backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Jenis Susu yang Cocok untuk Penderita Maag dan Asam Lambung

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    Jenis Susu yang Cocok untuk Penderita Maag dan Asam Lambung

    Ada pendapat bahwa gejala sakit maag dan asam lambung naik bisa membaik setelah minum susu. Namun, ada pula yang beranggapan sebaliknya. Anda boleh minum susu asalkan pilih yang cocok untuk kondisi lambung.

    Susu yang cocok untuk penderita asam lambung

    Maag merupakan kumpulan gejala rasa tidak nyaman pada perut sebagai akibat dari gangguan pencernaan. Gejala tersebut biasanya berupa sakit perut, perut kembung, mual dan muntah, serta panas pada ulu hati (heartburn).

    Susu diketahui dapat memperburuk gejala maag dan asam lambung naik, tetapi bukan berarti Anda harus sepenuhnya berhenti minum susu.

    Anda bisa tetap minum susu dengan nyaman asalkan memilih jenis susu yang tepat. Berikut beberapa jenis susu yang bisa Anda konsumsi.

    1. Susu rendah lemak

    susu untuk promil

    Ada berbagai jenis susu di pasaran, yaitu whole milk dengan kandungan lemak utuh, susu rendah lemak (2% lemak), serta susu skim atau bebas lemak.

    Susu yang cocok untuk penderita asam lambung adalah yang mengandung 0 – 2,5% lemak. Susu bebas atau rendah lemak bisa menjadi buffer sementara bagi lambung.

    Larutan yang bersifat buffer tidak mudah terpengaruh oleh perubahan pH (tingkat keasaman) lingkungannya. Jadi, lambung Anda tidak akan bertambah asam.

    2. Susu almon

    Susu almon dinilai sebagai susu yang cocok untuk penderita asam lambung karena sifatnya yang basa.

    Almon memiliki pH sebesar 8,4. Nilai ini tergolong basa dan lebih tinggi dibandingkan pH susu sapi yang sebesar 6,8. Nilai pH tersebut diyakini dapat menetralisasi asam lambung.

    Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa kandungan susu almon betul-betul aman bagi penderita maag dan asam lambung.

    3. Susu kedelai

    Susu kedelai dapat menjadi pilihan susu yang cocok untuk penderita asam lambung karena rendah lemak.

    Satu gelas susu kedelai (200 ml) hanya mengandung 5 gram lemak, lebih rendah dari susu sapi dengan jenis whole milk.

    Susu merupakan minuman dengan segudang manfaat. Namun, penderita maag atau asam lambung naik perlu ekstra cermat dalam memilih jenis susu yang cocok untuk kondisi pencernaannya.

    Susu rendah lemak atau susu alternatif mungkin dapat menjadi opsi yang lebih aman bagi perut Anda.

    Akan tetapi, jika perut Anda masih juga terasa tak nyaman setelah minum susu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan solusinya.

    Minum apa saat asam lambung naik?

    Jika asam lambung naik, cobalah banyak minum air putih untuk membersihkan cairan asam di tenggorokan. Selain itu, Anda bisa minum teh jahe yang memiliki sifat antiradang untuk mengurangi iritasi pada lambung.

    Dampak minum susu bagi penderita asam lambung

    Minum susu ternyata berpengaruh terhadap kondisi pencernaan penderita maag dan penyakit asam lambung.

    Efek tersebut berasal dari tiga zat gizi yang banyak terdapat dalam susu yaitu kalsium, protein, dan lemak.

    Nah, berikut ini beberapa dampak buruk dan efek baik konsumsi susu untuk asam lambung naik.

    1. Kalsium membantu menetralisasi asam lambung

    susu pelancar ASI

    Kalsium karbonat adalah salah satu kandungan dalam antasida, obat penyakit asam lambung yang bisa menetralisasi asam lambung.

    Oleh sebab itu, kandungan kalsium yang tinggi di dalam susu cocok dikonsumsi untuk penderita asam lambung dan sering dianggap sebagai obat maag alami.

    Menurut studi dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility, asupan kalsium yang tinggi berkaitan dengan menurunnya risiko refluks asam lambung pada pria.

    Asupan kalsium juga membantu mengurangi risiko iritasi kerongkongan akibat asam lambung. Selain itu, kalsium merupakan mineral penting untuk otot, tak terkecuali otot sfingter esofagus.

    Penderita GERD biasanya memiliki sfingter esofagus yang lebih lemah. Padahal, sfingter berfungsi mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

    2. Lemak dapat memperparah gejala maag

    Susu merupakan minuman tinggi lemak. Satu gelas susu (250 mL) whole milk bahkan dapat menyumbangkan 8 gram lemak untuk tubuh Anda.

    Lemak sebenarnya baik untuk tubuh, tapi penderita maag harus lebih cermat dalam mengonsumsi zat gizi ini.

    Makanan berlemak termasuk jenis makanan penyebab maag dan asam lambung.

    Ini karena lemak membuat otot sfingter esofagus menjadi rileks. Padahal, sfingter esofagus seharusnya berkontraksi saat Anda sedang tidak makan untuk mencegah isi lambung naik.

    Selain itu, lemak lebih lama dicerna. Ini berarti waktu pengosongan lambung akan menjadi lebih lambat dari seharusnya.

    Dampaknya, isi lambung termasuk susu yang Anda minum lebih kemungkinan naik mengiritasi kerongkongan, sehingga menimbulkan gejala maag.

    3. Protein membantu mengurangi gejala

    Protein dalam susu yang Anda minum juga bermanfaat untuk meredakan sakit maag dan asam lambung.

    Sebuah penelitian dalam jurnal Health Promotion Perspectives menemukan bahwa penderita GERD yang banyak mengonsumsi protein lebih jarang menunjukkan gejala.

    Hal ini kemungkinan disebabkan karena protein merangsang produksi hormon gastrin. Gastrin meningkatkan gerakan otot sfingter dan mempercepat pengosongan lambung.

    Ini dapat mencegah makanan dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Akan tetapi, gastrin juga bisa meningkatkan produksi asam lambung sehingga muncul gejala maag.

    Dengan kata lain, para ahli belum dapat sepenuhnya menyimpulkan apakah protein meringankan gejala maag atau justru memperparahnya.

    Nah, itulah jenis susu yang cocok untuk penderita gangguan asam lambung. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu konsultasikan dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan