backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Fungsi Hormon FSH dan LH pada Wanita serta Pria

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

Fungsi Hormon FSH dan LH pada Wanita serta Pria

Pria dan wanita memang memiliki susunan hormon yang berbeda, tetapi beberapa di antaranya ada pula yang sama. Contoh hormon yang bisa ditemukan pada pria dan wanita adalah follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi.

Fungsi hormon LH dan FSH

FSH dan LH merupakan contoh hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipotalamus di otak. Fungsinya saling berkaitan, yaitu mendukung sistem reproduksi pria dan wanita.

Secara umum, hormon FSH bertanggung jawab untuk mengatur produksi sel telur pada wanita dan sperma pada pria.

Sementara itu, hormon LH bekerja sama dengan FSH untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi pada wanita.

Pada pria, LH akan mengatur produksi hormone testosteron sehingga testis bisa berfungsi dengan baik selama masa reproduksi.

Dengan begitu, keseimbangan FSH dan LH cukup erat kaitannya dengan fungsi reproduksi, khususnya dalam mengupayakan kehamilan.

Perbedaan fungsi hormon FSH dan LH

tubektomi dan siklus menstruasi

Selama ini, FSH dan LH memang lebih sering dihubungkan dengan sistem reproduksi wanita. Ternyata, kedua hormon ini juga memiliki peranan penting bagi pria.

Berikut adalah perbedaan fungsi hormon FSH dan LH pada pria dan wanita.

1. Fungsi hormon FSH dan LH pada wanita

Siklus menstruasi Anda selalu datang tepat waktu tiap bulannya? Ini merupakan salah satu tanda bahwa hormon FSH dan LH berfungsi dengan baik.

FSH akan merangsang perkembangan folikel yang terdapat di dalam ovarium. Folikel yang sudah cukup matang akan memproduksi hormon estrogen dan sedikit progesteron.

Ketika memasuki masa subur, hormon estrogen akan mengirimkan sinyal pada kelenjar pituitari untuk berhenti memproduksi FSH dan menggantikannya dengan hormon LH.

Sebagai hormon reproduksi pada wanita, LH berfungsi untuk memicu ovulasi alias pelepasan sel telur dari ovarium.

Proses ovulasi juga disertai pembentukan korpus luteum yang akan melepaskan hormon progesteron untuk menebalkan jaringan dinding rahim guna berjaga-jaga jika terjadi kehamilan.

Jika tidak dibuahi, sel telur akan luruh menjadi menstruasi. Pada kondisi ini, kadar hormon LH dalam tubuh akan meningkat.

2. Fungsi hormon FSH dan LH pada pria

Meski sama-sama memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi, FSH dan LH memiliki cara kerja yang berbeda pada pria.

Di dalam tubuh pria, kedua hormon ini diperlukan supaya proses pembentukan sel sperma yang sehat (spermatogenesis) bisa berjalan dengan baik.

Sel sertoli pada testis membutuhkan hormon FSH untuk memproduksi protein pengikat androgen (ABP).

Protein inilah yang menjadi kunci awal untuk merangsang pembentukan sperma sehat pada pria.

Setelah itu, giliran kelenjar pituitari yang akan mengeluarkan hormon LH. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sel Leydig agar menghasilkan testosteron.

Testosteron memiliki fungsi penting untuk menjaga kualitas dan jumlah sperma. Selain itu, hormon ini juga berperan untuk menjaga gairah seksual dan kemampuan ereksi.

Dampak ketidakseimbangan hormon FSH dan LH

Supaya bisa berfungsi dengan baik, level FSH dan LH di dalam tubuh harus seimbang. Jika keseimbangannya terganggu, berikut adalah beberapa kemungkinan dampaknya.

1. Dampak ketidakseimbangan hormon pada wanita

Kelebihan hormon FSH dan LH bisa menyebabkan kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

Meski terbilang langka, OHSS bisa berkembang menjadi penggumpalan cairan pada perut hingga dada yang membahayakan nyawa.

Kelebihan FSH bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyakit tiroid, kelainan kromosom, hingga paparan radiasi.

Sementara itu, kekurangan FSH dan LH akan menyebabkan gangguan ovulasi. Akibatnya, kondisi ini juga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab susah hamil.

Gangguan pada kelenjar pituitari dan hipotalamus adalah penyebab utama kekurangan FSH dan LH.

Selain itu, keduanya bisa disebabkan oleh penurunan berat badan yang drastis dan kebiasaan olahraga berlebihan.

2. Dampak ketidakseimbangan hormon pada pria

Pria dengan penyakit gondok, cendera pada testis, atau sindrom Klinefelter memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelebihan hormon FSH dan LH.

Mengutip dari Cleveland Clinic, kelebihan FSH dan LH pada pria bisa menyebabkan kondisi yang disebut hipogonadisme.

Seiring berjalannya waktu, hipogonadisme bisa menyebabkan disfungsi ereksi, gangguan masa subur pada pria, perkembangan jaringan payudara (ginekomastia), hingga kemandulan.

Namun, hal yang sama juga bisa terjadi jika seorang pria kekurangan hormon FSH dan LH. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan level testosteron.

Di samping masalah kesehatan, keseimbangan hormon yang bisa menyebabkan masalah kesuburan pada pria juga erat kaitannya dengan pola hidup.

Artinya, kebiasaan merokok dan minum alkohol secara tidak langsung turut mengakibatkan ketidakseimbangan hormon.

Pemeriksaan hormon FSH dan LH

Sebagai hormon yang berperan penting untuk sistem reproduksi, pasangan yang sedang berencana hamil biasanya diminta untuk melakukan pemeriksaan hormon FSH dan LH.

Selain itu, pemeriksaan hormon ini juga bisa dilakukan jika Anda ingin mengetahui beberapa hal berikut.

  • Membantu menemukan penyebab masalah kesuburan/infertilitas.
  • Mencari tahu masa subur dan ovulasi.
  • Menemukan penyebab menstruasi tidak teratur atau berhenti.
  • Mencari tahu dimulainya fase menopause atau masa transisi.
  • Mencari tahu penyebab jumlah atau kualitas sperma rendah.
  • Menemukan penyebab penurunan gairah seksual.

Pemeriksaan hormon akan dilakukan melalui tes darah. Pada umumnya, tidak ada persiapan khusus yang perlu Anda lakukan.

Dari hasil pemeriksaan hormon, Anda bisa mengetahui kadar hormon dalam tubuh sekaligus menentukan perawatan jika memang dibutuhkan.

Kesimpulan

  • Pada wanita, hormon FSH dan LH berfungsi untuk membantu proses pembentukan sel telur hingga pelepasannya atau ovulasi. Hormon ini juga membantu menebalkan dinding rahim untuk persiapan kehamilan.
  • Pada pria, hormon FSH dan LH berfungsi untuk membentuk sperma yang sehat dengan jumlah yang mencukupi. Hormon ini juga bertugas mejaga gairah seksual.
  • Ketidakseimbangan hormon FSH dan LH dapat mengurangi kesuburan, baik pada pria maupun wanita.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan