backup og meta

10 Jenis Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi

10 Jenis Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi

Olahraga merupakan salah satu jenis kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Namun, jika tidak dilakukan dengan benar bisa menyebabkan cedera saat olahraga. Apa saja jenis cederanya? 

Jenis cedera saat olahraga yang kerap terjadi

Untuk menghindari berbagai jenis cedera olahraga, Anda harus menyiapkan diri dan melakukan pemanasan dengan benar dan cukup sebelum berolahraga.

Anda juga sebaiknya menjaga konsentrasi agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Kenali cedera yang paling sering terjadi agar Anda tahu pertolongan lebih lanjut untuk mengatasinya.

1. Cedera pergelangan kaki

Anda mungkin pernah atau bahkan sering mengalami cedera yang satu ini.

Pergelangan kaki yang terkilir (keseleo) adalah salah satu kejadian yang paling banyak ditemui dalam olahraga.

Biasanya hal ini disebabkan oleh peregangan berlebihan atau robekan pada ligamen, yaitu pita jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya.

Pergelangan kaki sering mengalami cedera karena inilah tempat tiga tulang bertemu. Biasanya ketika sedang berlari atau berjalan pada permukaan yang tidak rata, pergelangan kaki lebih rawan terkilir.

Ketika pergelangan kaki terkilir, istirahatkan dulu kaki Anda dan jangan dipakai berjalan atau berdiri.

Anda bisa mengompresnya dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.

Supaya lebih cepat pulih dari jenis cedera saat olahraga ini, dalam posisi berbaring angkat pergelangan kaki hingga lebih tinggi dari jantung.

2. Cedera tulang kering

Cedera ini ditandai dengan rasa nyeri sepanjang betis dan tulang kering bagian atas.

Cedera tulang kering atau shin splints terjadi karena peradangan pada otot dan bisa terjadi pada siapa pun.

Umumnya cedera tulang kering terjadi saat Anda berlari atau melompat.

Penyebab yang paling sering ditemui adalah ketika Anda meningkatkan intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba, misalnya mempercepat lari saat joging.

Penyebab lainnya adalah berolahraga dengan sepatu yang tidak nyaman dan berlari sambil menanjak atau menurun jalanan aspal yang keras.

Untuk mengatasi cedera pada tulang kering ini, kompres betis dan tulang kering dengan es dan biarkan selama beberapa menit.

Jika rasa sakit tak kunjung mereda, Anda boleh minum obat pereda nyeri dan peradangan seperti ibuprofen atau aspirin.

Apabila dalam beberapa hari cedera saat olahraga belum membaik, sebaiknya periksakan kondisi Anda ke faskes terdekat.

3. Nyeri pinggang

cara mengobati sakit pinggang dengan olahraga

Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang mengangkat beban, bersepeda, atau bermain golf, tenis, dan bisbol.

Biasanya rasa nyeri akan muncul di bagian pinggang atau punggung bawah.

Nyeri ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti saraf terjepit, adanya robekan pada tendon atau otot, dan herniated disk.

Ini adalah tanda bahwa olahraga yang sedang Anda jalani sudah terlalu berat bagi tubuh dan Anda membutuhkan istirahat.

Anda bisa mengobati sendiri nyeri pinggang ini dengan cara beristirahat dan memberikan kompres dingin. Hindari dulu gerakan-gerakan seperti membungkuk atau mengangkat beban yang berat.

Jika rasa nyeri sudah mulai reda, Anda bisa melakukan peregangan ringan.

4. Cedera bahu

Pada bahu Anda terdapat empat otot besar yang bertugas untuk menopang dan menjaga sendi-sendi bahu.

Maka itu, bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila Anda melakukan olahraga seperti berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol.

Saat melakukan latihan tersebut, sendi bahu menjadi tumpuan pergerakan lengan Anda.

Pergerakan sendi bahu yang berulang secara intens dan disertai dengan pembebanan akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan membengkak atau sobek.

Ketika Anda mengalami cedera saat olahraga ini, hentikan pergerakan pada lengan dan bahu Anda.

Untuk meredakan nyeri, kompres bagian bahu yang terasa sakit dengan es dan istirahatkan bahu Anda dari pembebanan atau gerakan-gerakan overhead.

5. Kram otot

Jenis cedera olahraga ini sering terjadi, terutama saat berolahraga secara intens tanpa melakukan pemanasan yang cukup.

Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Ketika kram menyerang, otot Anda mengalami kontraksi tiba-tiba.

Akibatnya, Anda akan merasakan nyeri dan bagian tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau menit.

Kram otot bisa mengancam nyawa jika terjadi saat berenang karena Anda berisiko tenggelam. Saat kram terjadi, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik.

Lakukan peregangan ringan pada bagian yang kram dan pijat dengan lembut sambil terus Anda gerak-gerakkan.

Setelah kram hilang, jangan langsung melanjutkan olahraga. Biarkan otot-otot Anda beristirahat dulu.  

