, tentu tidak nyaman rasanya saat gejala penyakit tersebut kumat.

    Oleh karena itu, jika Anda memiliki penyakit maag dan refluks asam lambung (GERD), wajib hukumnya untuk selalu membawa obat asam lambung di tas Anda.

    Ada berbagai macam jenis obat maag, seperti antasida dan proton pump inhibitor (PPI).

    Kedua obat tersebut jadi favorit banyak orang karena khasiatnya yang manjur dan cepat untuk menetralkan atau mengikat cairan asam lambung.

    5. Suplemen multivitamin

    Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, Anda mungkin tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-sehari dari makanan Anda.

    Pada kondisi ini, Anda mungkin butuh konsumsi suplemen multivitamin untuk membantu memenuhinya. 

    Bila ini terjadi pada Anda, suplemen vitamin merupakan salah satu daftar obat yang wajib Anda bawa di tas.

    Meski demikian, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapat jenis suplemen multivitamin yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    6. Obat luka

    Meski sudah hati-hati, kecelakaan bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan menimbulkan luka lecet atau goresan.

    Nah, sebagai langkah awal untuk merawat luka, Anda bisa menggunakan perban luka berperekat (plester) dan obat antiseptik yang Anda bawa di tas. 

    Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memasukkan keduanya ke dalam daftar obat-obat penting di tas Anda saat bepergian.

    Bila luka Anda cukup parah, Anda bisa berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. 

    Hal yang harus diperhatikan ketika bawa obat di dalam tas

    bepergian aman untuk penderita alergi

    Tak sembarang dibawa, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membawa obat-obat penting di atas di dalam tas.

    Hal ini bertujuan agar Anda tidak repot, efektif, serta aman saat akan mengonsumsinya.

    Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika membawa obat di tas.

    • Bawa obat secukupnya, tidak perlu membawa terlalu banyak suplai obat-obatan. Misalnya, dua tablet untuk masing-masing jenis obat atau sesuaikan dengan durasi dan dosis minum obat serta lamanya bepergian.
    • Tempatkan semua obat tersebut dalam satu wadah yang bisa ditutup rapat. Jangan lupa beri label supaya Anda tidak tertukar minum obat.
    • Tidak semua obat yang Anda bawa akan digunakan setiap hari. Pastikan Anda selalu mengecek obat tersebut agar tidak lewat masa berlakunya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 26/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan