Sistem reproduksi wanita merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh untuk melanjutkan keturunan. Agar terjadi kehamilan, wanita membutuhkan sel telur yang matang sehingga siap dibuahi. Sebelumnya, ada pula proses oogenesis yang menjadi tahap awal agar sel telur tersebut terbentuk. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu oogenesis?
Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) pada wanita yang terjadi di dalam ovarium (indung telur).
Sel telur di dalam tubuh sudah ada sejak bayi perempuan masih berusia 8—20 minggu di dalam kandungan.
Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium. Oogonium atau sel induk telur akan memperbanyak diri dengan cara mitosis (membelah diri) hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.
Oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium.
Sayangnya, jumlah oosit primer yang banyak ini akan terus berkurang sampai janin lahir.
Awalnya, jumlah oosit primer lebih dari 7 juta. Jumlah ini kemudian akan menurun dan tersisa sekitar 1–2 juta setelah bayi perempuan lahir.
Lalu, sel-sel telur ini akan berhenti berkembang sementara hingga memasuki usia pubertas pada masa remaja.
Setelah masa puber inilah oogonium atau sel induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi.
Dari 2 juta oosit primer yang ada, hanya sekitar 400 saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang.
Folikel matang adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi.
Perlu dipahami bahwa seiring bertambahnya usia, maka kualitas serta kuantitas sel telur mengalami penurunan dan ini adalah hal yang normal terjadi.
Apa fungsi utama oogenesis?
Proses oogenesis pada organ reproduksi wanita
Sebelum proses terjadinya kehamilan, tubuh membutuhkan proses oogenesis terlebih dahulu karena berkaitan dengan fungsi reproduksi.
Dalam proses ini, bakal sel telur akan terbagi menjadi beberapa jenis sesuai tahapannya, yaitu sebagai berikut.
- Oogonium.
- Folikel primordial.
- Oosit primer.
- Oosit sekunder.
- Sel telur matang.
Berikut adalah proses oogenesis atau terbentuknya sel telur pada tubuh wanita.
1. Fase pembelahan dan penggandaan
Proses oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) yang identik.
Sementara itu, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet yang masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya.
Oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer (sel telur menjadi besar).
Oosit primer sendiri nantinya akan terbelah menjadi dua bagian menghasilkan oosit sekunder (hasil dari pembelahan).
Pembelahan ini akan mulai terjadi saat tubuh memasuki usia pubertas, yakni umumnya sekitar usia 12 tahun.
2. Fase perkembangan
Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang.
Akibatnya, ada satu oosit (sel telur yang belum matang) yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma.
Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. Oosit yang lebih kecil inilah yang disebut dengan badan polar pertama.