Tips kompres es

  1. Kompres es baik untuk strain otot/tendon atau sprain ligamen selama 10 – 15 menit.
  2. Ulang kompres dingin setiap 2 jam.
  3. Lakukan sesering mungkin dalam 2 x 24 jam pertama sejak cedera terjadi.

6. Cedera lutut

Cedera lutut sering terjadi pada atlet lari, sepak bola, basket, voli, dan olahraga cabang atletik yang banyak bertumpu pada lutut.

Biasanya cedera lutut ditandai dengan rasa nyeri pada tempurung yang kadang disertai dengan bunyi seperti retakan atau patahan.

Jenis cedera saat olahraga ini bisa terjadi karena trauma seperti jatuh dan terbentur.

Gerakan yang tidak lazim dan terlalu lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan juga bisa menjadi penyebabnya.

Pada beberapa kasus, sendi pada lutut bisa mengalami pergeseran sehingga menyebabkan rasa sakit yang lebih intens.

Menyembuhkan cedera lutut butuh perawatan spesifik sesuai dengan struktur anatomi yang terdampak.

Istirahatkan lutut dan hindari gerakan yang membebani lutut seperti berlari dan melompat.

Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kompres dengan es. Posisikan lutut agar selalu terangkat, misalnya dengan mengganjal pakai bantal tinggi saat Anda berbaring.

Namun, jika cedera Anda tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan pada tenaga kesehatan.

7. Cedera siku

Bagi Anda yang sering berolahraga seperti bulu tangkis, tenis, golf, voli, atau angkat beban, berhati-hatilah supaya tidak mencederai siku Anda yang sering menjadi tumpuan.

Cedera siku terjadi karena peradangan otot dan tendon yang melakukan gerakan repetitif dan menahan beban.

Anda pun akan merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan atau tangan.

Untuk mengurangi rasa sakit, kompres siku dan bagian yang sakit dengan es.

Anda juga bisa minum obat pereda nyeri dan peradangan untuk mempercepat penyembuhan.

8. Cedera tendon Achilles

mencegah cedera saat olahraga

Jenis cedera saat olahraga ini biasanya terjadi pada tendon (urat otot) sepanjang tumit hingga betis Anda.

Olahraga seperti sepak bola, basket, voli, dan lari meningkatkan risiko Anda mengalami cedera tendon Achilles.

Anda akan merasakan nyeri pada tumit atau betis yang disebabkan oleh robeknya tendon.

Umumnya, cedera tendon Achilles akan pulih dengan sendirinya setelah Anda mengistirahatkan kaki dan mengompresnya dengan es.

Jika Anda tidak bisa berjalan atau bahkan tidak bisa berdiri dengan bertumpu pada kedua kaki karena nyeri, segera konsultasikan pada tenaga kesehatan.

9. Cedera hamstring

Saat Anda merasakan sensasi nyeri seperti otot Anda ditarik pada bagian belakang paha, ini berarti Anda mengalami cedera hamstring.

Hamstring adalah empat otot yang berjajar sepanjang paha belakang Anda.

Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi pada siapa pun dan biasanya terjadi karena kurang pemanasan, otot yang kelelahan, dan gerakan yang tiba-tiba.

Menangani cedera hamstring mirip dengan cedera otot lainnya. Cukup kompres dengan es dan istirahatkan selama beberapa saat.

10. Gegar otak

Anda pasti pernah mendengar cedera ini. Gegar otak memang sering terjadi dan menjadi salah satu cedera saat olahraga yang banyak ditangani di instalasi gawat darurat di seluruh dunia.

Gegar otak biasanya terjadi karena benturan (trauma) pada kepala yang mengakibatkan terjadinya perdarahan di dalam tengkorak kepala.

Alhasil, Anda akan mengalami berbagai gangguan seperti pusing, penglihatan berkurang, muntah-muntah, dan hilang kesadaran.

Segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

Jadi, untuk mendapatkan manfaat olahraga, latihan fisik harus dilakukan dengan benar. Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan risiko cedera.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sports injury statistics. Johns Hopkins Medicine. (2019, November 19). Retrieved June 21, 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sports-injuries/sports-injury-statistics

U.S. National Library of Medicine. (n.d.). Sports injuries. MedlinePlus. Retrieved June 21, 2022, from https://medlineplus.gov/sportsinjuries.html

Top 5 most common sport injuries. University of Utah Health. (n.d.). Retrieved June 21, 2022, from https://healthcare.utah.edu/healthfeed/postings/2021/11/most-common-sports-injuries.php

Staff, F. E., & Rice, A. (2020, May 26). Common sports injuries – acute and chronic. familydoctor.org. Retrieved June 21, 2022, from https://familydoctor.org/common-sports-injuries/

 

Versi Terbaru

21/07/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr.Ratna Annisa Noor Fitria, MARS, Sp.KO

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Berbagai Penyebab Cedera Jari Kaki dan Cara Tepat Mengatasinya

Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganan Cedera Kepala Berat


Ditinjau secara medis oleh

dr.Ratna Annisa Noor Fitria, MARS, Sp.KO

Spesialis Kedokteran Olahraga · Klinik Utama Medifiit


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 21/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan