Cryotherapy merupakan salah satu metode pengobatan yang memanfaatkan paparan suhu dingin ekstrem pada tubuh. Sebelum Anda menjalani prosedur ini, ada baiknya untuk mengetahui manfaat dan risiko efek samping yang dapat terjadi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Cryotherapy merupakan salah satu metode pengobatan yang memanfaatkan paparan suhu dingin ekstrem pada tubuh. Sebelum Anda menjalani prosedur ini, ada baiknya untuk mengetahui manfaat dan risiko efek samping yang dapat terjadi.
Cryotherapy atau krioterapi adalah istilah umum untuk metode pengobatan yang menggunakan paparan suhu sangat rendah pada tubuh. Prosedur ini juga disebut terapi dingin.
Prosedur ini memiliki potensi manfaat dalam membantu pemulihan cedera, perawatan estetika, dan tujuan medis, seperti mengatasi masalah kulit dan kanker.
Terapi dingin menggunakan alat yang akan mengeluarkan udara bersuhu rendah, yaitu sekitar -93 hingga -148 derajat Celsius (℃).
Untuk menargetkan bagian tubuh tertentu, perawatan ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan kantong es, pijat es, serta semprotan cairan dan gas pendingin.
Meski prosedur ini bermanfaat, penting juga memahami dan mewaspadai potensi efek samping dari paparan suhu dingin, seperti iritasi kulit hingga hipotermia.
Penggunaan suhu dingin ekstrem pada cryotherapy dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk-bentuk seperti di bawah ini.
Cryosurgery adalah jenis krioterapi medis yang paling umum. Prosedur ini memanfaatkan suhu dingin yang berasal dari nitrogen cair atau gas argon.
Umumnya, cryosurgery digunakan untuk membekukan dan menghancurkan jaringan abnormal, seperti kutil dan flek hitam, yang bisa menyebabkan kanker kulit.
Prosedur medis lainnya yang memanfaatkan suhu dingin yakni cryoablation. Jenis terapi dingin ini menggunakan cairan dingin untuk mematikan sel-sel kanker di dalam tubuh.
Umumnya, cryoablation bisa digunakan untuk mengobati tumor jinak atau kanker yang tumbuh pada tulang, hati, paru-paru, dan ginjal.
Whole body cryotherapy (WBC) melibatkan paparan seluruh tubuh pada udara dingin di dalam ruangan tertutup yang dikenal sebagai cryochamber.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa prosedur ini berperan dalam pengobatan penyakit rematik, nyeri otot, hingga migrain.
Terapi dingin juga bermanfaat dalam metode RICE untuk menyembuhkan cedera olahraga akut, seperti kram otot, keseleo, dan patah tulang.
Penggunaan kantong es, pijat es, atau semprotan dingin bisa membantu mengurangi rasa sakit dan meredakan peradangan pada bagian tubuh yang cedera.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prosedur cryotherapy berpotensi memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh seperti berikut ini.
Efek mati rasa dari krioterapi mempunyai potensi manfaat untuk seseorang dengan nyeri kronis.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pain and Therapy (2022) menyebutkan bahwa penggunaan kompres dingin efektif untuk mengatasi nyeri terkait rheumatoid arthritis.
Metode ini menjadi solusi yang paling berisiko rendah bila digabungkan dengan pengobatan lain, seperti konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Salah satu manfaat cryotherapy yang cukup populer adalah membantu pemulihan otot setelah berolahraga, terutama latihan dengan intensitas tinggi.
Studi yang melibatkan 12 pelari jarak menengah dan jauh dari Beijing Sport University menguji manfaat dari prosedur whole body cryotherapy (WBC) setelah berolahraga.
Diketahui, WBC mampu mengurangi kerusakan dan peradangan otot. Prosedur ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga mendukung pemulihan pascaolahraga.
Localized cryotherapy dengan cara memberikan kompres dingin pada kedua sisi leher mampu mengurangi intensitas dan frekuensi serangan migrain.
Kompres dingin membantu mengecilkan pembuluh arteri karotis pada leher dan menghambat pelepasan zat-zat yang memicu peradangan ke bagian kepala.
Hasilnya, ini membantu mengurangi sensasi nyeri dan sakit kepala sebelah. Untuk mendapatkan efek ini, Anda cukup mengompres selama 10–15 menit dan ulangi setiap 15 menit.
Cryosurgery merupakan prosedur modern yang secara efektif mengobati lesi kulit, baik itu yang bersifat jinak maupun ganas, seperti kutil, tahi lalat, dan keratosis aktinik.
Prosedur ini dilakukan dengan menyemprotkan cairan atau mengoleskan bahan pembeku pada jaringan abnormal. Ini akan membekukan dan menghancurkan jaringan tersebut.
Kendati efektif, American Academy of Dermatology tidak merekomendasikan prosedur WBC untuk mengatasi jerawat, psoriasis, atau dermatitis atopik (eksim).
Untuk mengangkat jaringan abnormal dalam tubuh, dokter bisa melakukan prosedur cryoablation.
Dalam prosedur ini, jarum tipis yang disebut cryoprobe akan dimasukkan ke dalam kulit sampai mengenai jaringan yang terdapat tumor atau kanker.
Setelah cryoprobe mencapai jaringan yang ditargetkan dengan bantuan MRI atau USG, bahan pembeku akan dialirkan melalui jarum sehingga jaringan akan membeku dan mati.
Krioterapi aman bila dilakukan di bawah pengawasan ahli. Meski begitu, tetap saja prosedur ini memiliki efek samping, seperti mati rasa, kesemutan, kemerahan, dan iritasi kulit.
Efek samping tersebut umumnya berlangsung sementara dan hilang seiring berjalannya waktu.
Dalam kasus yang lebih langka, terapi dingin bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti penurunan suhu tubuh (hipotermia) hingga radang dingin (frostbite).
Cryotherapy juga tidak disarankan untuk pengidap diabetes, hipertensi yang parah, gangguan saraf, serta anak-anak dan wanita hamil.
Pastikan Anda melakukan prosedur ini bersama dokter atau petugas kesehatan bersertifikat. Ikutilah setiap instruksi yang diberikan, termasuk perlengkapan dan durasi terapi yang aman.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar