Memiliki luka di kulit, baik itu luka kecil maupun besar, bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Apalagi selain menimbulkan nyeri, kulit pun dapat menjadi gatal, yang membuat Anda tergoda untuk menggaruknya. Sebenarnya, apa penyebab luka gatal dan bolehkah digaruk? Simak ulasannya di bawah ini.
Mengapa luka terasa gatal?
Rasa gatal merupakan respons alami tubuh saat proses penyembuhan berlangsung. Pada umumnya, gatal pada kasus ini akan mereda dengan sendirinya.
Namun, bila gatalnya tidak kunjung hilang, Anda mungkin mengalami luka keloid atau luka hipertrofik.
Proses penyembuhan luka melibatkan pelepasan berbagai zat kimia, termasuk histamin, yang berfungsi untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Meskipun bermanfaat, zat-zat kimia ini dapat menyebabkan iritasi pada ujung saraf di kulit, yang kemudian menimbulkan rasa gatal.
Regenerasi sel-sel kulit baru pun dapat memicu rasa gatal. Ketika sel-sel baru tumbuh dan menggantikan yang lama, kulit bisa terasa tidak nyaman dan gatal.
Namun, melansir Wounds, rasa gatal ini adalah bagian normal dari proses penyembuhan luka, tetapi bisa sangat mengganggu, terutama pada aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan luka dan menghindari menggaruk agar tidak memperburuk kondisi.
Jika rasa gatal sangat mengganggu atau berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
Apakah luka gatal boleh digaruk?
Tidak, sebaiknya luka yang gatal jangan digaruk. Menggaruk dapat merusak jaringan baru yang sedang terbentuk dan memperlambat proses penyembuhan luka.
Selain itu, menggaruk kulit yang terluka dapat membuatnya rentan terhadap infeksi, yang bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, awalnya memang rasa gatal pada luka akan hilang dan terasa nyaman setelah digaruk. Namun setelahnya, rasa sakit justru bisa muncul, bahkan semakin parah dan dalam jangka panjang.
Rasa nyaman setelah menggaruk luka ini terjadi karena tubuh secara alami mengeluarkan serotonin. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Namun, tidak hanya mengatur rasa sakit, serotonin juga memberikan rasa “puas” saat menggaruk.
Semakin banyak serotonin yang dihasilkan, Anda juga akan merasa semakin ingin menggaruk.
Jadi, alih-alih menggaruk luka dan memperburuk kondisinya, Anda dapat memberikan kompres dingin pada luka untuk memberikan rasa nyaman tanpa harus merusak kulit.
Beberapa jenis luka yang gatal
Beberapa jenis luka yang bisa menyebabkan rasa gatal adalah sebagai berikut.
1. Luka sayatan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rasa gatal pada luka sayat adalah bagian normal dari proses penyembuhan luka.
Ini karena sel-sel kulit baru sedang terbentuk dan jaringan baru menggantikan kulit yang rusak.
2. Luka bakar ringan
Luka bakar derajat pertama dan kedua yang dangkal sering menimbulkan rasa gatal saat jaringan yang rusak mulai beregenerasi.
Namun, Anda sebaiknya Anda berhati-hati dan tidak menggaruk luka bakar, karena bisa memperparah cedera.
3. Luka bekas operasi
Luka bekas operasi juga sering terasa gatal saat jahitan atau sayatan mulai pulih.
Rasa gatal ini merupakan bagian dari proses alami perbaikan jaringan sayatan pada kulit yang dilakukan saat operasi.
4. Luka gigitan serangga
Saat serangga menggigit atau menyengat, mereka sering kali mengeluarkan zat seperti air liur, racun, atau protein ke dalam kulit. Zat ini dapat memicu reaksi imun tubuh.
Sistem kekebalan tubuh mengenali zat tersebut sebagai benda asing dan meresponsnya dengan melepaskan histamin, sebuah senyawa kimia yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan gatal pada area gigitan.
5. Luka infeksi
Luka yang terinfeksi juga bisa menimbulkan rasa gatal. Namun, infeksi pada kulit sering kali disertai dengan gejala lain seperti kemerahan, bengkak, dan nanah.
Bagaimana cara menghilangkan gatal pada luka yang mau sembuh?
Perawatan luka yang gatal perlu disesuaikan dengan penyebab hingga tingkat keparahan luka tersebut.
Namun, untuk membantu meredakan rasa gatalnya, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
- Jaga kebersihan luka. Saat menyentuh luka, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih. Bersihkan luka dengan air mengalir.
- Gunakan salep. Anda bisa menggunakan krim dengan kandungan steroid untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.
- Hindari untuk menggaruk. Sebaiknya hindari untuk menggaruk luka guna mencegah luka mengalami infeksi.
- Gunakan pakaian longgar. Saat terdapat bekas luka yang gatal, hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.
- Kompres menggunakan es batu. Tempelkan kompres es yang dibungkus kain pada luka selama 10–15 menit untuk mengurangi gatal
- Konsultasikan kepada dokter. Jika gatal tidak kunjung reda atau disertai gejala lain seperti kemerahan, bengkak, atau keluarnya nanah, segeralah berkonsultasi kepada dokter.
Perlu diingat, meski saat terluka kulit terasa gatal dan tidak nyaman, jangan tergoda untuk menggaruknya, ya, karena dapat menyebabkan infeksi.
Kesimpulan
- Beberapa jenis luka, termasuk luka sayatan, luka bakar ringan, bekas operasi, gigitan serangga, dan luka infeksi, dapat menyebabkan rasa gatal.
- Rasa gatalnya merupakan bagian dari proses penyembuhan luka yang normal, yang disebabkan oleh pelepasan zat kimia seperti histamin yang membantu perbaikan jaringan.
- Meskipun bisa mengganggu, menggaruk luka tidak dianjurkan karena dapat merusak jaringan baru, memperlambat penyembuhan, dan meningkatkan risiko infeksi.
- Untuk meredakan gatal, penting untuk menjaga kebersihan, menggunakan salep dengan kandungan hidrokortison, menghindari menggaruk, serta mengompres dengan es.
- Jika gatal berlanjut atau disertai gejala lain, konsultasikan kepada dokter.
[embed-health-tool-bmi]