backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Wajib Tahu! Ini Perbedaan Disinfektan dan Hand Sanitizer

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nadhila Erin · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Wajib Tahu! Ini Perbedaan Disinfektan dan Hand Sanitizer

    Ketika bepergian, tidak ada yang menjamin bahwa Anda bisa terlindungi sepenuhnya dari bahaya bakteri atau virus. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan diri dari serangan virus dan bakteri adalah dengan memakai hand sanitizer dan desinfektan. Namun, sudah tahukah Anda bahwa keduanya memiliki fungsi dan cara pemakaian yang berbeda? Simak selengkapnya mengenai perbedaan hand sanitizer dan desinfektan di bawah ini.

    Apa saja perbedaan hand sanitizer dan desinfektan?

    Pembasmi kuman dan virus seperti disinfektan dan hand sanitizer merupakan benda yang wajib dimiliki, terutama di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

    Meskipun sering dianggap sama, ternyata ada beberapa perbedaan hand sanitizer dan desinfektan yang harus Anda ketahui.

    Secara umum, keduanya bersifat antimikrobial dan berfungsi untuk membersihkan permukaan dengan membasmi kuman dan virus, mulai dari virus influenza, bakteri E. coli, hingga virus corona.

    Namun, diketahui juga bahwa salah satu dari keduanya lebih ampuh membunuh kuman dan virus yang menempel pada permukaan. Mari simak apa saja perbedaannya di bawah ini.

    1. Cara pemakaian

    cara membuat hand sanitizer

    Perbedaan pertama yang paling mendasar dari hand sanitizer dan desinfektan adalah metode penggunaannya.

    Disinfektan biasa digunakan untuk membasmi kuman dan virus yang menempel pada permukaan benda apapun yang sering disentuh.

    Anda dapat menyemprotkan disinfektan di permukaan meja, gagang pintu, toilet, saklar lampu, remot, dan mainan anak.

    Pemakaiannya pun cukup mudah. Anda hanya perlu disemprotkan pada permukaan yang ingin dibersihkan, lalu dilap dengan kain agar lebih efektif membunuh kuman dan virus di permukaan.

    Sementara itu, hand sanitizer diciptakan untuk mengurangi jumlah kuman dan virus yang menempel di tangan.

    Maka itu, hand sanitizer paling tepat digunakan setelah Anda menyentuh permukaan yang rentan menjadi tempat penularan bakteri dan virus.

    Cara pakainya pun sangat praktis. Anda bisa menyimpan sebotol kecil hand sanitizer di dalam tas ke mana pun Anda pergi, dan gunakan saat diperlukan ke kedua tangan.

    2. Waktu penggunaan

    cara membuat disinfektan sederhana

    Anda juga perlu mengetahui bahwa perbedaan desinfektan dan hand sanitizer terletak pada waktu pemakaiannya.

    Umumnya, disinfektan hanya dapat digunakan sehari sekali. Pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian sebelum mengaplikasikan disinfektan ke permukaan yang dituju.

    Sementara itu, hand sanitizer bisa digunakan setiap saat dan dapat bekerja lebih efektif membunuh virus dan kuman bila Anda mengusapkannya ke seluruh bagian tangan, termasuk jari dan punggung tangan.

    Berikut adalah waktu yang direkomendasikan untuk menggunakan hand sanitizer:

    • Bila sabun dan air tidak tersedia untuk cuci tangan, gunakan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol
    • Sebelum dan setelah mengunjungi teman di rumah sakit
    • Sebelum dan setelah mengelap hidung, batuk, atau bersin
    • Sebelum dan sesudah makan

    Hand sanitizer tidak disarankan untuk digunakan bila tangan benar-benar kotor dan berminyak. Lebih baik segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik apabila tangan benar-benar kotor dan berminyak.

    3. Beda kandungan

    manfaat disinfektan

    Perbedaan menonjol lainnya dari desinfektan dan hand sanitizer adalah bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

    Secara umum, keduanya mengandung alkohol. Namun, alkohol yang ada di dalam masing-masing produk memiliki kadar yang berbeda-beda.

    Disinfektan dapat mengandung kadar alkohol mulai dari 60 hingga 95 persen, menjadikannya sebagai pembasmi kuman virus yang lebih efektif dibanding pembersih lainnya seperti hand sanitizer.

    Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan disinfektan dengan kandungan ethyl alcohol 72% yang dikombinasikan dengan eucalyptus oil 4% sebagai antiseptik yang ampuh membasmi 99,9 persen kuman dan virus di permukaan.

    Tambahan kandungan eucalyptus oil juga dapat menghilangkan bau, mengharumkan dan menyegarkan ruangan, serta cepat kering sehingga tidak perlu dilap.

    Sementara itu, hand sanitizer yang disarankan untuk digunakan harus mengandung kurang lebih 60% alkohol, agar bekerja dengan baik mengurangi kuman dan virus yang menempel pada tangan.

    Berdasarkan rekomendasi dari Caswell Medical, di masa pandemi ini penggunaan disinfektan lebih direkomendasikan karena lebih efektif membunuh kuman dan virus.

    Itulah beberapa perbedaan desinfektan dan hand sanitizer yang perlu Anda ketahui.

    Pastikan untuk selalu membersihkan dan desinfeksi seluruh permukaan yang sering Anda sentuh setiap harinya sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Nadhila Erin · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan