backup og meta

4 Cara Cebok yang Benar Usai Buang Air Kecil dan Besar

4 Cara Cebok yang Benar Usai Buang Air Kecil dan Besar

Selain frekuensi BAB atau buang air kecil, kebiasaan membersihkan anus masing-masing orang setelah BAB pun berbeda. Nah, berhubung letak anus dan uretra (tempat keluarnya urine) berdekatan, area ini rentan memunculkan aroma tak sedap bila tidak dibersihkan dengan baik. Maka dari itu, pelajari cara cebok atau membersihkan anus yang benar melalui ulasan berikut.

Kenapa harus tahu cara cebok yang baik dan benar?

Dalam menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Anda dianjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan diri secara keseluruhan. 

Nah, dalam menjaga kebersihan diri, penting juga untuk mengetahui cara membersihkan pantat dan anus secara menyeluruh. Mengapa demikian?

Pasalnya, kotoran alias feses yang dikeluarkan dari anus saat buang air besar mengandung ribuan kuman, begitu juga dengan urine yang keluar setelah buang air kecil.

Jika Anda buang air kecil dan besar lalu tidak membersihkan area organ intim dengan baik, bakteri dari feses dapat menempel ke tangan dan meningkatkan risiko kontaminasi.

Terlebih bila Anda langsung menyentuh makanan, bakteri yang ada di tangan akan berpindah ke makanan dan menyebabkan keracunan makanan

Selain menyebarkan penyakit, area intim dan anus juga dapat mengalami iritasi jika tidak dibersihkan dengan benar.

Namun, dibalik harus menjaga kebersihan area pantat dan anus, nyatanya cebok dengan sabun mandi tidak dianjurkan. 

Menurut situs Health Direct, sabun mengandung bahan yang bisa menghilangkan minyak alami di permukaan kulit sekitar anus.

Bila minyak alami ini hilang, kulit sekitar organ intim dan anus jadi rentan kering karena kehilangan kelembapan sehingga lebih mudah mengalami iritasi.

Selain itu, sabun mandi biasanya mengandung pH sangat tinggi alias bersifat basa. Bahkan, jauh lebih tinggi daripada pH alami kulit di sekitar organ intim dan anus.

Ketika pH di sekitar kulit organ intim dan anus terganggu dan berubah, risiko terjadinya infeksi pun akan semakin tinggi.

Bagaimana cara cebok yang benar?

Anus dan uretra yang mengalami iritasi rentan memicu berbagai masalah kesehatan yang mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya.

Ya, iritasi pada bokong atau pantat dapat memicu ambeien (wasir) dan abses anal. Bila dibiarkan terus, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan pantat gatal.

Uretra yang tidak dibersihkan sampai tuntas setelah buang air kecil juga berisiko menimbulkan iritasi.

Nah, supaya Anda terhindar dari berbagai kondisi tersebut, penting untuk mengetahui cara cebok yang benar.

Berikut beberapa cara membersihkan anus yang perlu Anda simak baik-baik.

1. Usap dari arah depan ke belakang

penyebab pantat gatal

Kebanyakan orang sering salah langkah saat membersihkan area pantat termasuk anus, yaitu mengusapnya dari arah belakang ke depan.

Meskipun memang lebih mudah dilakukan, tetapi cara ini justru dapat menyebabkan perpindahan bakteri dari anus ke vagina dan memicu infeksi saluran kencing.

Jika Anda salah satu yang melakukan kebiasaan tersebut, mulai sekarang segera ubah dengan mengusapnya ke arah yang berlawanan, yakni dari arah depan ke belakang.

Anda dapat menggunakan tisu basah untuk mempermudah saat menyeka area sekitar bokong. Akan tetapi, perhatikan lagi bahan kimia yang terkandung dalam tisu basah.

Hindari kandungan methylisothiazolinone yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Sebaiknya, pilihlah tisu basah yang mengandung bahan-bahan alami, misalnya lidah buaya atau witch hazel, yang cenderung aman untuk kulit bokong yang sensitif dan bisa mencegah iritasi.

2. Pakai sabun bebas pewangi

Kunci terpenting untuk menjaga kebersihan organ intim dan anus adalah membilasnya dengan air.

Namun, hal ini nyatanya tidak semudah mengguyur sela-sela bokong dengan air, menggosoknya dengan sabun, lalu mengeringkannya begitu saja.

Perhatikan jenis sabun yang Anda gunakan sebelum mulai membersihkan pantat. Pasalnya, tidak semua sabun aman untuk kulit bokong yang sensitif.

Pilihlah sabun bebas pewangi, lalu gosokkan secara perlahan pada lubang anus untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang menempel.

3. Bilas dengan air

water heater terbaik

Setelah menggosok lembut area bokong dengan sabun, segera bilas dengan air.

Pastikan tidak ada sisa-sisa sabun yang menempel pada lipatan organ intim serta bokong yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.

Tepuk-tepuk area bokong dengan tisu kering atau handuk lembut untuk mengeringkannya. Ingat, pastikan seluruh bagian pantat benar-benar kering hingga ke sela-selanya.

Kondisi pantat yang lembap menjadi lingkungan favorit bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan pantat gatal.

4. Cuci tangan hingga bersih

Setelah Anda selesai cebok dan mengeringkan area sekitar pantat dengan baik, jangan lupa cuci tangan menggunakan sabun hingga benar-benar bersih.

Lagi-lagi, ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang yang mungkin terjadi saat Anda menyentuh makanan atau bersalaman dengan orang lain setelah buang air besar.

Bila memungkinkan, gunakan air hangat yang lebih efektif membunuh sisa-sisa bakteri yang mungkin masih berkumpul di permukaan tangan Anda.

Jangan lupa keringkan tangan Anda terlebih dahulu sebelum mulai menyentuh makanan atau mulai beraktivitas lagi, ya!

Kesimpulan

  • Saat menjalani perilaku hidup bersih dan sehat, Anda dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri secara keseluruhan, termasuk kebersihan area intim dan anus.
  • Jika Anda buang air kecil dan besar lalu tidak membersihkan area organ intim dengan baik, bakteri dari feses dapat menempel ke tangan dan meningkatkan risiko kontaminasi.
  • Untuk membersihkan area anus, ada beberapa cara yang dilakukan, yaitu usap dari arah depan ke belakang, pakai sabun bebas pewangi, bilas dengan air bersih, dan jangan lupa cuci tangan hingga bersih.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anal care – Health Direct. (2019). Retrieved April 4, 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/anal-care 

Bum wiping techniques and thong hygiene – Go Ask Alice, Columbia University. (2014). Retrieved April 4, 2024, from https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/bum-wiping-techniques-and-thong-hygiene 

Pruritus Ani (Anal Itching) – Cleveland Clinic. (2018). Retrieved April 4, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15574-pruritus-ani-anal-itching#management-and-treatment 

When & How to Wash Your Hands – CDC. (2020). Retrieved April 4, 2024, from https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html 

Anal Discomfort and How to Deal with it – IFFGD. (2019). Retrieved April 4, 2024, from https://www.iffgd.org/symptoms-causes/anal-discomfort.html 

Song, S., & Kim, S. (2011). Pruritus Ani. Journal Of The Korean Society Of Coloproctology, 27(2), 54. https://doi.org/10.3393/jksc.2011.27.2.54

Versi Terbaru

04/04/2024

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

8 Fakta Penting Seputar Buang Air Besar (BAB)

3 Rahasia di Balik Bentuk Bokong, Anda yang Mana?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 04/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan