Serangan asma terjadi saat gejala asma muncul secara tiba-tiba dan memburuk dalam waktu cepat. Kondisi ini bisa memicu komplikasi berbahaya dan mengancam nyawa. Pertolongan pertama pada asma bisa membantu agar kondisi ini tidak makin memburuk.
Penyebab dan gejala serangan asma yang paling umum
Dikutip dari Mayo Clinic, serangan asma atau asma eksaserbasi akut terjadi saat otot-otot pada saluran pernapasan mendadak tegang. Kondisi ini juga membuat saluran napas meradang dan bengkak.
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan asma muncul atau kambuh. Tiap pengidap asma pun mungkin memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda.
Serangan asma mungkin terjadi setelah sekian lama tidak kambuh. Ada pula orang-orang yang mengalaminya saat terpapar udara dingin atau setiap kali berolahraga.
Pengidap serangan asma dapat merasakan gejala seperti mengi, batuk, dada sesak, dan sulit bernapas. Gejala berlangsung singkat dalam tingkat keparahan yang cukup serius.
Gejala serangan asma juga bisa dilihat dari angka peak flow meter yang rendah atau menurun dalam pemeriksaan.
Hal lain yang perlu diwaspadai ialah serangan asma dapat bertambah parah dan melemahkan pengidapnya. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan henti napas dan kematian bila tidak segera ditangani.
Oleh sebab itu, jangan ragu untuk segera melakukan pengobatan bila sejak awal Anda sudah mengenali gejalanya. Entah itu memakai obat asma atau berobat langsung ke dokter.
Kapan pengidap serangan asma dibawa ke rumah sakit?
Serangan asma bisa berkali-kali lipat lebih melemahkan dan bahkan membuat pengidapnya mengalami kesulitan untuk beraktivitas seperti biasanya.
Penting untuk mendapatkan pertolongan pertama sesegera mungkin bila terjadi gejala serangan asma serius, seperti:
sesak napas yang parah atau mengi, terutama pada pagi atau malam hari,
sulit bernapas dan baru bisa melakukannya setelah meregangkan otot dada,
ketidakmampuan untuk berbicara frasa pendek akibat sesak napas, dan
tidak mengalami perbaikan setelah menggunakan inhaler asma.
Apabila Anda atau orang lain mengalami serangan asma parah, segera hubungi ambulans (119) atau langsung pergi ke UGD rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan.
Pertolongan pertama pada serangan asma
Serangan asma bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Itu sebabnya, bila Anda atau orang di sekitar Anda tiba-tiba mengalami serangan asma, penting untuk mengetahui tindakan pertolongan pertamanya seperti berikut ini.
1. Berhenti beraktivitas
Salah satu bentuk pertolongan pertama pada serangan asma yang muncul tiba-tiba di tengah aktivitas ialah segera berhenti untuk menenangkan diri.
Sesak napas tiba-tiba memang bisa menyebabkan panik. Akan tetapi, usahakan untuk mengalihkan pikiran karena kepanikan justru semakin membuat Anda sulit bernapas lega.
2. Jauhi keramaian
Jika serangan asma muncul saat Anda berada di keramaian, pertolongan pertama yang bisa dilakukan ialah mencari tempat yang agak sepi untuk menenangkan diri.
Memaksakan diri berada di tempat ramai justru akan membuat Anda semakin panik dan stres. Bahkan, kondisi ini malah memperburuk serangan asma yang Anda rasakan.
Jikalau memungkinkan, carilah tempat datar untuk duduk, lalu longgarkan celana atau rok dan lepaskan beberapa kancing kemeja Anda.
3. Atur napas pelan-pelan
Gejala asma sering kali melemahkan karena membuat napas terasa lebih dangkal, cepat, dan tidak stabil. Oleh sebab itu, berusahalah untuk mengatur napas pelan-pelan setelah berhasil menenangkan diri Anda.
Lemaskan otot bahu dan leher, kemudian ambil napas dari hidung dan tahan selama beberapa detik. Setelah itu, kerucutkan bibir dan keluarkan napas secara perlahan melalui mulut.
Ulangi teknik pernapasan secara perlahan ini sampai ritme napas Anda menjadi lebih teratur.
4. Segera pakai obat-obatan darurat
Serangan asma bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Maka dari itu, Anda sebaiknya selalu siap sedia membawa obat darurat untuk pertolongan pertama mengatasi serangan asma.
Setelah duduk dan menenangkan diri, segera gunakan obat asma atau alat bantu pernapasan, seperti inhaler yang Anda bawa. Jangan lupa untuk kocok dulu tabung inhaler beberapa kali supaya obat tercampur merata.
Semprotkan satu kali ke dalam mulut dan ambil napas panjang sebanyak empat kali. Berikan jeda waktu setidaknya semenit di antara setiap isapan bila Anda merasa perlu menggunakan lebih dari satu isapan.
Apabila dilakukan dengan tepat, cara ini efektif untuk membuat napas Anda lebih dalam dan mencegah asma bertambah parah.
5. Hindari pemicu asma
Serangan asma bisa tiba-tiba muncul bila Anda terpapar oleh faktor pemicu asma, seperti debu, bulu binatang, asap rokok, parfum, atau zat kimia yang terkandung dalam produk kosmetik.
Apabila Anda sensitif dengan hal-hal tersebut, sebaiknya jauhi pemicunya saat itu juga. Bila faktor pemicu asma Anda ialah asap rokok, coba jauhi orang-orang yang merokok.
Segera cari udara segar supaya asapnya tidak makin banyak terhirup. Jika Anda alergi atau sensitif terhadap udara atau debu, berpindahlah ke dalam ruangan yang bebas dari semua itu.
Jika cara mengatasi ini tidak segera Anda lakukan, serangan asma bisa makin memburuk.
6. Minta pertolongan
Apabila semua cara di atas tidak juga meredakan gejala atau mengatasi serangan asma, sebaiknya segera cari pertolongan dari orang yang ada di sekitar Anda.
Mintalah orang di sekitar Anda untuk memanggil tenaga kesehatan dan ambulans supaya asma Anda cepat ditangani. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi asma.
Cara mencegah kambuhnya serangan asma
Satu-satunya langkah terbaik untukmencegah serangan asma yakni dengan memastikan asma yang Anda alami terkontrol dengan baik sedari awal.
Ini bisa dilakukan dengan mengikuti action plan atau rencana aksi asma, yakni instruksi tertulis yang disusun bersama dokter untuk memantau gejala serta menentukanpengobatan asma terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Pada umumnya, dalam rencana aksi asma terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi, pemicu asma, tanda-tanda dan gejala asma, serta obat-obatan yang diperlukan.
Serangan asma bisa kambuh kapan dan di mana saja. Maka dari itu, pastikan Anda selalu membawa lembar catatan khusus tersebut dan obat-obatan asma ke mana pun Anda pergi.
Tempatkan keduanya dalam sebuah wadah yang bening dan transparan sehingga lebih mudah ditemukan dengan mudah sewaktu-waktu Anda membutuhkannya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
What Is Asthma?. National Heart, Lung, and Blood Institute. (2022). Retrieved 7 Aug 2023, from https://www.nhlbi.nih.gov/health/asthma
Warning Signs and Symptoms for Asthma. Asthma Initiative of Michigan. (2022). Retrieved 7 Aug 2023, from https://getasthmahelp.org/warning-signs.aspx
Asthma Attack – Causes, Symptoms, & Treatment. American College of Allergy, Asthma & Immunology. (2022). Retrieved 7 Aug 2023, from https://acaai.org/asthma/symptoms/asthma-attack/
Asthma attack – Symptoms & causes. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 7 Aug 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma-attack/symptoms-causes/syc-20354268
Asthma attack – Diagnosis & treatment. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 7 Aug 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma-attack/diagnosis-treatment/drc-20354274
Welsh, E., Bara, A., Barley, E., & Cates, C. (2010). Caffeine for asthma. Cochrane Database Of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.cd001112.pub2
Versi Terbaru
07/08/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.