backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Buah Matoa, Si Manis dengan Segudang Manfaat

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 14/06/2023

    Buah Matoa, Si Manis dengan Segudang Manfaat

    Pernahkah Anda mendengar tentang buah matoa? Pohon matoa termasuk salah satu tanaman asli Indonesia. Buah ini kerap dijadikan obat tradisional karena memberikan manfaat bagi kesehatan. Apa saja kandungan dan manfaatnya?

    Kandungan gizi buah matoa

    Buah matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman tropis yang masih satu keluarga dengan leci dan kelengkeng.

    Tanaman yang tingginya dapat mencapai delapan belas meter ini banyak ditemukan di daerah Papua, Fiji, dan sejumlah negara di Asia.

    Di dalam kulitnya yang tipis dan keras, terdapat buah berwarna putih dengan tekstur yang kenyal mirip rambutan

    Uniknya, rasa buah ini disebut-sebut mirip campuran buah lengkeng dan durian. Buah ini juga memiliki aroma yang khas.

    Berikut kandungan gizi buah matoa dalam 100 gram.

    • Kalori: 90 kkal.
    • Air: 76,5 gram (g).
    • Protein: 1,2 g.
    • Lemak: 0,1 g.
    • Karbohidrat: 21,1 g.
    • Serat: 0,5 g.
    • Kalsium: 20 miligram (mg).
    • Fosfor: 40 mg.
    • Zat besi: 0,6 mg.
    • Natrium: 10 mg.
    • Kalium: 190 mg.
    • Zink: 0,6 mg.
    • Beta-karoten: 2 mikrogram (mcg).
    • Vitamin B1: 0,18 mg.
    • Vitamin B3: 0,5 mg.
    • Vitamin C: 54 mg.

    Manfaat buah matoa untuk kesehatan

    Berkat kandungan gizinya, buah matoa diyakini dapat memberikan khasiat sebagai berikut.

    1. Melindungi tubuh dari radikal bebas

    Manfaat buah matoa yang satu ini berasal dari kandungan vitamin C gallic acid. Keduanya berperan sebagai antioksidan, yaitu penangkal radikal bebas.

    Radikal bebas yang terlalu banyak bisa menumpuk di sel-sel tubuh dan merusak molekul lain di tubuh, seperti DNA, lemak, dan protein.

    Kerusakan ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti kanker, diabetes, Alzheimer, dan penuaan dini.

    Meskipun begitu, manfaat buah matoa yang satu ini masih harus diteliti lebih lanjut. Hingga saat ini, penelitian terkait efek konsumsi buah terhadap kesembuhan penyakit kronis masih terbatas.

    2. Mengendalikan gula darah

    Sebuah studi terbitan Journal of Medicinal Plants (2017) menemukan bahwa buah ini mengandung fitonutrien atau senyawa khas yang ada pada tanaman yang bernama saponin.

    Saponin berperan untuk menghambat kerja enzim alfa-glukosidase atau enzim yang menghambat penyerapan gula di usus. 

    Selain itu, kandungan seratnya memberikan lapisan di usus yang mengurangi penyerapan kadar gula. Alhasil, gula darah tak melonjak drastis sehingga berpotensi sebagai anti-diabetes. 

    3. Melawan penyakit infeksi

    Buah matoa ternyata juga berguna untuk melawan penyakit infeksi. 

    Penelitian berjudul Extraction of Fruit Peels of Pometiapinnata menunjukkan kulit buah ini dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran napas dan saluran kemih, seperti E. coli, S. aureus, dan B. cereus.

    Daging buah ini juga mengandung saponin yang bekerja dengan cara merusak bakteri. Namun, penelitian terhadap manfaat daging buah matoa sendiri memang masih terbatas. 

    Meski begitu, para ahli mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin suatu saat nanti buah ini menjadi sumber bahan alami untuk antibiotik.

    4. Menurunkan tekanan darah

    Manfaat tak terduga lainnya dari buah matoa yaitu membantu mengontrol tekanan darah. Buah ini mengandung kalium yang tinggi yang berguna untuk membuang kadar natrium berlebih melalui urine.

    Natrium merupakan mineral yang ada pada garam dan memicu tekanan darah bila dikonsumsi berlebihan.

    Selain itu, kalium mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Hal ini meringankan kinerja jantung sehingga dapat memompa darah dengan lancar. 

    Proses inilah yang turut menstabilkan tekanan darah dan akan bermanfaat bagi orang yang rentan mengalami hipertensi.

    Fakta matoa

    • Selain buah, ekstrak biji dan daunnya juga terbukti dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi.
    • Penelitian pada tikus terbitan Pharmacognosy and Phytochemical Research (2016) menyebutkan bahwa ekstrak 100 miligram per kilogram berat badan dapat membuang kelebihan air dan garam melalui urine. 

    5. Meningkatkan daya tahan tubuh

    Manfaat buah matoa ini didapat dari kandungan vitamin C. 

    Vitamin C berperan merangsang kerja sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih membantu melawan kuman penyebab infeksi. 

    Saat Anda sakit, tubuh memproduksi sel darah putih lebih banyak untuk melawan bakteri, virus, atau benda asing pemicu sakit.

    Zat gizi ini juga melindungi dan memperbaiki jaringan yang rusak akibat infeksi.

    6. Menjaga kesehatan tulang

    Manfaat buah matoa yang satu ini didapat dari kandungan berbagai zat gizi, seperti kalsium, fosfor, dan vitamin C. 

    Kalsium dan fosfor merupakan mineral penting untuk tulang. Ketiganya membangun struktur tulang agar tetap padat. 

    Secara berturut turut, ketiganya dapat ditemukan pada tulang sebanyak 99% dan 85%.

    Sementara itu, vitamin C merangsang pembentukan kolagen, yakni protein yang penting di dalam tulang. Vitamin ini juga merangsang sel osteoblas atau sel pembentuk tulang.

    7. Menjaga kesehatan kulit

    Manfaat buah matoa untuk kesehatan kulit didapat dari kandungan vitamin C. Zat gizi ini berperan dalam merangsang kolagen di dalam tubuh. 

    Kolagen adalah protein yang menjaga kekencangan kulit. Tak hanya itu, kolagen juga mempercepat penyembuhan luka.

    Konsumsi vitamin C yang mencukupi bisa melindungi kulit dari polusi dan sinar ultraviolet yang memicu penuaan dini.

    Tidak hanya memiliki rasa yang unik, buah matoa juga kaya kandungan gizi dan khasiat. Semua manfaat tersebut memang masih harus diteliti lebih lanjut, tapi tak ada salahnya untuk sesekali mencoba buat yang satu ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 14/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan