Jenis kulit yang berbeda-beda membuat tidak semua pembersih wajah cocok bagi semua orang. Anda mungkin sering beralih dari satu produk ke produk lainnya. Namun, adakah efek berbahaya akibat sering ganti sabun cuci muka?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Jenis kulit yang berbeda-beda membuat tidak semua pembersih wajah cocok bagi semua orang. Anda mungkin sering beralih dari satu produk ke produk lainnya. Namun, adakah efek berbahaya akibat sering ganti sabun cuci muka?
Anda sebenarnya tidak perlu khawatir bila sering mengganti pembersih wajah selama hal ini tidak menimbulkan masalah pada kulit setelah menggunakannya.
Mengganti produk skincare mungkin dianjurkan jika muncul masalah kulit seperti kemerahan atau jerawat.
Meski begitu, kebiasaan ini bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan kulit apabila terlalu sering Anda lakukan.
Menurut American Academy of Dermatology Association, mengganti produk perawatan wajah terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit.
Iritasi kulit biasanya terjadi karena produk sabun cuci muka yang Anda gunakan tidak sesuai. Hal ini bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, bengkak, hingga kulit berjerawat.
Efek iritasi akibat sering ganti sabun cuci muka ini lebih berisiko terjadi bila produk yang Anda gunakan memiliki bahan aktif yang sangat berbeda dengan produk sebelumnya.
Bagi pemilik kulit sensitif, Anda akan lebih berisiko mengalami iritasi kulit sebagai efek terlalu sering mengganti sabun cuci muka.
Sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk menentukan produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit sensitif Anda.
Mengganti sabun cuci muka terlalu sering tidak disarankan untuk alasan produk perawatan yang sekarang tidak memberikan efek positif dalam waktu cepat.
Jika terlalu cepat beralih ke produk lain, ini malah berdampak pada hasil produk pengganti. Produk tersebut bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja secara efektif.
Anda tidak bisa mendapatkan hasil dari produk pembersih wajah secara instan. Rata-rata untuk menghilangkan jerawat yang meradang diperlukan waktu selama 3 hingga 4 bulan.
Jika tidak menunjukan komplikasi kulit, berilah waktu untuk produk tersebut bekerja, setidaknya dengan rutin menggunakannya selama 6 hingga 8 minggu.
Namun, Anda dapat beralih pada produk lain bila setelahnya tidak memperlihatkan perubahan pada kulit.
Untuk menghindari efek negatif karena sering ganti sabun cuci muka, Anda perlu memakai produk pembersih wajah yang tepat.
Sebuah studi dalam Current Problems in Dermatology (2018) menyebutkan bahwa sabun cuci muka yang baik memiliki pH lebih asam mendekati pH alami kulit, yakni sekitar pH 4–5.
Produk perawatan kulit memiliki efek yang berbeda sehingga penting untuk memilih sabun cuci muka yang disesuaikan dengan jenis dan sensitivitas kulit Anda.
Orang dengan kulit normal umumnya bisa memakai sebagian besar produk pembersih yang tersedia di pasaran tanpa mengalami reaksi negatif.
Meski begitu, dalam memilih sabun cuci muka untuk kulit normal sebaiknya pilih produk yang kandungannya ringan dan bisa menghilangkan kotoran pada kulit.
Sabun cuci muka untuk kulit berminyak membutuhkan kandungan untuk mengurangi kadar minyak alami dan tidak menyumbat pori-pori kulit wajah.
Produk perawatan ini biasanya mengandung eksfoliator, seperti asam salisilat atau benzoil peroksida untuk membantu mengangkat sel kulit mati.
Sementara bagi pemilik kulit kering, Anda tidak disarankan memilih sabun pembersih wajah yang mengandung alkohol tinggi karena bisa mengikis kulit.
Sabun cuci muka untuk kulit kering sebaiknya mengandung bahan pelembap, seperti hyaluronic acid, gliserin, atau lidah buaya.
Sabun cuci muka untuk kulit sensitif harus berbahan lembut. Itu artinya, produk pembersih tidak boleh mengandung bahan kimia keras, seperti pewangi, pewarna, dan alkohol.
Pilihlah sabun pembersih yang minim kandungan dan diformulasi untuk kulit sensitif. Biasanya, produk ini menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali busa dan tidak berbau.
Pemilik kulit kombinasi perlu memilih produk yang bersifat nonkomedogenik, artinya tidak menimbulkan sumbatan pori-pori terutama pada T-zone (dahi, dagu, dan hidung).
Selain itu, sabun cuci muka untuk kulit kombinasi harus memiliki bahan aktif yang ringan agar tidak memperburuk masalah yang terjadi pada kulit wajah.
Setelah menemukan produk pembersih yang sesuai dengan jenis kulit, selanjutnya Anda tentu tidak bisa sembarangan dalam membersihkan wajah.
Alih-alih memperoleh kulit sehat, melakukan teknik yang keliru saat membersihkan wajah malah menimbulkan masalah kulit, seperti muka berjerawat.
Ikuti aturan membersihkan wajah berikut ini agar kulit terhindar dari jerawat, ruam, dan iritasi.
Terlalu sering mengganti sabun cuci muka bisa menyebabkan iritasi kulit dan membuat produk perawatan kulit yang baru bekerja tidak optimal.
Anda sebaiknya memberikan waktu untuk melihat hasil dari penggunaan produk sabun cuci muka. Namun, segera hentikan pemakaian ketika produk tersebut menimbulkan gejala alergi dan masalah kulit lainnya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar