Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Gangguan muskuloskeletal tidak hanya mencakup masalah pada sistem rangka dan sistem otot manusia saja, namun juga meliputi masalah yang menyerang tendon, jaringan serat penghubung antara tulang dan otot.
Salah satu masalah tendon adalah cedera tendon achilles yang menyerang bagian bawah dari kaki Anda. Biasanya, kondisi ini dialami oleh atlit, tapi juga bisa dialami oleh siapa saja.
Achilles tendon merupakan salah satu tendon terbesar di dalam tubuh. Jika Anda menggunakannya secara berlebihan, tendon ini bisa robek sebagian atau bahkan sepenuhnya.
Cedera tendon achilles dapat sangat menyakitkan dan terkadang menyebabkan kesulitan berjalan. Saat mengalaminya, Anda mungkin akan mendengarkan suara dari kaki yang menandakan adanya kerusakan pada tendon.
Hal tersebut kemudian diikuti oleh rasa nyeri di pergelangan kaki dan kaki bagian bawah, sehingga seperti yang telah disebutkan, Anda akan mengalami kesulitan saat berjalan.
Kondisi ini biasanya diatasi dengan operasi. Namun demikian, sebagian besar juga bisa meredakan rasa sakit dari cedera tendon ini dengan melakukan berbagai pengobatan lainnya.
Cedera tendon achilles adalah kondisi yang tergolong umum. Cedera tersebut umumnya menyerang pria berusia 40-50 tahun, terutama atlet yang berpartisipasi dalam aktivitas atletik setelah lama berhenti latihan.
Penyakit tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi faktor risiko. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala cedera tendon achilles yang paling umum adalah:
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala dari cedera tendon achilles tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Hubungi dokter jika Anda mengalami hal di bawah ini:
Cedera otot tendon ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya:
Tendonitis merupakan masalah tendon yang terjadi akibat penggunaan tendon yang berlebihan, atau terjadi kerusakan pada tendon. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit di bagian belakang kaki dan di sekitar tumit.
Anda mungkin menyadari bahwa ada tendon yang menjadi lebih tebal atau lebih keras dan kaku akibat tendonitis. Kondisi ini tentu akan semakin parah jika tidak segera diatasi.
Adanya jaringan tendon yang robek dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada tendon. Jaringan tendon mungkin saja robek sebagian atau bahkan seluruhnya. Saat mengalaminya, Anda tentu membutuhkan perawatan medis.
Jatuh dari ketinggian atau mengalami kecelakaan tertentu, dapat menyebabkan robeknya urat tendon achilles. Sebagai tambahan, beberapa obat seperti antibiotik quinolone mungkin meningkatkan risiko kondisi ini.
Berikut adalah beberapa faktor risiko dari cedera tendon achilles yang mungkin Anda miliki:
Usia merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami cedera tendon achilles. Biasanya, kondisi ini rentan dialami oleh orang yang menginjak usia 30-40 tahun.
Kondisi ini lebih rentan dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita. Bahkan, potensi yang dimiliki pria untuk mengalami cedera ini lebih besar lima kali lipat.
Ada beberapa jenis olahraga yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini. Beberapa di antaranya adalah berlari, melompat, atau olahraga permainan seperti sepak bola, basket, dan juga tenis.
Untuk mengatasi kondisi tertentu, Anda mungkin harus melakukan pengobatan menggunakan steroid. Biasanya, dokter memberikan obat ini untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan di dalam tubuh.
Namun, obat ini dapat melemahkan tendon di sekitar area yang diberikan suntikan. Hal ini juga sering sekali dihubungkan dengan cedera tendon achilles.
Antibiotik fluoroquinolone seperti ciprofloxacin atau levofloxacin dapat meningkatkan risiko Anda mengalami cedera tendon achilles.
Kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi salah satu faktor risiko mengalami cedera tendon achilles.
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Sering kali kondisi ini disalahartikan sebagai kondisi lain, misalnya keseleo. Padahal, kedua kondisi tersebut sangat jauh berbeda. Jika penanganan yang diberikan salah atau tidak sesuai, kondisi Anda mungkin saja menjadi lebih parah.
Oleh sebab itu, jika Anda merasakan gejala yang merujuk pada kondisi ini, lebih baik segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang sesuai.
Biasanya, beberapa hal berikut ini akan menjadi pertimbangan selama diagnosis dilakukan:
Pengobatan untuk mengatasi cedera achilles tendon tergantung dari usia, intensitas kegiatan, dan tingkat keparahan dari cedera yang dialami. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi kondisi ini:
Perawatan cedera achilles tendon jenis ini adalah:
Perawatan non-bedah cenderung dilakukan untuk menghindari risiko yang dapat ditimbulkan dari operasi, seperti infeksi. Namun, perawatan ini meningkatkan peluang untuk mengalami kendala yang sama di kemudian hari.
Biasanya, prosedur operasi untuk mengatasi cedera tendon achilles dilakukan dengan membuat sayatan di belakang kaki bagian bawah, lalu tendon yang robek akan dijahit agar tersambung kembali.
Sebenarnya, kondisi ini tergantung pada kondisi jaringan yang robek, karena proses tersebut bisa saja diperkuat dengan keberadaan tendon lainnya.
Komplikasi yang mungkin terjadi dari prosedur operasi termasuk infeksi dan kerusakan saraf. Prosedur invasif minimal mengurangi tingkat infeksi dibandingkan prosedur terbuka.
Setelah menjalani salah satu jenis pengobatan yang telah dipilih, Anda disarankan untuk mengikuti latihan fisik untuk menguatkan otot kaki dan tendon achilles.
Sebagian besar orang yang mengalami kondisi ini akan memiliki kekuatan yang sama seperti sebelumnya setelah 4-6 bulan kemudian.
Namun, penting untuk terus menjalani latihan fisik demi menjaga kekuatan dan stabilitas otot dan tendon setelahnya agar tidak mengalami lemah otot atau masalah otot lainnya.
Ada pula rehabilitasi fungsional, yaitu salah satu jenis rehabilitasi yang fokus pada koordinasi bagian-bagian tubuh dan bagaimana tubuh bergerak. Tujuan dari rehabilitasi ini adalah untuk mengembalikan kebugaran tubuh seperti sedia kala.
Rehabilitasi yang dilakukan, setelah menjalani pengobatan juga dapat meningkatkan progres dari proses pengobatan itu sendiri.
Cedera tendon Achilles juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:
Ada juga komplikasi yang terjadi justru setelah Anda menjalani pengobatan untuk kondisi ini, seperti:
Untuk menghindari berbagai jenis komplikasi tersebut, segeralah memeriksakan diri jika merasakan gejala tertentu yang berkaitan dengan kondisi ini. Menunda menjalani pengobatan meningkatkan risiko Anda mengalami berbagai komplikasi yang tidak Anda inginkan.
Jika memang Anda memiliki aktivitas yang sangat padat dan aktif, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera tendon achilles adalah:
Regangkan betis sampai Anda merasakan tarikan yang nyata, tapi tidak sakit. Jangan sampai tubuh Anda seakan terpental ketika melakukan peregangan.
Dikutip dari Mayo Clinic, latihan penguatan betis juga dapat membantu otot dan tendon menyerap lebih banyak kekuatan dan mencegah cedera.
Jangan selalu melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, hal ini sangat mungkin membuat Anda cedera. Variasikan olahraga alternatif berdampak tinggi, seperti berlari dan olahraga berdampak rendah, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang.
Hindari aktivitas yang memberi tekanan berlebihan pada tendon achilles Anda, seperti berlari di bukit dan melompat.
Hindari atau batasi permukaan yang keras atau licin. Pakaian yang layak sesuai cuaca dan kenakan sepatu atletik yang pas dengan bantalan yang tepat di tumit.
Cedera tendon achilles adalah kondisi yang umumnya terjadi setelah peningkatan intensitas aktivitas yang tiba-tiba. Tingkatkan jarak, durasi, dan frekuensi latihan Anda dengan tidak lebih dari 10 persen setiap minggu.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan ke dokter atau dokter ortopedi untuk dapat lebih mengerti solusi terbaik untuk Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar